Memandang Melampaui Masalah
Senin, 11 Januari 2021
Baca: Mazmur 121
121:1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
121:3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
121:5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.
121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
121:8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. —Mazmur 121:2
Awan-awan melayang rendah, menutupi cakrawala dan membatasi jarak pandang hingga tinggal beberapa ratus meter saja. Waktu terasa berjalan lambat. Keadaan tersebut membuat hati saya gundah. Namun kemudian, menjelang siang, awan mulai menyingkir, dan saya pun melihatnya: Pikes Peak, puncak tertinggi dari Pegunungan Rocky dan penanda kota saya yang paling terkenal, yang diapit pada kiri-kanannya oleh deretan pegunungan. Senyum pun merekah pada wajah saya. Saya menyadari bahwa perspektif fisik kita—jarak pandang mata kita yang sebenarnya—ternyata dapat mempengaruhi perspektif rohani kita. Saya pun teringat kepada nyanyian pemazmur, “Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung” (Mzm. 121:1). Terkadang yang perlu kita lakukan hanyalah mengangkat mata kita sedikit lebih tinggi!
Sang pemazmur memikirkan dari mana datangnya pertolongan baginya, mungkin karena puncak-puncak bukit di sekitar Israel dipenuhi mezbah penyembahan berhala dan sering menjadi tempat persembunyian perampok. Mungkin juga pemazmur memandang jauh melampaui bukit-bukit itu ke arah Gunung Sion, tempat Bait Allah berada, dan mengingat bahwa Pencipta langit dan bumi adalah Allah sendiri (ay.2). Apa pun alasannya, untuk menyembah kita harus mengangkat mata. Pandangan mata kita haruslah terangkat melampaui situasi kita, melampaui masalah dan pencobaan yang kita hadapi, melampaui janji-janji kosong dari ilah-ilah palsu zaman ini. Dengan demikian kita akan dapat melihat Sang Pencipta dan Penebus, yaitu Dia yang mengenal kita seutuhnya. Dialah Allah, Pribadi yang akan “menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya” (ay.8). —Glenn Packiam
WAWASAN
Mazmur 121 adalah mazmur kedua dari lima belas “nyanyian ziarah” (Mazmur 120-134) yang biasa dinyanyikan para peziarah Yahudi yang berkelana ke Yerusalem untuk mengikuti tiga perayaan besar tahunan (Ulangan 16:16): hari raya Roti Tidak Beragi (Paskah), hari raya Tujuh Minggu (Penuaian) dan hari raya Pondok Daun. Oleh karena itu tidak mengherankan jika mereka mempercayakan diri kepada Allah untuk melindungi mereka dari bahaya dan kesulitan sepanjang perjalanan. Karena sebagian besar perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki, Mazmur 121:3 mengharapkan perlindungan dari Allah yang menjaga kaki mereka agar tidak goyah. Karena kebanyakan perjalanan tersebut membutuhkan waktu berhari-hari, mereka yakin bahwa ketika mereka tidur di tengah jalan yang dapat membahayakan nyawa mereka (binatang buas, penyamun), Allah mereka tidak tertidur dan akan terus menjaga mereka (ay.3). Mereka menyanyikan pujian tentang penjagaan Allah sepanjang hari: “Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam” (ay.6). Inilah Allah yang mereka percayai dan yang akan mereka sembah setibanya di Yerusalem. —Bill Crowder
Bagaimana hari ini kamu dapat memandang kepada Allah melampaui keadaan yang kamu alami? Hal apa yang perlu Dia tolong dan apa isi seruanmu?
Bapa, terima kasih karena Engkaulah Pencipta dan Pemelihara—Pribadi yang menciptakan langit dan bumi, dan yang memelihara diriku. Tolonglah aku untuk mengangkat mataku supaya dapat melihat-Mu dan mempercayakan hidupku pada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 27-28; Matius 8:18-34
.AmiN.
Amin. saya juga menyukai lagu yang diambil dari Mazmur ini. sangat penting untuk mengarahkan mata dan mempercayakan hidup sepenuhnya bagi Tuhan.
Semangat buat aktivitas hari ini. God bless
Amin
Pakailah diriku sebagai alat-Mu ditengah-tengah dunia ini Ya Bapa. Amin
Amen
Amin….
amin
Amin 🙠halleluya
amin
Amin
amin ya Tuhan yesusðŸ™
Amin
♥ï¸
terimakasih buat Sate buah renungan nya. Tuhan Yesus memberkati kita semua
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, beri kekuatan kepada pemimpin negara kami ya Tuhan dan jauhkanlah dari segala yang jahat, ampuni kami juga, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
terpujilah namaMu kekal selamanya,
amin
Amin, luar biasa
amin
amin.. haleluya, Thank You Jesus
Amin.haleluta
Saat aku sakit aku tetap bersyukur, bahkan dalam sakitpun banyak berkat, obat – obatan, makanan yang sehat dan bergizi dan buah – buah dan segala penunjang imun tubuh. Thank Jesus.
Amin
amin
Amin.
Amin
Amin ðŸ™ðŸ»â£
terimakasih 😇
amin
Amin, God blessâ¤ï¸
amin.. halleluyah !
Amin. 😇
amin
aminn, Tuhan sang segalanya
terimakasih warung sate
Amin
Amin
amin
Allah sumber kekuatan kita. Amin.
Amin
Amin