Dikejar oleh Kasih
Senin, 17 Mei 2021
Baca: Yunus 2:1-9
2:1 Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
2:2 katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
2:4 Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
2:5 Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku
2:6 di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
2:7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.
2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Keselamatan adalah dari Tuhan! —Yunus 2:9
“Aku melarikan diri dari-Nya, sepanjang malam dan sepanjang hari,” demikian pembukaan puisi terkenal “The Hound of Heaven” karya penyair Inggris, Francis Thompson. Thompson menggambarkan tentang pengejaran Tuhan Yesus yang tidak kenal lelah, sekalipun Thompson berusaha bersembunyi, bahkan melarikan diri dari Allah. Di akhir puisinya, sang penyair menyimpulkan, “Benar, akulah yang terus Engkau cari!”
Kasih Allah yang setia mengejar manusia merupakan tema utama kitab Yunus. Nabi Yunus menerima tugas untuk memberitahukan kepada orang-orang Niniwe (musuh bebuyutan bangsa Israel) bahwa mereka harus bertobat dan berpaling kepada Allah, tetapi ia justru “melarikan diri . . . jauh dari hadapan Tuhan” (Yun. 1:3). Ia pun naik kapal yang berlayar ke arah yang berlawanan dari Niniwe, tetapi tak lama kemudian kapal itu diterjang badai dahsyat. Untuk menyelamatkan awak kapal, Yunus dicampakkan ke dalam laut lalu ditelan oleh seekor ikan besar (AY.15-17).
Dalam puisi doanya yang indah, Yunus mengungkapkan bahwa sekalipun ia berusaha sekuat tenaga melarikan diri dari Allah, Allah tetap mengejarnya. Ketika Yunus tidak mampu lagi mengatasi persoalannya dan perlu diselamatkan, ia berseru kepada Allah dalam doa dan berpaling kepada kasih-Nya (2:2,8). Allah menjawab dan menyelamatkan bukan hanya Yunus, tetapi juga bangsa Asyur yang dibencinya (3:10).
Seperti digambarkan kedua puisi di atas, mungkin adakalanya dalam hidup ini kita mencoba lari dari Allah. Namun, di saat-saat seperti itu pun Yesus tetap mengasihi kita dan berkarya untuk membawa kita kembali kepada hubungan yang baik dengan-Nya (1Yoh. 1:9).—LISA M. SAMRA
WAWASAN
Nabi Yunus, Hosea, dan Amos melayani di Kerajaan Utara Israel ketika Yerobeam II berkuasa (782-753 SM). Meskipun Yerobeam tidak setia, Allah tetap menolongnya mengusir bangsa Asyur keluar dari Israel (2 Raja-Raja 14:23-28). Ketika Allah memanggil Yunus untuk melayani ke Niniwe, sebuah kota di Asyur, semangat nasionalistis Yahudi sedang tinggi-tingginya. Awalnya Yunus menolak mengabarkan pesan keselamatan kepada bangsa musuhnya (Yunus 1:1-3). Ketika akhirnya ia patuh, orang-orang Asyur bertobat (3:6-10), dan Allah tidak jadi menghukum mereka (4:1-2). Namun, pertobatan bangsa Asyur tidak berlangsung lama. Bangsa Asyur kembali menyerang Israel (2 Raja-Raja 15:19-20,29). Tak sampai tiga puluh tahun setelah masa Yunus, Asyur menghancurkan Kerajaan Utara Israel (722 SM) dan mengancam untuk menyerang Yehuda (2 Raja-Raja 17:1-6; 18:9-12). Kemudian Allah memanggil Nabi Nahum untuk bernubuat tentang Niniwe dan menyatakan kejatuhannya yang tidak terelakkan (Nahum 1:1; 2:3-10; 3:1-7). —K.T. Sim
Pernahkah kamu mencoba lari dari Allah? Bagaimana cara Allah menyelamatkanmu?
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengejarku dengan penuh kasih dan menyelamatkanku.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 1-3; Yohanes 5:25-47
Amin.
Amin🤗
Terima kasih ya Bapa, sehari pun, sejam pun, semenit pun, sedetik pun, tak pernah Engkau luputkan aku dari hadapan-Mu ya Bapa. Amin..
Amin.