Tetapi Yesus!

Rabu, 17 Maret 2021

Tetapi Yesus!

Baca: Kolose 1:27-29; 2:6-10

1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

1:29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.

2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,

2:10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.

 

Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu . . . : Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! —Kolose 1:27

Tetapi Yesus!

Dalam sebuah episode America’s Got Talent, ajang pencarian bakat yang populer di TV, seorang anak perempuan berusia lima tahun bernyanyi dengan riang gembira dan membuat seorang juri membandingkannya dengan penyanyi dan penari cilik yang terkenal pada dekade 1930-an. Juri itu berkata, “Saya melihat Shirley Temple dalam dirimu.” Anak perempuan itu pun memberi jawaban yang tidak terduga: “Bukan Shirley Temple, tetapi Yesus!”

Saya terkagum-kagum melihat anak perempuan itu memiliki kesadaran yang sangat mendalam bahwa sukacitanya berasal dari Tuhan Yesus yang hidup di dalam dirinya. Kitab Suci meyakinkan kita pada kenyataan yang menakjubkan, yaitu bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak hanya menerima janji hidup kekal bersama Allah, tetapi juga kehadiran Yesus yang hidup di dalam diri kita melalui Roh-Nya—hati kita menjadi kediaman bagi Yesus (Kol. 1:27; Ef. 3:17).

Kehadiran Yesus di dalam hati kita memberikan kita berjuta alasan untuk bersyukur (Kol. 2:6-7). Dia memberi kita kesanggupan untuk hidup bersemangat dengan arah yang jelas (1:28-29). Dia menumbuhkan sukacita di dalam hati kita di tengah segala keadaan, baik dalam suka maupun dalam duka, dalam kelimpahan maupun dalam pergumulan (flp. 4:12-13). Roh Kristus memberikan pengharapan di dalam hati kita bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan, bahkan ketika kita tidak dapat melihatnya (Rm. 8:28). Roh Kudus juga memberikan damai sejahtera yang tetap di tengah badai yang berkecamuk di sekitar kita (Kol. 3:15).

Dengan keyakinan bahwa Yesus tinggal di dalam hati kita, biarlah kita menjalani kehidupan yang memancarkan kehadiran-Nya tersebut, sehingga orang lain juga dapat melihatnya. —Lisa M. Samra

WAWASAN
Surat Paulus kepada jemaat di Kolose menerangkan tentang keutamaan Kristus. Salah satu frasa menarik yang dipakai Paulus adalah bahwa Yesus “yang pertama bangkit dari antara orang mati” (Kolose 1:18). Dengan kata lain, Yesus adalah yang pertama mati dan bangkit kembali dalam tubuh yang tidak akan binasa. Karena itulah Dia menjadi “lebih utama dalam segala sesuatu” (ay.18). Selain itu, Dia kepala jemaat (ay.18-20). Sejumlah ahli melihat kata kepala sebagai lambang untuk pemimpin. Ayat 15 menyatakan bahwa Dialah “gambar Allah yang tidak kelihatan.” Kata untuk “gambar” adalah eikon, yang menerangkan sesuatu yang mewakili apa yang asli, seperti selembar foto. Ayat-ayat ini menegaskan bahwa Yesus seluruhnya dan sepenuhnya Allah (lihat juga ay.19; 2:9). Karena Yesus sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia, Dia satu-satunya yang sanggup “memperdamaikan” segala sesuatu dengan Allah melalui kematian-Nya di kayu salib (1:20). —Julie Schwab

Berkat apa yang kamu terima dari kehadiran Tuhan Yesus dalam hidupmu yang menguatkanmu hari ini? Bagaimana kamu dapat membagikan kabar baik tentang Kristus yang menjadi sumber pengharapan dan sukacitamu kepada orang lain?

Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau mau berdiam di dalam hatiku. Tolonglah aku untuk hidup memancarkan kehadiran-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 30-31; Markus 15:1-25

Bagikan Konten Ini
53 replies
« Older Comments
« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *