Hidung yang Rusak

Selasa, 30 Maret 2021

Hidung yang Rusak

Baca: Keluaran 12:12-19

12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.

12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.

12:14 Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.

12:15 Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel.

12:16 Kamu adakanlah pertemuan yang kudus, baik pada hari yang pertama maupun pada hari yang ketujuh; pada hari-hari itu tidak boleh dilakukan pekerjaan apapun; hanya apa yang perlu dimakan setiap orang, itu sajalah yang boleh kamu sediakan.

12:17 Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya.

12:18 Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu pada waktu petang, kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu petang.

12:19 Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli.

 

Kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman. —Keluaran 12:12

Hidung yang Rusak

“Mengapa hidung patung-patung itu rusak semua?” Itulah pertanyaan yang paling sering diajukan oleh para pengunjung museum kepada Edward Bleiberg, kurator seni Mesir kuno di Museum Brooklyn.

Menurut Bleiberg, tidak mungkin hidung patung-patung itu rusak karena sebab-sebab alamiah, seperti pengaruh cuaca dan lain sebagainya; bahkan sosok dewa dua dimensi yang dilukis pun hidungnya rusak. Ia menduga kerusakan tersebut terjadi karena disengaja. Para musuh bermaksud membunuh dewa-dewa Mesir dan sengaja mengincar hidung mereka. Tentara lawan yang menyerang Mesir melakukan perusakan pada hidung dewa-dewa tersebut supaya dewa-dewa itu tidak lagi bisa bernapas.

Sungguh? Hanya dengan merusak hidung mereka, dewa-dewa itu akan kehilangan kekuatannya? Dengan ilah-ilah selemah itu, pantas saja Firaun berada dalam bahaya. Memang, ia memiliki banyak tentara dan dukungan seluruh rakyat. Orang Ibrani hanyalah sekelompok budak tak berdaya yang dipimpin oleh buronan penakut bernama Musa. Namun, Israel memiliki Allah yang hidup, sedangkan dewa-dewa Firaun itu palsu. Setelah Allah menimpakan sepuluh tulah kepada Mesir, kekuatan palsu dewa-dewa itu pun lenyap.

Israel merayakan kemenangan mereka dengan mengadakan Hari Raya Roti Tidak Beragi, saat bagi mereka untuk makan roti tak beragi selama seminggu (Kel. 12:17; 13:7-9). Ragi merupakan simbol dosa, dan Allah ingin umat-Nya untuk mengingat bahwa hidup mereka yang telah diselamatkan menjadi milik Allah seluruhnya.

Allah kita berkuasa atas segala berhala dan ilah palsu, dan Dia menyelamatkan hidup anak-anak-Nya. Karena itu, layanilah Allah yang memberimu napas kehidupan, dan teruslah bersandar pada lengan kasih-Nya. —Mike Wittmer

WAWASAN
Dalam persiapan menjelang dijatuhkannya tulah terakhir terhadap Mesir, Allah menyuruh umat-Nya untuk menyembelih seekor anak domba lalu darahnya dibubuhkan pada tiang pintu dan ambang atas rumah mereka (Keluaran 12:1-13). Malaikat maut dari Allah akan menjelajahi Mesir dan membunuh semua anak sulung, tetapi akan melewati rumah yang telah dibubuhi darah. Daging anak domba itu kemudian dipanggang dan dimakan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. Roti yang tidak beragi melambangkan perbuatan orang Israel yang harus bergegas meninggalkan Mesir. Ketika ragi ditambahkan pada adonan, adonannya memerlukan waktu berjam-jam untuk mengembang dan siap dibuat roti. Orang Israel tidak mempunyai waktu untuk itu. Sayur pahit melambangkan kepahitan perbudakan di Mesir. —K.T. Sim

Ilah palsu apa yang sedang merusak dan menguasai hidupmu? Bagaimana cara kamu menunjukkan kepada Allah bahwa kamu sepenuhnya percaya kepada-Nya?

Bapa sumber segala hidup, kuserahkan hidupku kepada-Mu. Tolonglah aku menyadari bahwa segala kuasa yang menentang-Mu dalam hidupku tidaklah sebanding dengan kekuatan-Mu yang dahsyat.

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 9-10; Lukas 5:17-39

Bagikan Konten Ini
54 replies
« Older Comments
« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *