Lakukanlah
Rabu, 10 Maret 2021
Baca: Filipi 4:1-9
4:1 Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!
4:2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. —Filipi 4:9
Suatu hari, ketika membantu anak laki-laki saya mengerjakan tugas matematika, saya memperhatikan ia agak bosan mengerjakan beberapa soal dengan konsep yang sama. “Aku sudah bisa, Ayah!” ia bersikeras, sambil berharap saya akan membiarkannya tidak menyelesaikan seluruh tugasnya. Saya pun pelan-pelan menjelaskan kepadanya bahwa sebuah konsep akan tetap menjadi konsep sampai kita belajar melakukannya.
Paulus menulis tentang hal melakukan ini kepada saudara-saudari seimannya di Filipi, “Apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu” (flp. 4:9). Ada lima hal yang disebut Paulus: rekonsiliasi—yang didesaknya dari Euodia dan Sintikhe (ay.2-3); sukacita—yang diingatkannya agar dialami jemaat (ay.4); kebaikan hati—yang diharapkannya berlangsung dalam hubungan dengan orang lain (ay.5); doa—yang telah ia teladankan secara langsung maupun melalui tulisan (ay.6-7); dan fokus—yang telah ia tunjukkan bahkan saat dipenjara (ay.8). Sebagai orang percaya dalam Tuhan, kita dipanggil untuk menghidupi hal-hal tersebut—rekonsiliasi, sukacita, kebaikan hati, doa, dan fokus. Seperti kebiasaan pada umumnya, nilai-nilai luhur itu harus dilakukan agar terus bertumbuh.
Namun, kabar baiknya adalah, seperti yang telah diberitakan Paulus kepada jemaat di Filipi, “Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (2:13). Kita tidak akan pernah bisa melakukan semua itu dengan kekuatan sendiri. Allah sendiri yang akan menyediakan segala yang kita perlukan (4:19). —GLENN PACKIAM
WAWASAN
Ketika berbicara kepada jemaat Tuhan di Filipi, Paulus menasihati mereka agar tidak khawatir tentang apa pun juga. Kata dalam bahasa Yunani untuk khawatir (merimnao) berarti “terpecah-pecah atau teralihkan” dalam pemikiran. Paulus ingin orang-orang percaya tidak dipikat ke berbagai arah—seperti orang yang bimbang dalam Yakobus 1:6-8. Namun, ia tidak membiarkan pembacanya memikirkan sendiri cara untuk tidak khawatir, melainkan ia memberikan dua petunjuk bagaimana kita dapat memusatkan pemikiran kita. Cara pertama adalah dengan menyatakan segala pergumulan kita kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6-7). Inilah yang akan menjaga hati dan pikiran kita dengan damai sejahtera Kristus. Kedua, sang rasul mendorong kita untuk memusatkan perhatian kita kepada semua yang benar, suci, manis, sedap didengar, dan patut dipuji (ay.8). —J.R. Hudberg
Apa sajakah yang perlu kamu lakukan untuk dapat menjadi semakin serupa dengan Yesus? Bagaimana kamu dapat melakukannya dengan kuasa Roh Kudus?
Tuhan Yesus, berikanlah aku anugerah untuk melakukan kehendak-Mu dengan kuasa Roh Kudus. Mampukan aku berjalan menurut kehendak-Mu itu agar buah Roh sungguh nyata hadir dalam hidupku.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 11-13; Markus 12:1-27
Amin
Amin
God Bless All , Amen..
amin
Amin..
aminnn aminn ðŸ™
Allah hadir bagi kita.
Tuhan Yesus yang baik.
Roh kudus sucikanlah kami.
Amin
amin
Amin
amin ðŸ™
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami , sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, terpujilah namaMu kekal selamanya , amin
amin
TUHAN JESUS, mampukan kami agar senantiasa berbuat baik sesuai kehendakMu saja. Amin.
amin
amin
💜
Amin, luar biasa
amin
Amen
Amin. 😇
.AmiN.
aminn,Saya sgt diberkati ðŸ™ðŸ’“
Amin Puji Ttuhan 👃👃
Amin
amin, dengan bantuan roh kudus kita bisa lakukan
Amin
Amin
amin✨
amin
amin trimakasih Tuhan.
Amiiin
Amin ðŸ™
Amin
Amin
yesss…. benar2 FT yang meneguhkan. thanks God
Amin
Berjalan bersama Tuhan. Amin.
Amin
Amin
Haleluya