Rencana yang Tidak Sempurna
Minggu, 11 April 2021
Baca: Amsal 19:20-23
19:20 Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.
19:22 Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.
19:23 Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. —Amsal 19:21
Saya sedang asyik melihat-lihat buku di sebuah perpustakaan yang terletak di lantai dasar sebuah pusat kegiatan masyarakat yang baru dibuka ketika tiba-tiba terdengar suara berdebam keras. Beberapa menit kemudian, suara itu terdengar lagi hingga berkali-kali. Seorang pegawai perpustakaan dengan wajah kesal menjelaskan bahwa tepat di atas perpustakaan tersebut terdapat arena angkat besi, dan suara berdebam itu terdengar setiap kali seseorang menaruh barbel. Para arsitek dan desainer telah merancang dengan saksama berbagai aspek dari fasilitas mutakhir ini, tetapi tampaknya mereka lupa menaruh perpustakaan di lokasi yang jauh dari area yang sarat aktivitas.
Demikian pula dalam hidup ini—sering kali rencana-rencana kita tidak berjalan sempurna. Kita melewatkan berbagai pertimbangan penting. Kita tidak selalu memperhitungkan hal-hal yang tidak terduga. Perencanaan mungkin membantu kita terhindar dari masalah keuangan, krisis, dan penyakit, tetapi strategi yang paling lengkap sekalipun tidak dapat melenyapkan semua persoalan dari hidup kita. Sungguh, kita hidup dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa.
Dengan pertolongan Allah, kita dapat menemukan keseimbangan antara menyiapkan masa depan dengan bijaksana (Ams. 6:6-8) dan menanggapi berbagai kesulitan yang dialami. Sering kali Allah memiliki maksud untuk setiap persoalan yang Dia izinkan terjadi dalam hidup kita. Dia mungkin menggunakan kesulitan yang ada untuk membangun kesabaran kita, meningkatkan iman kita, atau sekadar membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Alkitab mengingatkan kita, “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana” (19:21). Ketika kita menyerahkan seluruh cita-cita dan harapan akan masa depan kita kepada Tuhan Yesus, Dia akan menunjukkan kepada kita apa yang ingin Dia capai di dalam dan melalui diri kita.—Jennifer Benson Schuldt
WAWASAN
Ayat-ayat dalam Amsal 19:20-23 dihubungkan oleh kata-kata kunci yang menunjukkan pentingnya umat Allah mencari hikmat dan mengakui kedaulatan rencana Allah. Di ayat 20, kata dalam bahasa Ibrani esa diterjemahkan sebagai “nasihat,” tetapi di ayat 21, kata yang sama diterjemahkan sebagai “keputusan.” Kedua pemakaian ini benar, tetapi pengulangan kata tersebut menunjukkan adanya hubungan antara kedua ayat. Dengan kata lain, seseorang yang mendengarkan nasihat adalah bijak, tetapi keputusan dan rencana Allah tetap di atas rencana orang bijak. Sebagaimana dinyatakan di ayat 22, syarat untuk menerima hikmat tersebut adalah kesetiaan seseorang. Selanjutnya, orang bijak takut akan Allah dan “bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka” (ay.23). Namun, penting untuk diingat bahwa kitab Amsal memberikan petunjuk hidup secara umum; tidak ada jaminan bahwa orang yang hidup seperti itu akan kebal terhadap kesulitan (contohnya Ayub). —Julie Schwab
Apa respons kamu ketika rencanamu tidak terlaksana atau harapanmu tidak terkabul? Pelajaran apa yang mungkin Allah ingin kamu pelajari lewat pengalaman-pengalaman itu?
Ya Allah, aku percaya Engkaulah yang memegang kendali atas segala sesuatu. Tolonglah aku untuk menjalani hidup dengan bijaksana di dunia ini dan menyerahkan seluruh rencanaku kepada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 17-18; Lukas 11:1-28
aminnn
Banyak rencanna ku Tuhan tetapi kabulkanlaj srturut kehendak Bapa