Kembang Api Kehidupan

Kamis, 31 Desember 2020

Kembang Api Kehidupan

Baca: Efesus 2:12-18

2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”,

2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

Dialah damai sejahtera kita. —Efesus 2:14

Kembang Api Kehidupan

Di malam Tahun Baru, ketika pertunjukan kembang api berkekuatan tinggi diselenggarakan di berbagai kota besar dan kecil di seluruh dunia, suara ledakannya sengaja dibuat sangat nyaring. Menurut pembuatnya, kembang api yang memancarkan cahaya gemerlap itu pada dasarnya memang dimaksudkan untuk “membelah atmosfer”. Ledakan-ledakan susulannya akan menghasilkan bunyi paling keras, apalagi jika diledakkan tidak jauh dari tanah.

Masalah juga dapat meledak dan mengacaukan hati, pikiran, serta keluarga kita. “Kembang api” kehidupan seperti pergumulan keluarga, keretakan hubungan, tantangan dalam pekerjaan, kesulitan keuangan, bahkan perpecahan dalam gereja dapat terasa bagai ledakan yang mengguncang suasana batin kita.

Namun, kita mengenal satu Pribadi yang mengangkat kita keluar dari kemelut tersebut. Kristus sajalah “damai sejahtera kita,” tulis Paulus dalam Efesus 2:14. Ketika kita berada di hadirat-Nya, damai sejahtera-Nya sanggup mengatasi kekacauan dan meredakan setiap kekhawatiran, kepedihan, serta perpecahan.

Itulah jaminan yang pasti bagi siapa saja, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. Mereka pernah hidup “tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (ay.12). Sekarang mereka terancam oleh penganiayaan dan perpecahan di antara mereka sendiri. Namun, dalam Kristus, mereka telah didekatkan kepada Allah, dan oleh karenanya masing-masing pihak juga didekatkan oleh darah-Nya. “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan” (ay.14).

Saat kita memulai tahun baru, dengan masa depan yang mungkin diwarnai ancaman kekacauan dan perpecahan, marilah kita mengalihkan perhatian kita dari bisingnya persoalan hidup kepada Sang Damai yang selalu hadir bagi kita. Dia sanggup meredakan kemelut hidup dan memulihkan kita. —Patricia Raybon

WAWASAN
Proses membawa orang ke dalam keluarga Allah adalah karya ketiga Pribadi Tritunggal—Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kitab Efesus dimulai dengan pujian tertinggi kepada Allah, “yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (1:3) dan telah memeteraikan orang-orang yang percaya kepada Yesus dengan Roh Kudus (ay.13-14). Karya Yesus dijelaskan dalam pasal 2. Ironisnya, kematian-Nya yang keji di atas kayu salib menjadi jalan pendamaian bagi orang Yahudi dan bukan Yahudi, serta cara bagi seluruh umat manusia yang berdosa untuk dapat diperdamaikan dengan Allah: “Sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus” (2:13). Perhatikan juga bahwa misi Sang Anak termasuk membawa kita kepada Bapa melalui karya Roh Kudus: “karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa” (ay.18). —Arthur Jackson

“Kembang api” apa saja yang mengoyakkan ketenangan hidupmu? Ketika kamu menyerahkan pergumulan tersebut kepada Allah dalam doa, damai sejahtera seperti apa yang kamu rasakan?

Ya Allah sumber penghiburanku, ketika kembang api kehidupan mengguncang hidupku dan menggoyahkanku, dekatkanlah aku kepada-Mu agar kualami damai sejahtera-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunMaleakhi 1-4; Wahyu 22

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, beri kekuatan pada pemimpin negara kami ya Tuhan serta jauhkan daripada yang jahat, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    saya bersykr kpdmu bpk karna dlm kesulitan apapun saya dpt berseru hanya kpdmu bpk saya dpt bersujud dan ber tekuk lutut karna engkau lah kekuatan kami perisai dlm hdpku dan keslamatan hdpku ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *