Menantikan Berkat

Rabu, 3 Februari 2021

Menantikan Berkat

Baca: Habakuk 1:12—2:4

1:12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.

2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.

2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: “Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.

2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.

2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

Meskipun tampaknya masih lama, tetapi tunggu saja! —Habakuk 2:3 BIS

Menantikan Berkat

Sebuah restoran yang terkenal di Bangkok, menyajikan sup dengan kuah kaldu yang sudah direbus selama empat puluh lima tahun dan isinya ditambahkan sedikit-sedikit setiap hari. Sama seperti beberapa makanan “sisa” yang terasa lebih enak setelah disimpan beberapa hari, waktu memasak yang panjang itu memadukan dan menciptakan rasa yang unik. Restoran itu pun telah meraih sejumlah penghargaan untuk kategori kaldu terlezat di Thailand.

Hal-hal baik sering membutuhkan waktu untuk tiba, tetapi sebagai manusia, kita kerap merasa tidak sabar. Pertanyaan “berapa lama?” sering muncul dalam Alkitab. Salah satu contoh yang memilukan adalah pengalaman Nabi Habakuk, yang memulai kitabnya dengan pertanyaan, “Berapa lama lagi, Tuhan, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar?” (Hab. 1:2). Habakuk (yang namanya berarti “penggenggam”) menubuatkan penghakiman Allah atas negerinya (Yehuda) melalui penyerbuan Kerajaan Babel yang kejam, dan ia sulit memahami mengapa Allah mengizinkan orang-orang korup menjadi makmur dengan memeras sesamanya. Namun, Allah menjanjikan datangnya pengharapan dan pemulihan pada waktu yang sudah ditetapkan-Nya: “Apa yang Kunyatakan kepadamu pasti akan terjadi. Meskipun tampaknya masih lama, tetapi tunggu saja! Saat itu pasti akan datang dan tak akan ditunda” (2:3 bis).

Pembuangan di Babel berlangsung selama tujuh puluh tahun. Menurut perhitungan manusia itu adalah waktu yang sangat lama, tetapi Allah selalu setia dan menepati janji-Nya.

Berkat-berkat terbaik yang disediakan Allah mungkin tidak segera datang. Meskipun tampak masih lama, tetaplah berharap kepada Dia! Dia menyediakan setiap berkat dengan hikmat dan perhatian yang sempurna—dan Dia selalu layak untuk dinantikan. —JAMES BANKS

WAWASAN
Nubuat Habakuk sudah berusia lebih dari 2.600 tahun, tetapi sang nabi berbicara mewakili kita semua ketika ia bertanya kepada Allah, “Masakan Engkau tahan melihat begitu banyak pelanggaran?” (1:3 BIS). Habakuk menyadari bahwa orang-orang Yehuda harus dihakimi karena telah menolak Allah, tetapi orang-orang Babel, yang menjalankan penghakiman tersebut, lebih buruk daripada Yehuda. Mengapa Allah memakai mereka? Allah melihat segala kejahatan dan akan mengadilinya. Dia menyebut Babel “bersalah dengan mendewakan kekuatannya” (ay.11). Allah mengingatkan umat-Nya bahwa “orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya” (2:4). Menolak pilihan yang membawa hidup ini akan berujung kepada keputusasaan. —Tim Gustafson

Berkat apa saja yang sedang kamu nantikan dari Allah? Bagaimana kamu akan tetap menyembah-Nya meskipun berkat-berkat itu belum datang juga?

Abba, Bapa, terima kasih untuk kebaikan dan kesetiaan-Mu di setiap musim dan berkat dalam hidupku. Tolonglah aku untuk senantiasa menantikan-Mu sebagai yang terutama.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 31-33; Matius 22:1-22

Bagikan Konten Ini
43 replies
  1. FERNANDO HUTAGALUNG
    FERNANDO HUTAGALUNG says:

    saya sudah menunggu jawaban atas doa saya sudah dari 2018 tapi Tuhan belum juga menjawab, biarlah kiranya Tuhan membuat hatiku tetap setia menunggu dan tetap kuat serta teguh..amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan orang -orang disekitar kami dari segala penyakit ya Tuhan dan beri kekuatan bagi yang terkena bencana, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  3. Widya Simanjuntak
    Widya Simanjuntak says:

    renungan ini sangat menyentuh hati saya, menyadarkan saya akan pentingnya kesabaran dalam suatu penantian. kiranya Tuhan berkenan akan setiap penantian kita terhadap berkat-Nya. amin.

  4. Wanda
    Wanda says:

    Aku percaya berkat yang terindah telah Yesus sediakan bagiku dan bagi keluargaku, asal aku percaya dan setia menanti janji-Nya tergenapi atas hidupku. Amin🙏

  5. suryani
    suryani says:

    waktu Tuhan bukanlah waktu kita, terusla berharap dan beriman hanya kepada Kristus, Firman Tuhan hari ini telah mengingatkanku, tq my dear Lord Jesus….🙏🙏🙏

  6. suryani
    suryani says:

    waktu Tuhan bukanlah waktu kita, terusla berharap dan beriman hanya kepada Kristus, Firman Tuhan kali ini telah mengingatkanku, tq my dear Lord Jesus …🙏

  7. George C
    George C says:

    Biarlah aku selalu menantikan berkat yg Kau berikan dengan sabar dan tetap percaya kepadamu , biarlah aku semakin setia kepada mu , dalam setiap keadaan apapun dan selalu percaya kepada mu dan bisa bertumbuh dalan iman mu . Amin

  8. Junita Marzelona
    Junita Marzelona says:

    Senantiasa Engkau memampukan aku bersandar kepada Mu, bukan kepada pengertian ku sendiri. Amin

  9. Join Stephen Simatupang
    Join Stephen Simatupang says:

    kiranya Tuhan memberikan kekuatan agar bisa melakukan apa yg berkenan di hadapan nya. Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *