AKU
Jumat, 5 Februari 2021
Baca: Keluaran 3:1-15
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?”
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.”
3:5 Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.”
3:6 Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
3:7 Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”
3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”
3:12 Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?”
3:14 Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”
3:15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Firman Allah kepada Musa: “Aku adalah Aku.” —Keluaran 3:14
Penamaan adalah urusan penting—entah menamai anak, perusahaan, atau binatang peliharaan. Para orangtua, pengusaha, dan keluarga memutar otak untuk memilih nama yang pas. Dari berusaha memilih nama yang berbobot sampai nama yang unik, kebanyakan orang biasanya memilih nama yang mengandung makna penting. Nama Mandarin saya, contohnya, mengandung harapan orangtua saya. Mereka berharap saya akan menjadi orang yang bijaksana.
Pada zaman Alkitab, nama juga sangat penting. Musa tahu arti penting sebuah nama. Ketika Allah menjumpainya di semak duri yang menyala dan memberinya misi untuk membebaskan bangsa Israel dari tangan Firaun yang berkuasa, ia bertanya kepada Allah, “Bagaimana tentang nama-(Mu)?” (lihat Keluaran 3:13). Allah menjawab, “Aku adalah Aku.” (ay.14). “Aku adalah Aku” berbicara tentang Allah yang keberadaannya kekal, tidak membutuhkan apa pun juga, sudah ada sebelum segala sesuatu, ada dari diri-Nya sendiri, mencakup segala sesuatu, dan tidak terbatas. Dialah satu-satunya Pribadi berdaulat di alam semesta yang tidak bergantung pada apa pun untuk keberadaan-Nya. Dia tetap sama kemarin, hari ini, dan sampai selama-lamanya. Tidak ada yang dapat membuat-Nya bertindak di luar karakter-Nya atau menodai integritas-Nya.
Nama Allah adalah dasar yang teguh bagi keyakinan kita pada kesetiaan-Nya yang tidak pernah berakhir. Memahami nama Allah akan menolong kita mempercayakan keseharian kita kepada-Nya dan menunaikan tanggung jawab kita sebagai umat-Nya. Itu karena kita tahu bahwa “Aku adalah Aku” yang tidak terbatas terus menyertai kita, dan Dia tidak berubah. —SIM KAY TEE
WAWASAN
“AKU ADALAH AKU” adalah salah satu penyingkapan dan pernyataan yang paling awal dari Allah dalam Kitab Suci tentang diri-Nya sendiri (Keluaran 3:14). Tentang nama Allah ini, penafsir Alkitab Warren Wiersbe berkata, “Dialah Pribadi yang selalu ada pada diri-Nya sendiri, sejak masa lalu, pada masa kini, hingga masa mendatang, Allah yang setia dan dapat diandalkan”.* “AKU” adalah ungkapan Keallahan. Ratusan tahun kemudian, Yesus menggunakan Nama ilahi yang sama untuk menyebut diri-Nya sendiri: “Akulah roti hidup” (Yohanes 6:35,48), “Akulah terang dunia” (8:12), “Akulah pintu” (10:7), “Akulah gembala yang baik” (10:11), “Akulah kebangkitan dan hidup” (11:25), “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (14:6), dan “Akulah pokok anggur yang benar” (15:1). Lewat ketujuh pernyataan “Akulah” ini, Yesus menyingkapkan karakter Allah yang sejati pada diri-Nya. *Sumber: Keluaran 3:13 (Warren Wiersbe, BE Series Commentary)
Dengan cara apa kamu mungkin telah mengecilkan keberadaan Allah dalam hidupmu? Bagaimana memahami nama Allah “Aku adalah Aku” memberi dampak terhadap penyembahanmu kepada-Nya dan caramu menjalani hidup?
Ya Tuhan, tiada yang seperti Engkau. Kuasa-Mu tak terbatas, kemuliaan-Mu mengagumkan, dan Engkau tetap sama sampai selama-lamanya. Tolonglah aku mengenal-Mu lebih dekat lagi hari ini!
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 36-38; Matius 23:1-22
Amin. Haleluya
amin
aku terberkati 😇 trimakasih Tuhan Yesus 🥰ðŸ™
amin
HALLEUYAH
halleluya amin ðŸ™
Amwnnn. Trimakasih renungannya. Gbu
amin.
Sering sekali pandangan kita terhadap suatu masalah yg kita pandang sangat berat membuat mengecilkan Tuhan, pdhl sebenrnya tdk ada masalah yg besar bagi Dia. pikiran kitalah yg perlu diperbaiki..
💜💜
Amin. 😇
amin ðŸ™ðŸ»
Saya butuh Tuhan, kami butuh Tuhan… Yesus namanya. Amin.
Amin, Tuhan Yesus memberkati 😊
Amin, Allahku luar biasa
terimakasih utk firman dan renungannya hari ini, Tuhan menolong kita hari lepas hari utk tetap bersandar pada-Nya
Amin..
terima kasih bpk untk iasih setia yg kau berikan bagi seluruh hdp anak2 mu engkau adalah dasyat dan sangat berkuasa bok ajar kami untk mengerjakan hdp yg tuhan mau untk hdo menjadi layak hdp taat dan berkenan kpd mu ya bpk haleluyah amin
Amin
Amin
Sangat di berkati. 😇😇
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, beri kesembuhan terhadap orang-orang disekitar kami yang terkena wabah dan tolong orang yang terkena bencana, terpujilah namaMu kekal selamanya, amink
Tuhan Selalu Hadir Dihidup kita,Immanuel 😇
Ya Tuhan, tiada yang seperti Engkau. Kuasa-Mu tak terbatas, kemuliaan-Mu mengagumkan, dan Engkau tetap sama sampai selama-lamanya. Tolonglah aku mengenal-Mu lebih dekat lagi hari ini Dan biarlah aku senantiasa setia kepada mu dan bertumbuh dalam Iman Mu ya Tuhan . Amin
Amin
amin
amin😇
Tuhan adalah Allah yang kekal. Amin.
.AmiN.
Amin