Menyelesaikan Konflik

Jumat, 20 November 2020

Menyelesaikan Konflik

Baca: Efesus 4:26-32

4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. —Efesus 4:26

Menyelesaikan Konflik

Dalam penghormatan terakhirnya pada penguburan Hendrik A. Lorentz, seorang ilmuwan Belanda yang terkenal, Albert Einstein sama sekali tidak menyebut tentang perdebatan ilmiah di antara mereka. Ia justru mengenang Lorentz, seorang fisikawan yang dikenal ramah dan selalu memperlakukan orang lain dengan adil, sebagai pribadi yang “sangat baik hati.” Einstein berkata, “Semua orang dengan senang hati mengikutinya, karena mereka merasa ia tidak pernah ingin mendominasi tetapi hanya ingin berguna bagi orang lain.” Lorentz menginspirasi para ilmuwan untuk mengesampingkan prasangka politik dan bekerja sama, terutama setelah Perang Dunia I. “Bahkan sebelum perang usai,” kata Einstein tentang rekannya sesama peraih Anugerah Nobel itu, “[Lorentz] mengabdikan dirinya dalam upaya rekonsiliasi.” Upaya melakukan rekonsiliasi sepatutnya juga menjadi tujuan semua orang di gereja. Memang adakalanya konflik tidak bisa dihindari. Namun, kita harus melakukan bagian kita untuk mengupayakan terciptanya perdamaian. Paulus menulis, “Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” (Ef. 4:26). Agar dapat bertumbuh bersama, sang rasul menasihati, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia” (ay.29). Akhirnya, Paulus berkata, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (ay.31-32). Menghindari konflik selagi kita bisa akan menolong gereja Allah tetap bersatu. Inilah cara kita memuliakan Dia.—PATRICIA RAYBON

WAWASAN
Sebagai orang-orang yang percaya pada Yesus Kristus, kita dinasihati Rasul Paulus untuk hidup dengan cara yang berbeda dari orang-orang yang tidak percaya. Hidup kita haruslah kudus—dikhususkan dan dibaktikan kepada Allah (Efesus 4:20-24). Perkataan kita harus mengandung kata-kata yang jujur dan yang menolong, memperbaiki, membangun, menguatkan, dan bermanfaat bagi orang lain (ay.25,29). Melalui kekuatan yang diberikan oleh Roh Kudus dalam diri ini, kita mau membuang tutur kata yang tidak patut dan keji, juga kata-kata yang pedih, penuh kemarahan, kasar, memfitnah, atau berniat jahat (ay.29-31). Kerelaan mengampuni sesama harus menjadi ciri khas orang-orang percaya dalam Tuhan. Kita harus mengampuni seperti Allah telah mengampuni kita (ay.32; Kolose 3:13). Bukti bahwa kita telah diampuni Bapa adalah ketika kita rela mengampuni orang lain. Orang percaya yang telah diampuni di dalam Yesus adalah orang yang rela mengampuni (Matius 18:21-35; Lukas 7:36-50). —K.T. Sim

Bagaimana Allah dapat menolong kita menghadapi konflik? Supaya Allah dimuliakan dan kesatuan gereja dihormati, adakah konflik yang perlu kamu selesaikan?

Ya Tuhan Mahakasih, ketika aku menghadapi konflik, ingatkan hatiku untuk menyerahkan kemarahanku kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYehezkiel 14-15; Yakobus 2

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    ya ajarkan kami di dlm setiap mslh ke hdpan untk kami tdk gentar dan takut saya perc bahwa engkau yg selalu menopang untk kami tetapiisai perc dan beriman kpdmu karna engkaulah benteng perisai kehdp kami anak2 mu ya bpk haleluyah amin

  2. Richard Anderson
    Richard Anderson says:

    Terima kasih atas firman-Mu hari ini 🙏
    ajari kami agar kami bisa penuh sukacita menjalankan perintah-Mu. Amin

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  4. Noviana Ristika Sari
    Noviana Ristika Sari says:

    Puji Tuhan, bukan suatu kebetulan Tuhan ingin menyampaikan ini. Sangat pas dengan apa yg sedang saya pergumulkan saat ini.

  5. Pak Pinok
    Pak Pinok says:

    Bapa sorgawi,Allah yang kami muliakan di dlm nama Tuhan Yesus,,kami bersyukur atas firmanMu hari ini yg sungguh menguatkan dan meneguhkan iman kami.Bimbing kami dg firmanMu,supaya kami benar2 menghidupi firmanMu di dlm kehidupan kami sehari-hari dan ajar kami baik pikiran,perasaan,,perkataan dan tingkah laku kami selalu mencerminkan kasih Yesus Kristus,,ajar kami dengan firmanMu utk selalu memberikan pengampunan kepada setiap orang,terima kasih Tuhan Yesus,,amin

  6. George C
    George C says:

    di setiap konflik kita harus berserah kepada Tuhan untuk supaya kita tidak memiliki dendam ataupun amarah tetapi kita harus mengampuni dan mengasihi .

  7. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini..ajari selalu hamba untuk bersikap baik sesama umat mu..selalu hati ku diberikan berkat dari Tuhan Yesus.. haleluya..

  8. Renato
    Renato says:

    Menghindari konflik selagi kita bisa akan menolong gereja Allah tetap bersatu. Inilah cara kita memuliakan Dia. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *