Singkatnya Hidup
Sabtu, 28 November 2020
Baca: Mazmur 139:7-16
139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
139:9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
139:10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
139:11 Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,”
139:12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. —Mazmur 139:16
Saya, ibu, dan saudara-saudara perempuan saya sedang menunggui ayah kami di sisi tempat tidurnya ketika napasnya semakin lama semakin pendek dan jarang—sampai akhirnya berhenti. Ayah berpulang ke pangkuan Bapa hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-89. Kepergiannya meninggalkan suatu ruang kosong di dalam hati kami yang pernah ia tempati, dan sekarang hanya diisi dengan kenangan indah yang mengingatkan kami pada dirinya. Namun, kami memiliki pengharapan bahwa suatu hari kami akan bertemu kembali. Kami memiliki pengharapan itu karena kami yakin Ayah sudah bersama Allah yang mengenal dan mengasihinya. Ketika Ayah bernapas untuk pertama kalinya, Allah ada di sana, mengembuskan napas ke dalam paru-parunya (Yes. 42:5). Namun, bahkan sebelum Ayah bernapas, Allah sudah berkarya merajut setiap detail hidupnya, sebagaimana Dia juga berkarya dalam hidup kamu dan saya. Dialah yang secara ajaib merancang dan “menenun” Ayah dalam kandungan ibunya (Mzm. 139:13-14). Kemudian, ketika ia mengembuskan napasnya yang terakhir, Roh Allah ada di sana, menggenggamnya dengan penuh kasih dan membawanya kembali bersama-Nya (ay.7-10). Hal yang sama berlaku juga bagi semua anak Allah. Setiap saat dari hidup kita yang singkat di dunia ini diketahui oleh-Nya (ay.1-4). Kita sungguh berharga di mata-Nya. Dengan setiap hari yang tersisa dari kehidupan kita dan dalam penantian akan kehidupan yang mendatang, marilah bersama “segala yang bernafas” kita memuji Tuhan. “Haleluya!” (150:6).—Alyson Kieda
WAWASAN
Saat menanggapi ancaman dari para musuh yang ingin membunuhnya (Mazmur 139:19-22), Daud mengalihkan pikirannya kepada Allah dan merenungkan tentang diri-Nya. Sang pemazmur begitu terkagum-kagum oleh kemahatahuan Allah—pengetahuan-Nya tentang keseluruhan dirinya (ay.1-6). Ia diyakinkan oleh kemahahadiran Allah—bahwa Dia selalu ada dan tidak akan meninggalkannya (ay.7-12). Ia pun terpukau oleh kemahakuasaan-Nya—Dialah Sang Pencipta, pemegang segala kuasa yang menciptakannya (ay.13-18). Daud berkata-kata mengenai Allah yang selalu ada untuk membimbing, memelihara, dan melindunginya. Tidak ada tempat yang luput dari kehadiran dan pemeliharaan Allah yang ajaib (ay.7-12). Karena itu, ia bertekad untuk menjalani hidup yang tidak serong (ay.23-24), karena “segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Ibrani 4:13). —K.T. Sim
Apakah kamu merasa mendapatkan pengharapan saat mengetahui Allah berkarya secara detail dalam hidupmu? Bagaimana kamu dapat memakai napasmu untuk selalu memuji Dia?
Terima kasih, ya Tuhan, karena Engkau telah menciptakan aku dan memberiku napas kehidupan—bahkan memberiku pengharapan. Dalam kedukaan dan kehilangan yang kualami dalam hidup ini, tolonglah aku untuk terus berharap kepada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYehezkiel 33-34; 1 Petrus 5
amin
Amen
Amin
Amin. 😇
Amin. 😇
Amin. 😇
Amin. 😇
Amin. 😇
ðŸ™ðŸ˜¢ðŸ˜‡
amin.. Tuhan mengenal hidup ku dan jalan jalan ku. 😇😇ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»
amin
Tuhan Yesus memberkati 😇
AminðŸ™ðŸ˜‡
.AmiN.
amin
Amin😇
So blessed😇🙏
Amin
Terima kasih Tuhan..
saya bersykr kpdmu karna ngkau allah yg dpt memiliki penghrpan dlm hdpku ajar kami untk hdp taat melakukan yg thn mau dan berkenan kpdmu amin
Amin
amen
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, beri kekuatan juga kepada para pemimpin di negara kami ya Tuhan, dan jauh kan dari segala kekuatan jahat yang merongrong, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
sangat menarik dan menolong saya….
Amin
Amin🌻â¤
Tuhan ajari kami Tuhan untuk melangkah ke yang baikðŸ’
Amen ❣🙏🏻
Amin.terpujilah nama Tuhan
terimakasih tuhan â¤ï¸â¤ï¸
Harapanku hanya ada di dalam Yesus. Amin.
Terpujilah Kristus:)
Kita sungguh berharga di mata-Nya. Dengan setiap hari yang tersisa dari kehidupan kita dan dalam penantian akan kehidupan yang mendatang, marilah bersama “segala yang bernafas” kita memuji Tuhan. “Haleluya!”. Amien
Amin
amin