Badai Ketakutan

Minggu, 14 Maret 2021

Badai Ketakutan

Baca: Markus 4:35-41

4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”

4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.

4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”

4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”

4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”

 

[Yesus] berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” —Markus 4:40

Badai Ketakutan

Dalam iklan yang saya saksikan baru-baru ini, seorang wanita bertanya secara santai kepada seseorang yang sedang menonton TV, “Apa yang kau cari-cari, Mark?” “Saya berusaha menjadi orang yang tidak mengambil keputusan karena didorong rasa takut,” jawab Mark dengan serius—meskipun wanita itu hanya ingin tahu acara apa yang ingin Mark tonton di TV!

Luar biasa, pikir saya. Saya tidak menyangka ada iklan TV yang begitu kuat menegur saya! Namun, saya bisa memahami perasaan Mark: saya sendiri sering malu mengingat bagaimana saya membiarkan ketakutan menentukan arah hidup dan keputusan-keputusan yang saya ambil.

Murid-murid Yesus juga pernah mengalami rasa takut yang luar biasa. Suatu kali, sewaktu mereka sedang berlayar menyeberangi Danau Galilea (Mrk. 4:35), “mengamuklah taufan yang sangat dahsyat” (ay.37). Mereka begitu ketakutan, dan mengira Yesus (yang sedang tidur!) sama sekali tidak mempedulikan mereka: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” (ay.38).

Ketakutan mengacaukan sudut pandang para murid, sehingga mereka gagal melihat maksud baik Yesus bagi mereka. Setelah menghardik angin dan gelombang ganas (ay.39), Kristus mengajukan dua pertanyaan keras kepada para murid: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (ay.40).

Badai pernah mengamuk dalam hidup kita juga, bukan? Namun, kedua pertanyaan Yesus dapat menolong kita menempatkan ketakutan dalam sudut pandang yang benar. Pertanyaan pertama-Nya meminta kita mengakui ketakutan kita. Yang kedua mengundang kita menyerahkan perasaan kita yang kacau balau itu kepada-Nya—agar kita diberi mata untuk dapat melihat tuntunan-Nya melewati badai yang paling dahsyat sekalipun.—Adam R. Holz

WAWASAN
Kitab-kitab Injil mengisahkan Yesus menenangkan angin badai dalam dua kesempatan yang berbeda. Di sini, dalam Markus 4, Yesus sudah bersama para murid, tetapi Dia tidur di dalam perahu. Meskipun pernah menyaksikan perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus, para murid belum memahami maksud mukjizat-mukjizat tersebut sepenuhnya, yang dengan jelas memperlihatkan kuasa Yesus atas segala keadaan. Kali kedua Yesus menenangkan angin badai (Markus 6:47-52), Dia tidak bersama dengan para murid. Yesus “berjalan di atas air” selama badai berlangsung. Dalam kedua peristiwa itu, murid-murid sangat ketakutan—yang pertama karena badai yang mengancam nyawa, yang kedua karena mereka mengira Yesus adalah hantu. Kedua kisah dramatis ini sama-sama menunjukkan bagaimana Tuhan sedang membentuk iman murid-murid-Nya. Dia mengizinkan mereka masuk ke tengah keadaan yang menakutkan dengan maksud untuk menguatkan iman mereka. —Tim Gustafson

Badai apa yang sedang kamu hadapi saat ini? Ketika badai mengamuk dan gelombang mengganas, bagaimana kamu dapat menyerahkan ketakutan dan perasaanmu kepada Tuhan Yesus?

Juruselamat yang penuh kasih, terima kasih karena Engkau selalu hadir di tengah badai hidupku. Ketika aku berjalan melewati momen-momen yang menakutkan, tolonglah aku untuk terus berbicara dengan-Mu setiap hari dan mempercayakan ketakutanku kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 23-25; Markus 14:1-26

Bagikan Konten Ini
46 replies
  1. Paten Gurusinga
    Paten Gurusinga says:

    Tuhan Jesus juru selamatku, terima kasih atas FirmanMu pagi hari ini. Segala ketakutan, kekhawatiran kami bila bersama Tuhan kami percaya mendapat pertolonganMu. Amin.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami , sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan , serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, terpujilah NamaMu kekal selamanya , amin

  3. Yepitasae
    Yepitasae says:

    Saya sangat takut sekarang dengan masalah yang saya alami ini saya terlilit utang memang saya akui ini kesalahan saya tidak bisa ngatur keuangan, saya sudah bingung bagaimana menjalani ini semua

  4. Lukita Sari Herdita
    Lukita Sari Herdita says:

    Tuhan selalu menjawab segala kekhawatiranku. setiap kali aku merasa ketakutan, Tuhan selalu berhasil untuk mengingatkanku bahwa Tuhan berkuasa atas aku dan memelihara aku. lantas apa yang perlu aku khawatirkan? Terimakasih ya Bapa karena Engkau selalu menyertaiku selalu memperhatikanku.

  5. elisabet hutagalung
    elisabet hutagalung says:

    syalom selamat malam😇 saya Elisabet. saya ingin membagi sedikit pengalaman saya.
    kemarin pas dibulan Juni tahun 2020, saya dan teman saya pergi ke sebuah pulau pas hari Minggu pagi. memang pada saat itu kami tidak gereja dulu dan kami langsung pagi jam 8 berangkat ke pelabuhan. nah sampai di pelabuhan kami menunggu kapal yang kami sewakan yaitu kapal nelayan (kapal boad). jadi pas kami mau berangkat cuaca masih bagus, dan sesampai ditengah perjalanan menuju ke pulau yang kami kunjungi, tiba tiba angin kencang datang dan hujan deras, begitupun ombaknya yang sangat kuat. jadi sepanjang jalan aku dan temanku menyanyikan lagu rohani dan sambil berdoa supaya diberikan keselamatan. dan memang pada akhirnya kami selamat, memang tak ada mustahil. selagi kita percaya pada Tuhan, kita pasti selalu diberkati dalam keadaan apapun. baik itu maut yang menghadangmu pasti Tuhan selalu ada untukmu. intinya tetaplah percaya kepada-Nya sebab Tuhan akan menolong orang yang berpegang kepada-Nya.
    trimakasih🙏
    Tuhan memberkati kita 😇

  6. Santoso Kurniawan
    Santoso Kurniawan says:

    Haleluya ……sungguh kupercaya , tiada yg mustahil bagi Tuhan Yesus dlm hidupku ini AMIN

  7. Mawi Melina Sihotang
    Mawi Melina Sihotang says:

    Tuhan, tolonglah aku untuk terus berbicara dengan-Mu setiap hari dan mempercayakan ketakutanku kepada-Mu.
    😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *