Aman dan Tenang

Selasa, 2 Maret 2021

Aman dan Tenang

Baca: Mazmur 91

91:1 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa

91:2 akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”

91:3 Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.

91:4 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

91:5 Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,

91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

91:7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

91:8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.

91:9 Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,

91:10 malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;

91:11 sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

91:12 Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.

91:13 Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.

91:14 “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

91:15 Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.

91:16 Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”

 

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi [akan] bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa. —Mazmur 91:1

Aman dan Tenang

Sebagai anak balita yang penuh energi, putra saya Xavier menolak untuk menenangkan diri selepas siang hari. Ketenangan itu sering membuatnya mengantuk, padahal ia tidak mau tidur. Jadi, yang ia lakukan adalah bergoyang-goyang di kursinya, meluncur turun dari sofa, meluncur di lantai kayu, bahkan berguling-guling mengitari ruangan untuk menghindari tidur siang. ”Ma, aku lapar . . . aku haus . . . aku mau ke kamar mandi . . . aku mau dipeluk.”

Karena seorang anak memang butuh beristirahat, saya pun menolong Xavier duduk tenang dengan mengajaknya menempel ke badan saya. Setelah bersandar di samping saya, ia akhirnya menyerah dan tertidur juga.

Dahulu di awal kehidupan rohani saya, seperti anak saya, saya juga selalu ingin aktif. Kesibukan membuat saya merasa diterima, dianggap penting, dan terlihat berkuasa. Hiruk-pikuk pelayanan membuat saya tidak perlu memperhatikan kekurangan dan kesulitan yang saya miliki. Berhenti untuk beristirahat sama saja dengan mengakui sisi manusiawi saya yang rapuh. Oleh karena itu, saya menghindar untuk duduk diam dan tenang, karena tanpa sadar saya ragu Allah dapat mengurus segala sesuatu tanpa bantuan saya.

Namun, Allah itulah tempat perlindungan kita, seberapapun banyaknya kesulitan atau ketidakpastian yang melingkupi kita. Jalan di depan mungkin terlihat panjang, menakutkan, dan berliku-liku, tetapi kasih-Nya menaungi kita. Dia mendengar kita, menjawab kita, dan tinggal bersama kita . . . sekarang sampai selama-lamanya (Mzm. 91).

Kita dapat mengambil waktu untuk menjadi tenang dan bersandar pada kasih Allah yang tidak berkesudahan dan hadirat-Nya yang senantiasa menyertai kita. Kita bisa tinggal tenang dan beristirahat di dalam Dia karena kita aman di bawah naungan kesetiaan-Nya yang tidak pernah berubah (Mzm. 91:4).—XOCHITL DIXON

WAWASAN
Dalam usaha untuk membuat Yesus berdosa di padang gurun, Iblis berkata kepada-Nya: “[Allah] akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu” (Matius 4:6). Ini adalah kutipan dari Mazmur 91:11-12. Menariknya, ayat berikutnya dalam Mazmur 91 berbunyi, “Engkau akan menginjak anak singa dan ular naga” (ay.13). Singa dan ular naga adalah gambaran yang digunakan dalam Kitab Suci untuk menyebut Iblis (1 Petrus 5:8; Wahyu 12:9). Yesus menentang penyalahgunaan firman Allah oleh Iblis dengan mengutip Kitab Suci secara akurat, sehingga dengan itu Dia berhasil “menginjak” musuh-Nya. —Tim Gustafson

Dalam hal apa saja kamu mengalami perlindungan Allah dalam hidupmu? Bagaimana cara kamu menghadapi berbagai kesulitan saat menyadari bahwa Allah menaungimu dengan kepak sayap-Nya?

Bapa Surgawi, terima kasih karena Engkau menyediakan tempat perlindungan yang aman dengan kasih-Mu yang tak berkesudahan.

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 26-27; Markus 8:1 -21

Bagikan Konten Ini
48 replies
  1. Julio J Tadete
    Julio J Tadete says:

    Dalam segala hal, Allah turut bekerja atas hidupku tak pernah sekalipun Ia meninggalkan aku. Tenang di dalam hadirat Tuhan. berdoa kepadaNya mintalah hikmati dari padaNya. dan percaya bahwa Ia sudah bekerja untuk yang saya hadapi. God bless

  2. boni mangaratua
    boni mangaratua says:

    Amin…berdiam diri dan tenang dlm perlindungan Tuhan itulah yg diperlukan dalam setiap kesibukan, karena di situlah kita mempercayakan bahwa Tuhan bisa mengatur segalanya dalam hidup kita

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami,
    sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana,
    terpujilah namaMu kekal selamanya , amin

  4. Yutri
    Yutri says:

    Shalom!
    Apa kabar semua?
    Saya mau berbagi refleksi diri saya ketika saya mencoba menjawab pertanyaan di atas. Saya selalu mengalami perlindungan Tuhan ketika saya sungguh2 menyerahkan diri pada-Nya untuk dipakai dalam segala bentuk kegiatan retorika saya di depan orang. Saya adalah orang yang demam panggung karena memang kemampuan berbicara saya kurang. Satu fakta yang menyebabkan itu terjadi adalah saya selalu menggunakan bahasa daerah dari kecil sampai SMA. Setelah kuliah dan pergi merantau, saya harus menggunakan bahasa Indonesia. Banyak sekali tantangan yang saya hadapi. Mulai dari kesusahan penggunaan bahasanya, ditertawakan teman2, dianggap remeh teman2, dan masih banyak lagi yang teman2 saya lakukan pada saya. Tapi, Tuhan sungguh mengasihi saya. Disaat saya mendapat tugas yang menuntut saya untuk berbicara di depan orang, saya ditolong Tuhan. Ketika saya benar2 berserah pada Tuhan, Ia melancarkan semuanya. Ia memberkati mulut saya sehingga dapat menyampaikan sesuatu yang baik. Tuhanlah tempay perlindunganku yang aman. Ia sungguh mengasihiku. Tuhan memberkati kita.
    Semangat pagi

  5. sherly sitepu
    sherly sitepu says:

    Amin.. Hanya Yesus yang dapat memberikan perlindungan yang pasti dan tak pernah mengecewakan.

  6. Jamseng
    Jamseng says:

    Bapa kami yang di sorga,kami bersyukur kepadaMu, dalam kondisi apapun, Engkau memelihara, menjaga, melindungi, menolong,dan menghibur kami.Kami tentang dan aman dalam perlindungan-Mu.Amin.

  7. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Bapa Surgawi, terima kasih karena Engkau menyediakan tempat perlindungan yang aman dengan kasih-Mu yang tak berkesudahan 🙏

  8. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Bapa Surgawi, terima kasih karena Engkau menyediakan tempat perlindungan yang aman dengan kasih-Mu yang tak berkesudahan 🙏

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *