Akhirnya Bebas

Rabu, 27 Januari 2021

Akhirnya Bebas

Baca: Yohanes 8:31-36

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku

8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

8:33 Jawab mereka: “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?”

8:34 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.

8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.

8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”

 

Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka. —Yohanes 8:36

Akhirnya Bebas

Dua puluh tahun berlalu sebelum jurnalis asal Inggris, John McCarthy, yang pernah disandera selama lima tahun di Lebanon pada masa perang saudara, bertemu dengan orang yang menegosiasikan pembebasannya. Ketika akhirnya bertemu dengan utusan PBB Giandomenico Picco, McCarthy hanya berkata, “Terima kasih untuk kebebasanku!” Ucapan terima kasihnya yang tulus itu sangat berarti karena Picco sendiri telah mempertaruhkan nyawanya sepanjang negosiasi yang berbahaya untuk memastikan agar McCarthy dan para tahanan lainnya dibebaskan.

Sebagai orang percaya, kita dapat memahami bahwa pembebasan kita juga tidak diperoleh dengan mudah. Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya—mati disalib oleh pemerintah Romawi—untuk memberikan kemerdekaan rohani kepada semua orang, termasuk masing-masing dari kita. Kini, sebagai anak-anak Allah, kita tahu bahwa “kita sekarang bebas, sebab Kristus sudah membebaskan kita!” kata Rasul Paulus dengan lantang (Gal. 5:1 bis).

Injil Yohanes juga menyatakan kemerdekaan kita dalam Kristus, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka” (Yoh. 8:36).

Namun, merdeka dari apa saja? Dalam Yesus, kita mengalami kemerdekaan bukan saja dari jerat dosa, tetapi juga dari rasa bersalah, rasa malu, kekhawatiran, dusta Iblis, takhayul, ajaran sesat, dan kematian kekal. Karena bukan lagi tawanan, kita bebas menunjukkan kasih kepada musuh kita, berjalan dalam kebaikan, hidup berpengharapan, dan mengasihi sesama. Oleh tuntunan Roh Kudus, kita dapat mengampuni sebagaimana kita juga sudah diampuni.

Bersyukurlah kepada Allah untuk itu semua, dan marilah mengasihi sesama kita agar mereka juga mengenal kuasa-Nya yang memerdekakan. —Patricia Raybon

WAWASAN
Orang Yahudi suka menyombongkan diri dengan meyakini bahwa warisan rohani mereka sebagai keturunan Abraham memberi mereka kedudukan khusus di hadapan Allah. Mereka menganggap diri istimewa, merdeka, dan terpandang secara rohani (Yohanes 8:33,39). Namun, sebenarnya mereka gagal menjalankan tanggung jawab dan tugas mereka sebagai bangsa pilihan Allah (Ulangan 10:12-13). Yesus memperingatkan para ahli Taurat dan orang Farisi bahwa mereka telah mengabaikan “yang terpenting dalam hukum Taurat . . . yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan” (Matius 23:23) dan “kasih Allah” (Lukas 11:42; lihat Mikha 6:8). Status istimewa sebagai keturunan Abraham membutakan mereka, sehingga mereka berbohong dengan menyatakan bahwa mereka “tidak pernah menjadi hamba siapapun” (Yohanes 8:33), sementara di sepanjang sejarah, mereka telah diperbudak oleh bangsa Mesir, Asyur, Babel, Yunani, Aram, dan Romawi. Mereka juga tidak menyadari bahwa mereka menjadi hamba dosa (ay.34). Mereka tidak mau mengakui bahwa Yesus sungguh seperti yang Dia katakan, yaitu Mesias yang dijanjikan bagi mereka (7:26-27,40-43; 8:25). —K.T. Sim

Belenggu rohani apa yang masih menawanmu? Ketika kamu menyerahkan belenggu itu kepada Allah, ungkapan terima kasih seperti apa yang dapat kamu berikan kepada Allah yang telah memerdekakanmu?

Ya Allah Pembebasku, terima kasih untuk kemerdekaan yang kuterima. Terima kasih karena Engkau telah melepaskanku dari kematian rohani sehingga kini aku dapat bebas mengasihi sesamaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 16-18; Matius 18:1-20

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yanh selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala penyakit yang melanda ya Tuhan,, serta tolong juga orang-orang yang terkena bencana, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Ticha Chandra
    Ticha Chandra says:

    terimakasih banyak krn Engkaupun terlebih mengasihi kami yg berdosa, mampukanlah kami untuk memberikan yg terbaik untukmu Tuhan .. amin

  3. andreas bresman
    andreas bresman says:

    Terimakasih Tuhan atas kemerdekaan rohani untuk keikutsertaan diriku dalam pesan saling mengasihi sesama manusia. Amin.

  4. George C
    George C says:

    Biarlah aku bisa memerdekan aku dari segala belenggu dosa ataupun rasa malu , khawatir , ketakutan dan yg lainnya . Terimakasih juga ya Tuhan kau telah melepaskan ku dari segala belenggu dosa , biarlah aku semakin percaya kepada mu dan bertumbuh dalam iman mu , dan semakin bisa mengasihi dan mengampuni sesama aku . Amin

  5. Rohani Lumbantoruan
    Rohani Lumbantoruan says:

    Tuhan kiranya engkau memberi kelancaran untuk tim medis dalam menangani sakit adekku, kiranya tangan mu mengurapi dokter dalam operasi adekku hingga akhirnya adekku menang melawan sakitnya atas namamu, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *