Lubuk Hati yang Terdalam
Sabtu, 23 Januari 2021
Baca: Mazmur 6
6:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud.
6:2 Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu.
6:3 Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar,
6:4 dan jiwakupun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama lagi?
6:5 Kembalilah pula, TUHAN, luputkanlah jiwaku, selamatkanlah aku oleh karena kasih setia-Mu.
6:6 Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?
6:7 Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
6:8 Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku.
6:9 Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN telah mendengar tangisku;
6:10 TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.
6:11 Semua musuhku mendapat malu dan sangat terkejut; mereka mundur dan mendapat malu dalam sekejap mata.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Lesu aku karena mengeluh. —Mazmur 6:7
Victor Hugo (1802-1885) adalah seorang penyair dan novelis yang hidup dalam zaman pergolakan sosial dan politik di Prancis pada abad ke-19. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah novel klasik Les Miserables. Lebih dari seabad kemudian, adaptasi musikal dari kisah tersebut menjadi salah satu pertunjukan drama yang paling populer dalam generasi ini. Sebenarnya ini bukan hal yang mengejutkan. Hugo sendiri pernah berkata, “Musik sanggup mengungkapkan apa yang tidak dapat terucapkan dan yang tidak mungkin dibiarkan terpendam.”
Para pemazmur pasti sependapat dengan Hugo. Lagu dan doa yang mereka gubah memberikan kepada kita perenungan yang jujur tentang hidup dan penderitaan yang tak terhindarkan. Mazmur-mazmur itu sanggup menyentuh kita hingga ke lubuk hati yang terdalam dan sulit untuk dijangkau. Sebagai contoh, di Mazmur 6:7, Daud berseru, “Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.”
Fakta bahwa kejujuran yang terbuka dan apa adanya ini dimasukkan ke dalam puji-pujian Kitab Suci yang diilhami Roh Kudus sungguh memberikan penghiburan kepada kita. Kita diundang untuk membawa ketakutan kita kepada Allah, yang menyambut kita ke dalam hadirat-Nya untuk memberikan penghiburan dan pertolongan kepada kita. Dia menerima kita yang datang dengan ketulusan hati.
Musik memampukan kita mengungkapkan perasaan yang sulit diucapkan dengan kata-kata. Namun, baik perasaan itu diungkapkan dalam bentuk nyanyian, doa, atau tangisan dalam hati, Allah sanggup menyentuh kita hingga ke lubuk hati yang terdalam dan memberi kita damai sejahtera-Nya. —Bill Crowder
WAWASAN
Perkataan Daud dalam Mazmur 6 dapat ditemukan dalam seruan kepedihan Yesus di Yohanes 12:27 ketika Dia mendekati momen penyaliban-Nya. Kedua seruan tersebut memberi alasan bagi kita untuk percaya kepada rahmat dan kasih Allah. Baik Daud maupun Yesus dikepung musuh dari bangsa mereka sendiri. Sementara Daud banyak memiliki musuh akibat ulahnya sendiri, Yesus dimusuhi karena Dia telah mengungkapkan kemunafikan para pemimpin agama. Daud berdoa agar Allah meluputkannya dari kematian (Mazmur 6:5-6), tetapi Yesus justru hendak menyelamatkan musuh-musuh-Nya dan bukan diselamatkan dari mereka (Yohanes 12:23-26). Penderitaan Yesus jauh lebih berat daripada ketakutan Daud. Dengan mengalahkan kematian, Yesus membuka jalan bagi mereka yang membenci-Nya untuk menemukan rahmat dan kasih Allah yang abadi. —Mart DeHaan
Bagaimana kamu menggambarkan kehidupan doamu? Bagaimana perasaanmu mengetahui bahwa Allah sendiri mengizinkanmu masuk apa adanya ke dalam hadirat-Nya?
Terima kasih, ya Allah yang penuh kasih, karena Engkau menerimaku apa adanya, dengan segala kepedihan, ketakutan, pergumulan, dan kekecewaanku. Terima kasih karena Engkau menghendaki doa yang keluar dari hati yang jujur, bukan yang “sempurna” atau dibuat-buat.
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 7-8; Matius 15:1-20
thank you â¤
God Bless
haleluyah, terpujilah Tuhan yang maha kudus
Dari firman ini, semakin meyakinkan saya bahwa Tuhan memang pendengar yang baik. Ia pasti menerima setiap bentuk doa dan pengharapan dari kita, seperti tangisan kita akan suatu hal yang tidak sanggup kita hadapi.
Ia menjawab setiap tangisan, keluhan hati, dll. itu dalam bentuk pertolongan dari orang lain, mendapatkan pendengar yang baik dari teman, penghiburan dari kejadian yang ada di lingkungan kita, dan/atau kasih dari orang-orang tersayang kita seperti orang tua dan adik (keluarga).
Terimakasih Warung SaTe Kamu, sudah membantu saya coba kembali melakukan kebiasaan saat teduh saya yang sudah lama saya tinggalkan dan rindukan.
Halleluya
puji Tuhan, semoga Tuhan terus menolong yang setia berpengharapan kepadaNyaðŸ™
aminðŸ™ðŸ˜‡
selamat pagi. Tetap semangat dan bersukacita. Tuhan Yesus memberkati.
Amin
Firman Tuhan yang menguatkan Terimakasih
amin
amin
Kasih karunia dan anugerah dari Tuhan, sungguh sangat luar biasa. Amin….
Terima kasih untuk renungannya..
Amin
amin
luar biasa🎉ðŸ‘â¤ï¸
Terima kasih ya Bapa karena sampai haribini Bapa selalu memberikan kami nafas kehidupan dan sukacita damaisejahtera
kasihi kami ya Bapa dengan kuasa Roh KudusMu.
amin.
Amin
Amin
Amin
aminn..
Tuhan pulihkan hati yang remuk â¤
Amin…
.AmiN.
.AmiN.
Amin, Allah sungguh luar biasa
Sungguh penyertaan-Mu yang senantiasa menguatkan hati dan pikiran Ya Tuhan.
Amin, Tuhan Yesus memberkati â¤ï¸
Amin
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, beri kesehatan kepada orang-orang disekitar kami dan kesembuhan yg sedang terkena pandemi, tolong juga yang terkena bencana ya Tuhan, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amin. 😇
terima kasih Yesus,KAU baik sangat baik dan selalu baik, terpujilah Engkau ya Bapa.
Amin. 😇
Amin. 😇
Terimakasih Tuhan, Amin
Amin, Terima Kasih Tuhan Yesus ðŸ™ðŸ»ðŸ’™
Amin
Terima kasih, Tuhan. Untuk penerimaanMu atas diriku yang hina ini. Engkau menjadi terhina oleh karena dosaku. Mulialah Engkau Tuhan,..jiwaku memuji dan menyembah Engkau..
Terimakasih ya Tuhan Yesus , kau selalu menerimaku apa ada nya , dengan segala ketakutan , kekhawatiran , pergumulan ataupun kekecewaan aku . Karna hanya kau lah yang bisa memulihkan keadaan aku , biarlah aku selalu bisa mengandalkan mu di setiap keadaan , di keadaan senang maupun susah . Amin
amin
amin😇
Amin
💖💖💖
amin
amin…
Yesus menerima segala kekurangan kita. Amin.
terima kasih Tuhan atas penyertaan-Mu. kiranya Kau selalu menyertai kami dimana pun kami berada. Amin
amin
Aminn
AminðŸ™