Dosa dan Pengampunan

Minggu, 16 Mei 2021

Dosa dan Pengampunan

Baca: Roma 2:12-16

2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.

2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.

2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.

2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

 

Mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka. —Roma 2:15

Dosa dan Pengampunan

Dalam buku Human Universals, antropolog Donald Brown menyusun daftar berisi lebih dari empat ratus perilaku yang dianggapnya lazim di antara umat manusia. Hal-hal yang dicatatnya termasuk bermain, lelucon, tarian, dan peribahasa, rasa takut kepada ular, dan cara mengikat barang dengan tali! Begitu juga, ia meyakini semua budaya memiliki konsep benar dan salah, yang membuat orang memuji kemurahan hati, menghargai janji, dan mengecam kejahatan dan pembunuhan sebagai tindakan yang keji. Kita semua memiliki hati nurani, tidak peduli dari mana kita berasal.

Rasul Paulus menegaskan hal serupa berabad-abad lalu. Sementara Allah memberikan Sepuluh Perintah Allah kepada bangsa Israel untuk menegaskan mana yang benar dan mana yang salah, Paulus menyebutkan bahwa ketika bangsa bukan Yahudi dapat melakukan apa yang benar dengan menuruti hati nurani mereka, itu membuktikan hukum-hukum Allah “tertulis di dalam hati mereka” (Rm. 2:14-15). Namun, itu bukan berarti manusia selalu melakukan apa yang benar. Orang bukan Yahudi memberontak terhadap hati nurani mereka (1:32), sementara orang Yahudi melanggar hukum Taurat (2:17-24), sehingga kedua belah pihak sama-sama bersalah. Namun, melalui iman kepada Yesus, Allah menghapus hukuman mati dari semua pelanggaran kita (3:23-26; 6:23).

Karena semua manusia diciptakan Allah dengan kepekaan untuk membedakan yang benar dan yang salah, hampir pasti setiap dari kita akan merasa bersalah apabila melakukan sesuatu yang buruk atau gagal melakukan perbuatan yang baik. Ketika kita mengakui dosa-dosa tersebut, Allah menghapus rasa bersalah kita seperti papan tulis yang dibersihkan. Kita hanya perlu memohon kepada-Nya—siapa pun kita dan dari mana pun kita berasal.—SHERIDAN VOYSEY

WAWASAN
Roma adalah salah satu kota paling kosmopolitan di dunia kuno. Hal ini terlihat dalam komposisi jemaat itu di abad pertama, yang terdiri atas bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Kemajemukan jemaat tersebut tecermin dari cara inklusif yang dipilih Paulus untuk membuka suratnya kepada orang-orang percaya di kota tersebut. Dalam pasal 1, ia fokus kepada kebutuhan rohani bangsa-bangsa lain, yang telah meninggalkan Allah dalam pemberontakan mereka. Kemudian, dalam pasal 2, ia mengungkapkan kebutuhan rohani bangsa Yahudi yang mencari pembenaran oleh Hukum Taurat, tetapi tidak pernah berhasil mendapatkannya. Syukurlah, sebelum membahas masalah-masalah tersebut, Paulus mengawalinya dengan kabar baik. Di Roma 1:16, kita membaca, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” Baik bangsa Yahudi maupun bangsa-bangsa lain adalah objek kasih Allah yang membawa keselamatan. —Bill Crowder

Menurut kamu, dari manakah asalnya kepekaan dalam diri manusia untuk membedakan yang benar dan yang salah? Perasaan bersalah apa yang kamu ingin Yesus ampuni hari ini?

Tuhan Yesus, aku telah gagal melakukan yang benar dan terus saja melakukan yang salah. Ampunilah aku. Terima kasih karena Engkau telah mati menggantikan aku supaya aku hidup selamanya.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 24-25; Yohanes 5:1-24

Bagikan Konten Ini
47 replies
  1. Tety Vera hayati br.ginting
    Tety Vera hayati br.ginting says:

    amin🙏
    Tuhan tetap ubah aku menjadi lebih baik lagi dan menjadikan aku berkat mu Dangan mengmpuni salah dan dosa .

  2. Queen Kei
    Queen Kei says:

    haleluya! sangat terberkati 😁. yasss melalui renungan ini saya diingatkan bahwa hidup ini memerlukan tuntunan langsung dari Tuhan, bukan nya kita menjadi tuan atas diri sendiri. meski Tuhan sudah memberikan hati nurani, tapi hati nurani semata tidak bisa diandalkan! sia-sia hidup hanya mengandalkan hati nurani tapi tidak kenal dan menjalin hubungan secara pribadi dengan sosok yang memberikan hati nurani itu sendiri! Follow God 100% for the best!!! 😎✨

  3. Sindhu
    Sindhu says:

    tapi kebenaran manusia itu relatif. jd acuamnya adalah Firman Tuhan. Tq sharingnya

  4. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami ke dalam Tanganmu saja ya Tuhan, biarlah Kehendak Mu yang terjadi atas kami, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  5. Dayak Sagana Raja
    Dayak Sagana Raja says:

    Terimakasih banyak atas Renungannya, Tuhan Yesus Memberkati 🙏🙏

  6. Ririn Claudya
    Ririn Claudya says:

    gak tau pasti asalnya dari mana. tapi menurut aku dari pikiran kita sendiri yg telah dianugerahkan Tuhan bagi kita. dari pikiran, kita dapat membedakan mana yg seharusnya kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan.

    perasaan bersalah yang saya ingin tuhan Yesus ampuni adalah selalu membandingkan diri saya dengan orang lain. tidak pernah merasa puas dengan diri saya.

  7. Siska Tandy
    Siska Tandy says:

    terus tegur hamba ya Bapa, apabila hamba kedapatan tidak setia dan lalai ya Bapa. Terpujilah nama-Mu haleluya, amin.

  8. Epafras
    Epafras says:

    jujur mau mengakui kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi itu merupakan langkah awal bertobat.

  9. indahlusiana Hthyan
    indahlusiana Hthyan says:

    kesalahan memang tidak akan pernah terhenti jika nafsu kita terhadap duniawi besar tetapi jika kita sepenuhnya berharap Kepada Tuhan Dalam nama Tuhan Yesus kita bisa melakukan khendakNYA. AMINN TERIMAKASIH BUAT RENUNGANNYA

  10. Apriana Ke Dima
    Apriana Ke Dima says:

    pulihkan hidupku Tuhan,,ampuni dr segala dosa,, mampuknlah aku spy bsa melepskn segala yg buruk,tuntun aku kmbli ke jlnMu,,aku membutuhkan Mu Tuhan,,aku percya Engkau Tuhan yg berdaulat ats hidupku,jdilh padaku seturut dng rencana dn kehendkMu yg Engkau rancngkn it baik ada Tuhan.Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *