Perlindungan Allah
Senin, 28 Juni 2021
Baca: Mazmur 63
63:1 Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda.
63:2 Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
63:3 Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
63:4 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
63:5 Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
63:6 Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
63:7 Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, —
63:8 sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
63:9 Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
63:10 Tetapi orang-orang yang berikhtiar mencabut nyawaku, akan masuk ke bagian-bagian bumi yang paling bawah.
63:11 Mereka akan diserahkan kepada kuasa pedang, mereka akan menjadi makanan anjing hutan.
63:12 Tetapi raja akan bersukacita di dalam Allah; setiap orang, yang bersumpah demi Dia, akan bermegah, karena mulut orang-orang yang mengatakan dusta akan disumbat.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. —Mazmur 63:8-9
Adrian Monk, detektif dan tokoh utama dalam serial TV Monk, diceritakan mengidap berbagai fobia, antara lain terhadap jarum, susu, jamur, tangga berjalan, proses melahirkan, lebah, lebah dalam blender—dan itu baru sebagian kecil saja. Namun, ketika Monk dan rival bebuyutannya, Harold Krenshaw, terperangkap bersama dalam bagasi sebuah mobil, Monk mengalami terobosan yang membuatnya berhasil mengatasi salah satu fobianya—klaustrofobia, alias ketakutan yang berlebihan terhadap ruang yang sempit.
Monk tiba-tiba mendapatkan pencerahan justru pada saat mereka berdua sedang dilanda rasa panik dan cemas. “Ternyata selama ini kita salah mengerti,” kata Monk kepada Harold. “Bagasi mobil ini, batasan ini . . . bukan sedang mengurung kita . . . justru sebenarnya melindungi kita. Bagasi ini melindungi kita dari hal-hal jahat di luar . . . seperti kuman, dan ular, dan harmonika.” Dengan mata membelalak, Harold mengerti maksud Monk dan berbisik takjub, “Kalau begitu, bagasi ini sebenarnya teman kita.”
Jika kita membaca Mazmur 63, tampaknya Daud juga mengalami pencerahan yang serupa. Meski terdampar di “tanah yang kering dan tandus”, ketika Daud mengingat kekuatan, kemuliaan, dan kasih setia Allah (ay.2-4), ia merasa seolah-olah padang gurun itu berubah menjadi tempat Allah memelihara dan melindunginya. Seperti anak burung berlindung di bawah naungan sayap induknya, Daud mendapati bahwa ketika ia melekat kepada Allah, sekalipun di tempat yang gersang, jiwanya “dikenyangkan” (ay.6) dengan kepuasan dan kekuatan dari kasih-Nya yang “lebih baik dari pada hidup” (ay.4).—Monica La Rose
WAWASAN
Pembaca kitab Mazmur akan melihat sebagian besar mazmur (lebih dari seratus) memiliki judul atau superskripsi. Meski bukan bagian dari mazmur itu sendiri, informasi dalam judul tersebut sering kali menambah pemahaman seseorang mengenai isi mazmurnya. Judul Mazmur 63 adalah contoh yang baik: “Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda” (63:1). Daud, raja Israel, diyakini sebagai penulis mazmur ini ketika ia berada di padang gurun (ay.1) sebagai raja (ay.12). Kemungkinan besar kejadiannya ketika Daud melarikan diri dari Absalom, anaknya yang memberontak, ke padang gurun (2 Samuel 15:1-19:15). Meski kesulitannya tak terbayangkan, Daud masih mengungkapkan harapan dalam perlindungan Allah: “Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku” (Mazmur 63:8-9). —Arthur Jackson
Pernahkah mengalami pemeliharaan Allah di saat berada dalam kesulitan? Apa pergumulan saat ini yang membuatmu perlu belajar bersorak-sorai “dalam naungan sayap [Allah]”?
Allah pencipta, penopang, dan pemeliharaku yang penuh kasih, aku memuji-Mu untuk kasih yang Engkau resapkan dalam hatiku dengan begitu menakjubkan, sehingga berbagai kesulitan yang kualami telah diubahkan menjadi perteduhan yang menaungiku.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 11-13; Kisah Para Rasul 9:1-21
amin
amin
Amin â¤ï¸ðŸ˜‡
amin.
Tuhan sudah tolong aku dengan segala hal membuat aku selalu mengandalkan Tuhan dan percaya Tuhan pasti bersama aku ciptaan nya yang membuat diriku mau ikut Tuhan beserta Tuhan selalu .
aminðŸ™ðŸ»
Amin
Amin
Amin
amin
amin
Tuhan Yesus yg baik. Tetima kasih atas Anugerah yg Kau limpah kan di dalam keluarga ini .
renungan yang luar biasa karena sangat membangun 🙂🙂
Amin
💜💜💜
amin
Amin
Amin. 😇
amin
😇
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam Tanganmu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
.AmiN.
Amin
Haleluya, Amin.
amin trimakasih tuhan yesus 😇
Amin
amin
thanks for sharing
Amin 💙
Amen
amin ya Tuhan… terima kasih Engkau begitu baik bagiku..
Amin
Amin
Amin
god bless us
Amin
Amin
aminn aminn ðŸ™ðŸ™
amin
amin
Aminn♡
Amin🤗
amin
Amin.
Amen Tuhan Yesus Kristus jadilah kehendakMu Atasku Bapa. Amen
😇
Kasih setiaMu lebih dari hidup…Terimakasih Tuhan
Tuhan, terimakasih telah menjadi penopang di setiap kesulitan kami baik apapun itu. Seringkali kami meninggalkan engkau karena ketidak percayaan dan kekecewaan kami tapi Tuhan engkau tetap berada di sisi kami dan tidak akan pernah meninggalkan kami. amin.
Amin
Aminn
Terimakasih Tuhan Yesus
Karena kasih-mu begitu besar bagiku🥺💗
Amin