Runtuhkan Rumah Ini

Kamis, 5 November 2020

Runtuhkan Rumah Ini

Baca: Yohanes 2:13-25

2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.

2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.

2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.

2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”

2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”

2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?”

2:19 Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”

2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”

2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.

2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,

2:25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Runtuhkanlah Rumah ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali. — Yohanes 2:19 BIS

Runtuhkan Rumah Ini

Di kota Pontiac, Michigan, Amerika Serikat, sebuah perusahaan penghancur bangunan telah meruntuhkan bangunan yang salah. Para penyelidik yakin pemilik rumah yang seharusnya diruntuhkan itu memindahkan nomor rumahnya ke rumah tetangganya, supaya rumahnya tidak dihancurkan. Yesus justru melakukan yang sebaliknya. Dia membiarkan “rumah”-Nya sendiri diruntuhkan demi kepentingan orang lain. Bayangkan situasi yang terjadi dan rasa bingung dari semua orang yang mendengar perkataan-Nya, termasuk murid-murid-Nya sendiri. Bayangkan mereka berpandang-pandangan heran saat Yesus menantang para pemimpin agama: “Runtuhkanlah Rumah ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali” (Yoh. 2:19 BIS). Lalu para pemimpin itu membalas Dia dengan kesal, “Empat puluh enam tahun dibutuhkan untuk membangun Rumah Tuhan ini. Dan Engkau mau membangunnya kembali dalam tiga hari?” (ay.20 BIS). Mereka tidak tahu bahwa yang dimaksud Yesus sebagai Rumah Tuhan itu adalah tubuh-Nya sendiri (ay.21). Mereka tidak mengerti bahwa Yesus telah datang untuk menunjukkan bahwa semua kejahatan dan dosa yang kita lakukan terhadap diri sendiri atau orang lain pada akhirnya akan ditanggung oleh Dia. Tuhan Yesus yang akan menebusnya bagi kita. Allah selalu mengetahui isi hati kita, lebih daripada kita sendiri. Karena itulah Yesus tidak mengungkapkan terlebih dahulu segala rencana-Nya, bahkan tidak kepada orang-orang yang menyaksikan mukjizat-Nya dan percaya kepada-Nya (ay.23-25). Perkataan Yesus tidak akan mampu kita mengerti sekalipun Dia telah mengatakannya kepada kita. Akan tetapi, baik dahulu maupun sekarang, Allah secara perlahan menyingkapkan kasih dan kebaikan yang dikehendaki-Nya atas kita.—Mart DeHaan

WAWASAN
Bait Allah megah yang dibangun oleh Salomo untuk Allah (1 Raja-Raja 6) dijarah dan dihancurkan pada tahun 586 SM. Ketika orang-orang buangan Israel kembali dari penawanan di Babel (538 SM), Bait Allah dibangun lagi di bawah pimpinan Zerubabel (sekitar 516 SM). Namun, seiring berjalannya waktu, Bait Allah yang dibangun ulang ini juga dijarah dan dihancurkan. Pada tahun 19 SM, Herodes Agung berinisiatif memperbaiki strukturnya, dan bangunan ini dikenal sebagai Bait Allah Herodes. Meskipun sudah berfungsi pada masa hidup Yesus (lihat Yohanes 2:13-22), Bait Allah tersebut baru benar-benar selesai pada tahun 64 M, tetapi kembali dihancurkan pada tahun 70 M oleh orang-orang Romawi. —Arthur Jackson

Emosi apa yang biasanya kita anggap ada dalam hati Yesus ketika Dia “menyucikan Bait Allah”? Setelah kamu mengerti maksud Yesus, apakah kamu melihat tindakan-Nya sebagai bentuk belas kasihan Allah?

Bapa Surgawi, tolonglah aku untuk percaya bahwa Engkau selalu bekerja di balik segala sesuatu, melakukan yang jauh lebih banyak—dan jauh lebih baik—daripada yang kuketahui atau kumengerti.

Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYeremia 34-36; Ibrani 2

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. Dalmok
    Dalmok says:

    Tuhan Yesus, Engkau tahu betapa buruknya aku karena dosaku. Krn kasihmu yg besar Engkau telah mengampuni aku dan menyrlamatkan hidupku.

  2. yopi Candra yom
    yopi Candra yom says:

    Bapa Surgawi, tolonglah aku untuk percaya bahwa Engkau selalu bekerja di balik segala sesuatu, melakukan yang jauh lebih banyak—dan jauh lebih baik—daripada yang kuketahui atau kumengerti.

  3. Viola
    Viola says:

    Jangan kita kwatir akan hari yang akan datag karana hari yang datang akan mampunyai kesusahanya sendir dan percaya lah Allah secara perlahan menyingkapkan kasih dan kebaikan yang dikehendaki-Nya atas kita.

  4. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    penuhi hati dan jiwa kami oleh roh kudusmu ya bpk untk mengerti kehendak dan rcncanamu ya bpk dan bisa memulyakan engkau dgn segenap hati dan dgn segenap jiwa haleluyah amin

  6. Renato
    Renato says:

    Perkataan Yesus tidak akan mampu kita mengerti sekalipun Dia telah mengatakannya kepada kita. Akan tetapi, baik dahulu maupun sekarang, Allah secara perlahan menyingkapkan kasih dan kebaikan yang dikehendaki-Nya atas kita. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *