Dalam Satu Tim
Selasa, 8 Desember 2020
Baca: 1 Tesalonika 5:1-11,16-18
5:1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
5:3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman–maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin–mereka pasti tidak akan luput.
5:4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,
5:10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
5:11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
5:16 Bersukacitalah senantiasa.
5:17 Tetaplah berdoa.
5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah. —1 Tesalonika 5:11
Ketika Carson Wentz, pemain quarterback tim football Philadelphia Eagle, kembali merumput setelah sembuh dari cedera parah, quarterback penggantinya, Nick Foles, dengan rela kembali ke bangku cadangan. Meski bersaing memperebutkan posisi yang sama, keduanya memilih untuk saling mendukung dan tetap yakin dengan peran mereka masing-masing. Seorang wartawan melihat bagaimana kedua atlet itu memiliki “hubungan unik yang berakar pada iman mereka dalam Tuhan,” dan hubungan itu ditunjukkan lewat cara mereka mendoakan satu sama lain. Di hadapan orang lain yang menyaksikan mereka, keduanya memuliakan Allah dengan mengingat bahwa mereka berada di tim yang sama—tidak hanya sebagai sesama pemain quarterback Eagle, tetapi juga saudara seiman di dalam Yesus Kristus, yang sama-sama mereka wakili di lapangan.
Rasul Paulus mengingatkan orang-orang percaya untuk hidup sebagai “anak-anak terang” sambil menunggu kedatangan Yesus kembali (1Tes. 5:5-6). Dengan pengharapan pasti bahwa keselamatan kita sudah dijamin di dalam Kristus, kita dapat mengenyahkan godaan untuk bersaing dengan orang lain yang didasari rasa cemburu, tidak percaya diri, takut, atau iri hati. Sebaliknya, kita dapat “[menasihati] seorang akan yang lain dan saling membangun” (ay.11). Kita dapat menghargai para pemimpin rohani yang menghormati Allah dan hidup “selalu dalam damai” sambil melayani bersama demi tujuan yang sama—mengabarkan Injil kepada orang lain dan mendorong mereka untuk hidup bagi Yesus (ay.12-15).
Saat kita melayani dalam satu tim yang sama, ingatlah perintah Paulus ini: “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (ay.16-18). —XOCHITL DIXON
WAWASAN
Rasul Paulus menulis surat 1 Tesalonika kepada gereja muda di Tesalonika, suatu wilayah koloni Romawi. Tesalonika adalah kota terbesar dan terpenting di Makedonia yang menjadi ibukota provinsi tersebut. Karena pelabuhannya yang indah, lokasi yang strategis, dan akses yang mudah, kota itu menjadi pusat perdagangan yang sangat berkembang. Kemungkinan 1 Tesalonika adalah salah satu surat Paulus yang paling awal, ditulis dari Korintus sekitar tahun 51 atau 52 M. Dua atau tiga tahun sebelumnya, Paulus, bersama Silas, mengunjungi Tesalonika dalam perjalanan misinya yang kedua dan membangun gereja di sana. Menurut Kisah Para Rasul 17:1-4, Paulus mengajar di sana selama “tiga hari Sabat” saja sebelum para penentang memaksanya untuk melarikan diri keluar dari kota itu. Paulus menulis surat ini untuk memberi semangat kepada orang-orang yang baru percaya dan menyakinkan mereka akan kedatangan Kristus kembali. —Alyson Kieda
Siapa yang pernah menyemangatimu saat melayani dalam tim yang sama? Bagaimana kamu dapat menyemangati orang lain yang saat ini melayani bersamamu?
Tuhan Yesus, berilah aku kesempatan hari ini untuk menyemangati orang lain yang sedang melayani bersamaku.
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunDaniel 8-10; 3 Yohanes
aminn,♥ï¸â™¥ï¸â™¥ï¸
.AmiN.
amin
Tera kasih Tuhan. atas semuanya yg Kau limpahkan kpd kami utk selama lamanya. Amin
Amen
amin
amin
amin Tuhan Yesus memberkati
Amin, Tuhan Yesus memberkati
tuhan beri kami kemampuan untk hdp menjadi berkat pbagi teman seiman bagi org lain dan untk sdr2ku tdk hdp menurut kehdk sdri tetapi hdp yg selalu di pimpin olehmu ya bpk haleluyah amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, pimpin juga negara kami dan jauhkan dari kekuatan jahat, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
amen
aminâ¤
Amin
Bersyukurlah senantiasa.
Amin. 😇
Amik
Amin
amin
Amen
amin
Amin
Saling menasihati seorang akan yang lain. Amin.
Amin..diberkati Tuhan Yesus renungan malam ini.. haleluya..
Biarlah kami bisa menjadi anak terang ya Tuhan dan selalu dipimpin juga dituntun oleh Mu , biarlah kami bisa menjadi berkat bagi orang lain dan menjadi garam dan terang dimana pun kami berada.
dan biarlah kami dapat mengenyahkan godaan untuk bersaing dengan orang lain yang didasari rasa cemburu, tidak percaya diri, takut, atau iri hati. Sebaliknya, kita dapat menasihati seorang akan yang lain , saling membangun dan saling melayani . Amin
Dengan pengharapan pasti bahwa keselamatan kita sudah dijamin di dalam Kristus, kita dapat mengenyahkan godaan untuk bersaing dengan orang lain yang didasari rasa cemburu, tidak percaya diri, takut, atau iri hati. Amien