Nyanyian di Malam Hari
Minggu, 27 Desember 2020
Baca: Mazmur 103:1-14
103:1 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
103:2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
103:3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
103:6 TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas.
103:7 Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
103:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. —Mazmur 103:8
Matahari sudah lama terbenam ketika listrik di rumah saya tiba-tiba mati. Hari itu saya sedang bersama kedua anak kami yang masih kecil, dan ini pertama kalinya mereka mengalami pemadaman listrik. Setelah memastikan bahwa memang sedang ada pemadaman listrik, saya mengambil beberapa batang lilin, dan mengajak anak-anak duduk di dapur dengan hanya diterangi cahaya lilin yang berkedip-kedip. Mereka terlihat cemas dan gelisah, maka kami pun mulai bernyanyi. Tak lama kemudian, wajah-wajah khawatir mereka berganti menjadi senyuman. Terkadang, di saat-saat tergelap dalam hidup ini, yang kita butuhkan adalah nyanyian.
Mazmur 103 adalah salah satu mazmur yang kemungkinan besar didoakan atau dinyanyikan setelah umat Allah kembali dari pengasingan ke kampung halaman mereka yang porak poranda. Di masa-masa krisis, mereka merasa perlu bernyanyi. Namun, bukan sembarang nyanyian, melainkan nyanyian pujian tentang Allah dan perbuatan-Nya. Mazmur 103 juga menolong kita mengingat bahwa Dia itu “penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (ay.8). Jika kita bertanya-tanya apakah kita masih akan dihakimi karena dosa-dosa kita, mazmur ini menyatakan bahwa Allah tidak lagi marah, melainkan sudah mengampuni dan berbelas kasihan kepada kita. Semua ini sangat baik untuk dinyanyikan di tengah pengalaman hidup yang kelam.
Mungkin itulah yang sedang kamu alami—berada di tempat yang gelap dan sulit, dengan bertanya-tanya apakah Allah benar-benar baik dan mengasihimu. Jika demikian, berdoa dan bernyanyilah kepada Dia yang berlimpah dengan kasih setia! —Glenn Packiam
WAWASAN
Dalam Mazmur 103, Daud memuji Allah dan menyuruh pembacanya untuk tidak melupakan “segala kebaikan-Nya” (ay.2), yang jasmani maupun rohani, termasuk pengampunan dosa dan kesembuhan dari penyakit (ay.3). Daud memakai sejumlah gambaran untuk menerangkan kebaikan-kebaikan tersebut. Salah satu gambaran dari kebaikan jasmani tampak dalam ungkapan “sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali” (ay.5), yang sangat tepat karena burung rajawali adalah lambang vitalitas dan kekuatan. Sejumlah penafsir menyebut ungkapan itu mungkin mengacu kepada tindakan meranggas, yaitu ketika bulu burung luruh dan tumbuh yang baru, sehingga dapat dikatakan bahwa masa mudanya menjadi baru. Contoh kebaikan rohani dijelaskan melalui gambaran debu dan rumput (ay.14-16). Daud menyamakan kehidupan manusia yang sementara dengan bunga yang berbunga sesaat lalu diterbangkan angin, dan dikontraskan dengan “kasih setia TUHAN” yang kekal selamanya (ay.17). —Julie Schwab
Bagaimana karya penyelamatan Allah dalam Yesus memberikanmu gambaran yang lebih baik tentang diri-Nya? Apa yang dilihat-Nya pada dirimu?
Tuhan Yesus, tolonglah aku melihat kasih Allah yang disingkapkan lewat kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Mu. Tegakkan kembali kepalaku agar aku bisa bernyanyi tentang kebaikan dan kesetiaan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunZakharia 1-4; Wahyu 18
Amin…
Tuhanku Besar, Dahsyat, dan Ajaib
dalam kegelapan ataupun kekelaman masih ada cahaya kebaikan dan kasih allah yg bersinar , biarlah aku selalu percaya dan yakin kepada mu bahwa kau selalu menyertai , membimbing , dan mengasihi aku , dan jika aku ada di keadaan yg sangat kelam aku harus selalu berdoa kepada mu dan bernyanyi pujian kepada mu lalu aku selalu bisa untuk mengandalkan mu trus ya Tuhan . Amin
Amen 😇😇
Amin
Amin
amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, terpujilah Namamu kekal selamanya, amin
thank you Jesus
Tuhan saya selalu bersyukur. Atas pemeliharaan Mu. Amin
.AmiN.
Pujilah Tuhan hai jiwaku, pujilah namaNya yg kudus hai segenap batinku. Bangkitkan hati dan jiwa kita utk memuji Tuhan. Amin
Amin
amin. sangat terberkati dengan renungan ini.
Kiranya kekuatiran dan kegelisahan yang saya alami saat ini, semuanya lenyap. Amen
Amin
Amin
amin
Amin.
amin amin amin