Mudah Lupa
Minggu, 8 November 2020
Baca: Ulangan 8:2,10-18
8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
8:10 Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.
8:11 Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
8:12 dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
8:13 dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
8:14 jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
8:15 dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,
8:16 dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.
8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu. —Ulangan 8:2
Seorang wanita mengeluh kepada gembala gerejanya karena sang pendeta berulang kali mengatakan hal yang sama dalam khotbahnya. “Mengapa kamu melakukan itu?” tanyanya. Sang pendeta menjawab, “Karena orang mudah lupa.” Ada banyak alasan mengapa kita mudah lupa—karena sudah lama berlalu, usia yang semakin tua, atau karena terlalu sibuk. Kita melupakan kata sandi, nama-nama orang, bahkan tempat kita memarkir mobil. Suami saya berkata, “Otakku sudah tidak bisa menampung lagi. Aku harus menghapus beberapa hal sebelum bisa mengingat hal-hal baru.” Pendeta tadi benar. Orang mudah lupa. Karena itu kita perlu sering diingatkan untuk mengingat lagi apa yang sudah Allah perbuat bagi kita. Orang Israel juga mempunyai kecenderungan yang sama. Walaupun sudah melihat dan mengalami banyak mukjizat, mereka masih perlu diingatkan tentang pemeliharaan Allah atas hidup mereka. Dalam Ulangan 8, Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa Dia pernah mengizinkan mereka mengalami kelaparan di padang gurun, tetapi kemudian menyediakan makanan yang luar biasa bagi mereka berupa manna. Dia juga menyediakan pakaian yang tidak pernah usang. Dia telah memimpin mereka melewati padang gurun yang penuh ular dan kalajengking serta menyediakan air yang keluar dari batu. Umat Israel telah belajar merendahkan diri karena menyadari betapa mereka perlu bergantung total kepada kasih dan pemeliharaan Allah (ay.2-4,15-18). Kesetiaan Allah “tetap turun-temurun” (Mzm. 100:5). Setiap kali mulai lupa, kita dapat memikirkan kembali bagaimana Dia telah menjawab doa-doa kita, dan itu mengingatkan kita pada kebaikan dan janji setia-Nya.—CINDY HESS KASPER
WAWASAN
Ulangan 8:10-18 berasal dari khotbah Musa yang kedua (dan terpanjang) dari tiga khotbahnya kepada orang-orang Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian (Ulangan 5-26). Ayat 3 merupakan ayat kunci dalam Ulangan 8, ketika Musa mengatakan: “[Allah] merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna . . . untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.” Hal ini menjelaskan perintah Yesus kepada kita mengenai cara berdoa: “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya” (Lukas 11:3). —Tim Gustafson
Dalam hal apa saja kamu bergumul untuk mempercayai Allah? Apa saja ayat Alkitab yang menolongmu mengingat kasih dan pemeliharaan Allah atas hidumu?
Ya Bapa, terima kasih karena Engkau selalu setia. Tolonglah aku mempercayai-Mu dalam apa pun yang kuhadapi hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYeremia 43-45; Ibrani 5
semoga dengan ayat ini saya bisa lebih dekat lagi dengan Tuhan. amin
Trimakaasih atas firmannya. Snagat terberkati amen
amin haleluyah
Amen 😇
amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami. pimpin dan kuatkanlan kami selalu ya Tuhan dimanapun kami berada, serta tolong kami, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin
.AmiN.
.AmiN.
Amin. 😇
Amen. Happy Sunday🔥
Terpujilah Kristus
aminn
Tuhan selalu setia menolong kita dalam kesusahan. Amin.
Terimakasih untuk renungan ini
Setiap kali mulai lupa, kita dapat memikirkan kembali bagaimana Dia telah menjawab doa-doa kita, dan itu mengingatkan kita pada kebaikan dan janji setia-Nya. Amien
Amen
terima kasih Tuhan atas penyertaan-Mu sampai pada saat ini. kuserahkan semuanya di dalam tangan-Mu. Amin
Tuhan Yesus memberkati kita semua