Masalah di Dalam

Selasa, 26 Januari 2021

Masalah di Dalam

Baca: Matius 21:1-9

21:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya

21:2 dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.

21:3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.”

21:4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:

21:5 “Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”

21:6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.

21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.

21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.

21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!”

 

Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi! —Matius 21:9

Masalah di Dalam

Beberapa tahun lalu, seekor burung pelatuk mulai mematuk-matuk dinding luar rumah kami. Kami mengira masalah itu hanya terjadi di luar. Lalu, suatu hari, saya dan anak laki-laki saya menaiki tangga ke loteng rumah dan dikejutkan oleh seekor burung yang terbang melintas di depan wajah kami. Ternyata, masalah yang kami hadapi lebih parah daripada yang kami kira: burung itu ada di dalam rumah.

Ketika Yesus tiba di Yerusalem, orang banyak yang berkumpul mengharapkan Dia akan membebaskan mereka dari masalah yang ada di permukaan, yakni penindasan oleh Romawi. Mereka begitu bersemangat, dengan berseru, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” (Mat. 21:9). Inilah saat yang telah mereka nanti-nantikan; Raja yang ditetapkan Allah sudah tiba. Apabila Sang Pembebas yang dipilih Allah itu mulai merombak banyak hal, bukankah Dia pasti akan melakukannya dengan menyelesaikan masalah yang ada di permukaan? Akan tetapi, sebagian besar kitab Injil mencatat bahwa kedatangan Yesus yang disambut dengan sorak-sorai itu kemudian disusul dengan tindakan Yesus yang mengusir keluar para pedagang dan penukar uang . . . dari halaman bait Allah (ay.12-13). Ia menyucikan rumah Allah, dengan mulai dari dalam terlebih dahulu.

Itulah yang terjadi ketika kita menerima Yesus sebagai Raja; Dia datang untuk memperbarui—dan Dia memulainya dari diri kita. Dia mau kita menghadapi dosa dalam diri kita terlebih dahulu. Yesus yang menunggang keledai itu ibarat para prajurit yang disembunyikan di dalam kuda Troya. Kuda tersebut disambut sebagai simbol perdamaian, tetapi tujuan akhirnya adalah penyerahan diri secara total. Itulah yang dituntut juga oleh Yesus, Raja kita. —Glenn Packiam

WAWASAN
Tidak mengherankan jika bangsa Yahudi mengharapkan juruselamat yang bersifat politis. Para nabi di Perjanjian Lama berulang kali menubuatkan pembebasan secara militer dari musuh yang menjajah bangsanya. Yang terpenting, Matius 21:5 mengutip Zakharia 9:9 dan memberi tahu kita bahwa nubuatan itu berbicara tentang Yesus. Zakharia berbicara tentang Raja yang “adil dan jaya,” yang akan datang dengan “lemah lembut dan mengendarai seekor keledai” (ay.9), seperti yang Yesus lakukan. Namun, mana kemenangan yang diharapkan bangsa itu? Seluruh isi Zakharia pasal 9 adalah tentang penaklukan dan pembebasan secara militer. Sama seperti banyak nubuatan tentang mesias, nubuat ini baru digenapi sebagian, dan bahkan penggenapannya pun bukan seperti yang diharapkan orang. Mereka tidak pernah mengira bahwa Sang Mesias akan disalibkan sebagai bagian dari rencana Allah. Yesus akan menggenapi sisa nubuatan tentang mesias itu ketika Dia kembali untuk menjemput kita, seperti yang telah dijanjikan-Nya. —Tim Gustafson

Apakah artinya Yesus menjadi Raja atas hidupmu? Mengapa sangat penting bagimu untuk berserah penuh kepada-Nya?

Tuhan Yesus, Engkaulah Rajaku yang sejati. Ampunilah aku yang hanya menginginkan Engkau memperbaiki masalah di sekelilingku tetapi menolak Engkau bekerja membereskan dosa-dosaku. Singkapkanlah kecenderungan hatiku yang sesat dan pilihan hidupku yang salah.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 14-15; Matius 17

Bagikan Konten Ini
42 replies
  1. amelz ayen
    amelz ayen says:

    Amin. Tuhan bantu kami, ubahlah segala hal yg tidak Engkau sukai dalam diri kami menjadi hal baik. Terjadilah segalanya sesuai dengan kehendak-Mu. Amin

  2. elisabet hutagalung
    elisabet hutagalung says:

    terima kasih buat firman hari ini😇 semoga kita berdamai dengan diri menjadi awal pemulihan dari Yesus😊 saya sangat bersyukur bisa membaca firman ini, dan kita tahu bahwa Tuhan Yesus itu adalah Raja yang sejati yang selalu mengampuni hamba-Nya dan memberikan perdamaian bagi hamba-Nya🙏

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami. sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala penyakit yang terjadi karena pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan pada orang-orang disekitar kami yang terkena bencana alam, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    karna dia allah yg patut di puji dan di sembah dia penyelamat hdp setiap org yg percaya kpdnya haleluyah amin

  5. ritha
    ritha says:

    Sangat mudah bagi Tuhan mengubah keadaan, mmg Dia yg pegang kendali. mmg ga bisa berpaling dari Dia,,,God, smakin terasa i’m nothing without You..

  6. Lindu Simatupang
    Lindu Simatupang says:

    Tuhan Yesus,..aku tahu Kau menyayangiku lebih dari aku sayang terhadap diriku sendiri. Kuberikan hati dan hidupku untuk Engkau sucikan sesuai kehendakMu. Kupuji kusembah Engkau Tuhan. Inilah aku yang Engkau cari. Amiin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *