Iman yang Berharga

Kamis, 28 Januari 2021

Iman yang Berharga

Baca: 2 Timotius 1:3-7

1:3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.

1:4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.

1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

 

Imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois . . . hidup juga di dalam dirimu. —2 Timotius 1:5

Iman yang Berharga

“Aku suka sekali menjahit!” kata teman saya. Ia ingat bagaimana sewaktu kecil ia tinggal bersama neneknya yang suka menjahitkan baju untuknya. Setiap kali mendengar bunyi mesin jahit neneknya, ia jadi bersemangat membayangkan baju apa yang sedang dibuat sang nenek untuknya.

Sekarang, setelah dewasa, teman saya pun suka menjahit dan berencana menurunkan kepandaiannya kepada anak perempuannya. Meski anaknya baru berumur lima tahun, ia sering diajak mamanya ke toko-toko kain untuk membangkitkan minatnya.

Mewariskan keterampilan, keahlian, atau kepercayaan kepada generasi berikutnya merupakan hal yang lazim dilakukan sejumlah budaya di dunia. Apa yang dipelajari seseorang dari orangtuanya akan diwariskan kepada anak-anak mereka. Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mengingat iman yang tulus ikhlas dari nenek Timotius, Lois, dan ibunya Eunike. Besar kemungkinan kedua wanita itu mengajarkan Kitab Suci kepada Timotius kecil sampai akhirnya ia memutuskan untuk mempercayai Yesus sebagai Juruselamatnya (2Tim. 3:15).

Bagaimana dengan kita? Apa yang kita lakukan untuk mewariskan iman kita kepada generasi berikutnya? Dengan didorong oleh kasih Allah dan dikuatkan oleh Roh-Nya (2Tim. 1:7), kita dapat berbagi kabar baik tentang Tuhan Yesus lewat perkataan dan perbuatan kita yang menunjukkan apa artinya menjadi pengikut Kristus (2Tim. 2:2). Lebih dari sekadar mewariskan keterampilan yang kita kuasai, kita dapat mewariskan iman kita yang sangat berharga. —Marlene Legaspi-Munar

WAWASAN
Timotius adalah anak didik Rasul Paulus. Sebagai seorang berdarah campuran—ayahnya bukan Yahudi dan ibunya seorang Yahudi (Kisah Para Rasul 16:1)—“dari kecil [Timotius] sudah mengenal Kitab Suci” (2 Timotius 3:15), dan dibesarkan dalam iman Kristen oleh ibunya Eunike dan neneknya Lois (2 Timotius 1:5). Ia menjadi murid, teman seperjalanan, dan salah satu rekan Paulus yang paling dipercaya (Kisah Para Rasul 16:1-10, Filipi 2:19-22). Paulus dengan mesra memanggilnya “anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan” (1 Korintus 4:17) dan “anakku yang sah di dalam iman” (1 Timotius 1:2). Ketika masih muda, mungkin sekitar 30-an, Timotius diutus Paulus untuk mengatasi perselisihan yang pelik di antara orang-orang percaya di Korintus (1 Korintus 4:17), dan mengatur urusan jemaat di Efesus, termasuk menghadapi guru-guru palsu, menetapkan penatua dan diaken. Semua itu memperlihatkan kepada kita kemampuan Timotius dalam melayani dan kedewasaan rohaninya. —K. T. Sim

Kebenaran apa saja yang baru-baru ini kamu pelajari dari Kitab Suci yang dapat kamu teruskan kepada generasi berikutnya? Bagian mana dari gaya hidupmu sehari-hari yang menunjukkan secara nyata imanmu kepada Kristus?

Ya Allah, berikanlah ide bagaimana aku dapat menggunakan perkataan, tindakan, dan gaya hidupku sehari-hari untuk mewariskan imanku di dalam-Mu kepada generasi mendatang.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 19-20; Matius 18:21-35

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit dan beri pertolongan kepada yang terkena bencana alam, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Ape Silitonga
    Ape Silitonga says:

    Bapa kami yang di surga sy memohon kepadamu kiraya sy bs mewariskn hal hal yg positif kepada anak anaku Eunike,Edgar dan Everia hanya dengan kuasa roh kudusmu.amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *