Lebih Besar dari Persoalan Kita

Sabtu, 19 Juni 2021

Lebih Besar dari Persoalan Kita

Baca: Ayub 40:10-19

40:10 “Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.

40:11 Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!

40:12 Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.

40:13 Tulang-tulangnya seperti pembuluh tembaga, kerangkanya seperti batang besi.

40:14 Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;

40:15 ya, bukit-bukit mengeluarkan hasil baginya, di mana binatang-binatang liar bermain-main.

40:16 Di bawah tumbuhan teratai ia menderum, tersembunyi dalam gelagah dan paya.

40:17 Tumbuhan-tumbuhan teratai menaungi dia dengan bayang-bayangnya, pohon-pohon gandarusa mengelilinginya.

40:18 Sesungguhnya, biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar; ia tetap tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda mulutnya.

40:19 Dapatkah orang menangkap dia dari muka, mencocok hidungnya dengan keluan?”

Perhatikanlah Behemot, si binatang raksasa; seperti engkau, dia pun ciptaan-Ku juga. —Ayub 40:10 BIS

Lebih Besar dari Persoalan Kita

Seperti apa bayanganmu tentang dinosaurus yang hidup pada masa lampau? Gigi besar-besar? Kulit bersisik? Buntut panjang? Seniman Karen Carr menggambarkan ulang makhluk-makhluk yang sudah punah itu dalam lukisan-lukisan dinding berukuran besar. Salah satu lukisan Carr memiliki tinggi sekitar enam meter dan panjang delapan belas meter. Karena ukurannya yang luar biasa, dibutuhkan sekelompok tenaga ahli untuk memasang bagian demi bagian di dalam Museum Sejarah Alam Sam Noble di Oklahoma, AS.

Berdiri di hadapan lukisan dinding hewan raksasa itu tentu membuat seseorang merasa sangat kecil. Saya merasakan sensasi yang sama ketika membaca gambaran Allah tentang hewan raksasa yang disebut “Behemot” (Ayb. 40:10 BIS). Makhluk ini makan rumput seperti lembu dan memiliki ekor seukuran pohon aras. Tulang-tulangnya kuat seperti tembaga. Hewan tersebut merumput di bukit-bukit, sambil sesekali beristirahat di kawasan rawa-rawa. Ketika air sungai meluap melanda, Behemot tidak gentar dan tetap tenang.

Tidak ada yang dapat menjinakkan makhluk menakjubkan ini—kecuali Penciptanya (ay.14). Allah mengingatkan Ayub tentang kebenaran ini pada saat hidup Ayub sedang dirundung berbagai masalah. Pandangan Ayub telah dikaburkan oleh perasaan dukacita, kebingungan, dan keputusasaan sehingga ia sendiri mulai mempertanyakan Allah. Namun, respons Allah menolong Ayub untuk melihat dari sudut pandang yang benar. Allah jauh lebih besar daripada segala persoalannya dan berkuasa mengatasi pergumulan yang tidak sanggup diselesaikan Ayub sendiri. Pada akhirnya, Ayub mengakui, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu” (42:2).—Jennifer Benson Schuldt

WAWASAN
Di tengah kepedihannya (Ayub 1–3), Ayub berusaha memahami mengapa ia harus demikian menderita. Alih-alih menjelaskan mengapa Dia mengizinkan Iblis ada atau manusia menderita (pasal 4–37), Allah menanggapi Ayub dan membuatnya tercengang. Dia bertanya apakah Ayub tahu bagaimana dunia dan makhluk-makhluk hidup diciptakan, diatur, dan dipelihara. Ayub 38–42 tidak menjelaskan alasan penderitaan manusia, tetapi justru menyingkapkan siapa Allah! Allah menyingkapkan Diri-Nya sebagai Pencipta (pasal 38), Pemelihara (pasal 39), dan Pengatur segala ciptaan (pasal 40–42). Ayub tidak perlu memahami jalan Allah sepenuhnya, karena tak seorang pun dapat melakukannya (Yesaya 55:8-9). Ia hanya perlu merendahkan diri (Ayub 42:1-5), mempercayai Allah sepenuhnya, dan takut kepada-Nya (37:23-24). —K.T. Sim

Manakah yang lebih besar, persoalanmu yang paling sulit atau Allah yang menciptakan segala sesuatu? Bagaimana pandanganmu tentang Allah mempengaruhi caramu menangani berbagai permasalahan yang dihadapi?

Allah yang terkasih, aku percaya Engkau sanggup menolongku mengatasi berbagai masalah yang kuhadapi hari ini. Tolonglah aku untuk menerima kuasa dan kebaikan-Mu dengan tangan terbuka saat aku merasa kewalahan menghadapi segala kesulitan hidup ini.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 12-13; Kisah Para Rasul 4:23-37

Bagikan Konten Ini
57 replies
« Older Comments
  1. Septi Novela Vella
    Septi Novela Vella says:

    Terimakasih untuk firman yang luar biasa, happy sunday. God Bless You 🙏😇

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *