Kembali ke Posisi Netral
Selasa, 25 Mei 2021
Baca: 1 Raja-raja 19:9-12,15-18
19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”
19:10 Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.”
19:11 Lalu firman-Nya: “Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!” Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:15 Firman TUHAN kepadanya: “Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
19:17 Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
19:18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. —1 Raja-raja 19:12
Pengendara mobil depan saya di tempat pencucian mobil sepertinya terlalu bersemangat. Ia sengaja melangkah ke bagian belakang mobil pickup miliknya dan melepas kaitan pada mobilnya agar tidak tersangkut pada sikat pencuci mobil bertenaga tinggi. Kemudian ia membayar biaya pencucian kepada petugas dan membawa mobilnya ke jalur otomatis. Akan tetapi, tanpa sadar ia meninggalkan mobilnya dalam posisi gigi maju. Si petugas pun berteriak, “Netral! Netral!”, agar pengendara itu memindahkan gigi ke posisi netral. Sayangnya, jendela mobil pria itu tertutup rapat sehingga ia tidak mendengar teriakan petugas. Akibatnya, mobil pickup itu melesat melewati mesin pencuci mobil hanya dalam waktu empat detik. Jangankan dicuci, basah pun tidak.
Elia juga sangat bersemangat. Sejauh ini ia telah melayani Allah dengan hebat. Ia baru saja mengalahkan nabi-nabi Baal dalam pertarungan supernatural, dan itu membuat tenaganya terkuras (lihat 1Raj. 18:16-39). Ia sangat membutuhkan waktu untuk berhenti sejenak dalam posisi “netral”. Allah membawa Elia ke Gunung Horeb, tempat Dia pernah menampakkan diri kepada Musa berabad-abad sebelumnya. Sekali lagi Allah mengguncang gunung itu. Namun, Dia tidak datang dalam wujud angin kencang yang memecahkan bukit batu, gempa bumi, atau api yang berkobar. Sebaliknya, Allah mendatangi Elia dalam angin sepoi-sepoi basa. “Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar” untuk bertemu dengan Allah (1Raj. 19:13).
Kamu dan saya mungkin begitu bersemangat untuk terus melangkah dalam posisi “maju” dan melakukan hal-hal besar bagi Juruselamat kita. Namun, jika kita tidak pernah kembali ke posisi “netral”, kita bisa melesat melewati hidup ini tanpa henti dan melewatkan karya Roh Allah. Allah berbisik, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah” (Mzm. 46:11). Ingat: Netral! Netral!—MIKE WITTMER
WAWASAN
Elia, yang namanya berarti “Allahku adalah Yahwe,” adalah nabi untuk Kerajaan Utara Israel (1 Raja-Raja 17-19) sepanjang dua puluh dua tahun pemerintahan Raja Ahab. Bersama istrinya, Izebel, Ahab menyeret umat Israel untuk menyembah Baal dan membunuh nabi-nabi Allah (1 Raja-Raja 16:29-34; 18:4; 19:10). Anggapan Elia bahwa hanya ia “seorang dirilah yang masih hidup” (19:10,14) tidak benar, karena ia mengabaikan seratus nabi yang disembunyikan Obaja (18:4). Allah lalu menyatakan ada tujuh ribu orang yang setia kepada-Nya (19:18). Paulus mengomentari pengalaman Elia dalam Roma 11:1-5, dengan menyebutkan adanya ”sejumlah kecil orang-orang yang telah dipilih oleh Allah karena rahmat-Nya” (BIS). —K.T. Sim
Bagaimana kamu dapat memperlambat diri guna meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Bapa? Mengapa penting untuk berhenti sejenak bagi mereka yang selalu tergesa-gesa?
Bapa, aku mau diam, karena Engkaulah Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 25-27; Yohanes 9:1-23
Amen Tuhan Yesus. Engkaulah Rajaku, jadilah atasMu
Amin
Amin
Amin
Terima kasih Tuhan yg telah Kau berikan Anugerah kesehatan pada kami.
Tuhan memberkati
aminn aminn ðŸ™ðŸ™
Amin
Amin
Amin
Amin ðŸ™.
Aku mau tetap netral untuk mu Tuhan,dan ubah aku agar netral menurut mu saja karena aku nyakin dan percaya engkau yg mengatur hidup ku agar netral untuk kebaikan mu dan kebahagiaan kan ku
terimakasih banyak Tuhan karena engkau lah penolong satu satunya dalam hidup ku
amin ðŸ™.
amin
Amin. 😇
amin
amin
amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami. sembuhkan juga orang- orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi atas kami. terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amen
Amin
Amin.
Amen
Amin
Amin
amin
Amin
haleluyah ðŸ™
Amin
.AmiN.
amin
Amen
benar sekali,kadang aq sngt tergesa2 n akhirnya pekerjaanku brantakan.Ampuni aq Tuhan.ajari aq agar aq setia menyediakan waktu utk bersekutu dengan_Mu
amin
Amiin
Amin
Amin
Amin
amin
amin
Amin
Amin🙏🙏
amin
amin
Amin 😇😇
aminn
Amin
amin
Amin
Diam dalam hadirat Tuhan. Amin.
Diam dalam hadirat Tuhan. Amin.
amin