Karunia Berbicara di Hari Natal
Minggu, 13 Desember 2020
Baca: Lukas 1:62-75
1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan merekapun heran semuanya.
1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
1:67 Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:
1:68 “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,
1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,
1:70 –seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus–
1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,
1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,
1:73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,
1:74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,
1:75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. —Lukas 1:64
Serangan stroke yang dialami Tom pasca operasi telah merenggut kemampuan bicaranya dan ia pun harus menjalani rehabilitasi yang cukup panjang. Berminggu-minggu kemudian, kami terkejut sekaligus senang melihat kemunculannya kembali di gereja dalam kebaktian khusus hari Thanksgiving. Yang lebih mengejutkan lagi, Tom berdiri dan berbicara. Ia berbicara dengan terbata-bata, kata-katanya terbolak-balik, diulang-ulang, bahkan salah menyebutkan hari dan tanggal. Namun, satu hal yang jelas: ia memuji Allah! Adakalanya kita mengalami momen yang membuat kita sedih sekaligus diberkati. Melihat Tom dan mendengar kesaksiannya adalah momen seperti itu.
Dalam kisah “pra-Natal” kita bertemu dengan seorang laki-laki yang juga kehilangan kemampuan bicara. Malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Zakharia, seorang imam, dan memberitahukan bahwa ia akan menjadi ayah dari seorang nabi besar (baca Luk. 1:11-17). Zakharia dan istrinya sudah tua, sehingga ia ragu. Saat itulah Gabriel mengatakan kepadanya, bahwa ia tidak akan bisa berkata-kata lagi “sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi” (ay.20).
Hari yang ditunggu itu benar-benar terjadi. Kemudian saat bayi itu akan diberi nama, terjadi keajaiban—Zakharia berbicara. Dengan kata-katanya yang pertama, ia memuji Allah (ay.64). Ia pun berkata, “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya” (ay.68).
Seperti Zakharia, begitu bisa berbicara lagi, respons Tom adalah memuji Allah. Hati keduanya condong kepada Dia, yang menciptakan lidah dan pikiran mereka. Apa pun yang sedang kita hadapi saat ini, kita juga dapat merespons dengan cara yang sama. —Tim Gustafson
WAWASAN
Alkitab mewarisi banyak kisah tentang kehamilan yang tidak lazim. Abraham dan Sara sudah berusia lanjut, dan Sara mandul, tetapi kemudian ia melahirkan Ishak sebagai penggenapan janji Allah (Kejadian 17:15-19). Ribka, istri Ishak, tidak mempunyai anak sampai Allah menjawab doa Ishak, sehingga Ribka pun melahirkan Esau dan Yakub (25:21-26). Rahel, istri Yakub, mandul (29:31) sampai Allah campur tangan dan ia pun melahirkan Yusuf (30:22-24). Istri Manoah mandul, tetapi kemudian melahirkan Simson, sesuai janji Allah (Hakim-Hakim 13). Hana meminta anak kepada Allah dan kemudian melahirkan Samuel (1 Samuel 1:1-20). Dalam Lukas 1, malaikat mengabarkan bahwa Elisabet, yang telah tua dan mandul (ay.5-7), akan melahirkan anak laki-laki bernama Yohanes (ay.11-17,57-60). Kelahiran-kelahiran yang ajaib itu menghasilkan orang-orang yang penting bagi rencana Allah. Yohanes mempersiapkan jalan bagi yang paling penting—Yesus, yang lahir dari seorang perawan. —Con Campbell
Bagaimana kamu merespons krisis yang datang? Apa reaksimu, ketika kamu berhasil melalui hal sulit itu?
Terima kasih, ya Bapa, untuk kemampuan berbicara yang Engkau karuniakan. Saat timbul keragu-raguan, sertailah diriku agar imanku tetap teguh. Tolonglah aku belajar menggunakan kata-kataku untuk mendekatkanku kepada-Mu dan memuliakan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunHosea 12-14; Wahyu 4
Amen
amin
amin haleluyah
Amin
.AmiN.
Amin. 😇
Amin. 😇
amen
Amen 🙏🏻❣
sangat memberkati…
terimakasih ðŸ™ðŸ‘
Amin
AMIN ðŸ™ðŸ’™ðŸ’‘ðŸ›
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
aimn
amin
Tuhan memberikan kita kasih karunia untuk berbicara dengan baik. Amin.
amin
Amen
Amin
Amin..luar biasa
Aminnn
Aminn
Haleluya Amin