Allah Hadir

Selasa, 22 Juni 2021

Allah Hadir

Baca: Kejadian 28:10-15,20-22

28:10 Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.

28:11 Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.

28:12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.

28:13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.

28:14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.

28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”

28:20 Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,

28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.

28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”

Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku . . . maka Tuhan akan menjadi Allahku. —Kejadian 28:20-21

Allah Hadir

Aubrey sempat membeli sehelai baju hangat untuk ayahnya yang sudah tua, tetapi beliau meninggal dunia sebelum sempat memakainya. Jadi, Aubrey menyelipkan pesan berisi kata-kata penyemangat bersama selembar uang 20 dolar di kantong mantel itu lalu menyumbangkannya ke badan amal.

Sekitar 145 kilometer dari tempat Aubrey, Kelly yang berusia 19 tahun tidak tahan lagi menghadapi keluarganya yang bermasalah dan kabur dari rumah tanpa membawa baju hangatnya. Ia hanya punya satu tujuan—rumah neneknya yang selalu mendoakannya. Beberapa jam kemudian ia turun dari bis dan berlari ke pelukan neneknya. Sambil melindungi Kelly dari tiupan angin musim dingin, sang nenek berkata, “Kita harus mencari baju hangat untukmu!” Di toko yang dijalankan oleh suatu lembaga misi, Kelly mencoba sehelai baju hangat yang ia suka. Saat merogohkan tangan ke dalam saku baju hangat itu, ia menemukan sehelai amplop—berisi selembar uang 20 dolar dan pesan dari Aubrey. 

Yakub melarikan diri dari keluarganya yang bermasalah karena takut akan kehilangan nyawa (Kej. 27:41-45). Ketika Yakub beristirahat di malam hari, Allah menampakkan diri kepadanya dalam mimpi. “Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi,” kata Allah (28:15). Yakub pun bernazar, “Jika Allah akan . . . memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, . . . maka Tuhan akan menjadi Allahku” (ay.20-21).

Yakub kemudian mendirikan sebuah tugu dan menamai mezbah seadanya itu “rumah Allah” (ay.22). Kelly selalu membawa pesan dari Aubrey dan lembaran uang 20 dolar itu ke mana pun ia pergi. Benda-benda itu mengingatkannya bahwa ke mana pun ia pergi, Allah hadir bersamanya. —Tim Gustafson

WAWASAN
Pentingnya kata-kata, “olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kejadian 28:14) tidak boleh diabaikan dalam pengalaman mimpi Yakub. Yakub bukanlah orang pertama yang mendengar janji Allah mengenai keturunannya. Perkataan serupa pernah disampaikan kepada kakek Yakub, Abraham, di Kejadian 12:3 (lihat juga 22:16-18) dan kepada Ishak (26:3-4). Dalam Perjanjian Baru, Rasul Petrus merujuk kepada janji tersebut dalam khotbahnya (Kisah Para Rasul 3:25-26; lihat Kejadian 22:18; 26:4). Surat-surat Rasul Paulus juga menunjukkan bagaimana janji-janji itu akhirnya digenapi seutuhnya dalam diri Yesus Kristus (Galatia 3:16). —Arthur Jackson

Ketika merasa ingin “melarikan diri”, dalam arti sebenarnya maupun kiasan, ke mana dan kepada siapa pergi? Bagaimana dapat mengingatkan diri sendiri akan kehadiran Allah dalam hidupmu?

Ya Bapa, hanya kepada-Mulah aku dapat pergi. Ajarlah aku untuk pertama-tama berpaling kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ester 6-8; Kisah Para Rasul 6

Bagikan Konten Ini
69 replies
« Older Comments
« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *