Tangan yang Terbuka dan Murah Hati

Minggu, 22 November 2020

Tangan yang Terbuka dan Murah Hati

Baca: 1 Timotius 6:17-19

6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi

6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

[Jadilah] murah hati dan suka memberi. — 1 Timotius 6:18 BIS

Tangan yang Terbuka dan Murah Hati

Ketika mobil lama Vicki mogok dan tidak bisa diperbaiki lagi, ia mulai mengumpulkan uang untuk membeli mobil baru. Suatu hari, Chris, seorang pelanggan di restoran tempat Vicki bekerja, mendengar kebutuhannya itu. “Saya terus memikirkannya,” kata Chris. “dan saya [harus] melakukan sesuatu.” Akhirnya ia membeli mobil bekas milik anak lelakinya (yang baru saja mengiklankan mobilnya untuk dijual), memolesnya supaya terlihat lebih indah, lalu memberikan kuncinya kepada Vicki. Vicki sangat terkejut. “Orang mana . . . yang berbuat begitu?” katanya dengan perasaan takjub dan bersyukur. Firman Tuhan mendorong kita untuk hidup dengan tangan terbuka—memberikan apa yang bisa kita berikan dengan tulus hati dan menyediakan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh orang lain. Rasul Paulus berkata, “Peringatkanlah [orang-orang kaya] agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan” (1Tim. 6:18). Kita tidak hanya sekadar berbuat baik di sana-sini, tetapi benar-benar memiliki gaya hidup yang suka memberi dengan tulus. Bermurah hati haruslah menjadi sesuatu yang normal dalam hidup kita. “[Jadilah] murah hati dan suka memberi,” demikian perintah Kitab Suci (ay.18 BIS). Ketika kita hidup dengan tangan yang terbuka dan murah hati, kita tidak perlu takut berkekurangan. Sebaliknya, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa dalam kemurahan hati yang didasari rasa belas kasihan, kita akan “mencapai hidup yang sebenarnya” (ay.19). Hidup sejati di dalam Tuhan berarti kita tidak menggenggam milik kita terlalu erat tetapi rela memberikannya kepada sesama kita yang membutuhkan dengan tulus hati. —Winn Collier

WAWASAN
Dalam 1 Timotius dan di sepanjang Alkitab, umat Allah didorong untuk suka memberi (6:18). Ketika kita melakukannya, kita akan diberkati. Ulangan 15:10 mengatakan, “Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita . . . , sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.” Dalam Amsal kita membaca, “Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin” (22:9). Mengapa memberi? Karena Allah “dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati” (1 Timotius 6:17). Yakobus juga berkata, “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang” (Yakobus 1:17). Rasul Paulus, yang juga menuliskan surat-surat ini kepada Timotius, menawarkan pedoman untuk memberi: “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Korintus 9:7). —Alyson Kieda

Pernahkah kamu merasa sulit berbagi? Bagaimana kemurahan hati Allah mendorongmu untuk memberi dengan lebih tulus?

Aku tidak ingin menggenggam erat-erat apa yang kupunya, ya Allah. Aku ingin menjadi murah hati, seperti Engkau. Ubahlah hatiku dan tolong aku agar dapat memberi dengan tulus.

Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYehezkiel 18-19; Yakobus 4

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Ethan James Laurent
    Ethan James Laurent says:

    kadang saya merasa tidak mempunyai apa apa, maka dari itu saya jarang memberi. Padahal saya melupakan fakta bahwa justru saat kita memberi dalam kekurangan kita, hati Tuhan lah yang kita senangi. Kita juga tidak perlu merasa berkekurangan karena Tuhan pasti akan mencukupi segala keperluan kita.

  3. Pak Pinok
    Pak Pinok says:

    Bapa sorgawi kami bersyukur dan berterima kasih kepadaMu ya Tuhan Yesus,karena berkat FirmanMu hari ini mengingatkan kami utk menjadi murah hati dan suka memberi dengan tulus,,pakai kami menjadi saluran berkatMu utk membantu org2 yg membutuhkan bantuan dari kami ya Tuhan,di dalam nama Yesus kami berdoa,amin,,,

  4. Renato
    Renato says:

    Hidup sejati di dalam Tuhan berarti kita tidak menggenggam milik kita terlalu erat tetapi rela memberikannya kepada sesama kita yang membutuhkan dengan tulus hati. Amien

  5. David Farelly
    David Farelly says:

    segala kemuliaan dan kehormatan hanya utk Tuhan Yesus Kristus Haleluya Amin🙇🛐✝️🙏😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *