Air yang Kita Butuhkan
Sabtu, 22 Mei 2021
Baca: Yohanes 4:7-14
4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”
4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
4:10 Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”
4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?”
4:13 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. —Yohanes 4:14
Danau Baikal, danau terdalam di dunia, sangat luas dan luar biasa indah. Dengan kedalaman 1,6 kilometer, panjang 636 km, dan lebar 79 km, danau tersebut menampung seperlima jumlah air tawar dunia. Namun, sebagian besar air itu tidak dapat diakses. Danau Baikal terletak di Siberia—salah satu wilayah paling terpencil di Rusia. Dengan besarnya kebutuhan dunia akan air tawar, sungguh ironis bahwa persediaan air sebanyak itu justru tersembunyi di tempat yang tidak terjangkau oleh banyak orang.
Walaupun letak Danau Baikal sangat terpencil, ada suatu sumber mata air hidup abadi yang selalu tersedia dan dapat dijangkau oleh siapa pun yang membutuhkannya. Ketika sedang berada di pinggir sumur di Samaria, Yesus bercakap-cakap dengan seorang perempuan dan bertanya tentang dahaga rohani yang dialami perempuan itu. Apa solusi untuk kebutuhan rohaninya tersebut? Yesus sendiri.
Berbeda dengan air yang ingin diambil si perempuan dari sumur itu, Yesus menawarkan sesuatu yang jauh lebih baik: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yoh. 4:13-14).
Banyak hal menjanjikan kepuasan tetapi tidak akan pernah benar-benar memuaskan hati kita yang haus. Hanya Yesus sendiri yang sungguh-sungguh dapat memuaskan dahaga rohani kita, dan pemeliharaan-Nya tersedia bagi siapa saja, di mana saja.—BILL CROWDER
WAWASAN
Janji Yesus tentang air yang akan selamanya melenyapkan kehausan rohani (Yohanes 4:14) menggemakan kembali sejumlah janji dalam Perjanjian Lama. Umat Allah “akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan” (Yesaya 12:3), dan “tidak menjadi lapar atau haus” (49:10). Roh Allah akan dicurahkan bagai “air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering” (44:3). Gagasan tentang kepuasan rohani dapat terlihat dalam nubuat-nubuat yang menanti-nantikan pembaruan pada hati yang sanggup mengenal dan mengalami Allah, serta rindu melakukan kehendak-Nya (Yeremia 31:29-34; Yehezkiel 36:25-27; Yoel 2:28-32). Yang sangat signifikan terdapat dalam Yesaya 55:1-3: “Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air . . . maka kamu akan hidup!” Ketika Yesus menawarkan air hidup kepada seorang perempuan Samaria (Yohanes 4:4-14), Dia menyatakan bahwa janji-janji Allah adalah perjanjian abadi dengan semua orang yang datang kepada-Nya, bukan hanya umat Israel. —Con Campbell
Ke manakah kamu mencari pemenuhan atau kepuasan hidup? Mengapa mustahil mencari kepuasan sejati di luar Kristus?
Allah Mahakasih, terima kasih untuk kehidupan yang Engkau pelihara, dan tujuan serta arti yang Engkau berikan kepadaku. Ajarlah aku menemukan kepuasan sejatiku di dalam Engkau dan kasih-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 16-18; Yohanes 7:28-53
Amin😇😇
Amin
amin
Amin
Amin