Kembali Pulang
Rabu, 11 November 2020
Baca: ZakHaria 10:6-12
10:6 Aku akan membuat kuat kaum Yehuda, dan Aku menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka; dan keadaan mereka seakan-akan tidak pernah ditolak oleh Aku, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka, dan Aku akan menjawab mereka.
10:7 Efraim akan seperti seorang pahlawan, hati mereka akan bersukacita seperti oleh anggur. Anak-anak mereka akan melihatnya, lalu bersukacita dan hati mereka bersorak-sorak karena TUHAN.
10:8 Aku akan bersiul memanggil mereka dan Aku akan mengumpulkan mereka, sebab Aku sudah membebaskan mereka, dan jumlah mereka menjadi banyak seperti dahulu.
10:9 Sekalipun Aku telah menyerakkan mereka ke antara bangsa-bangsa, tetapi di tempat-tempat yang jauh mereka akan ingat kepada-Ku; mereka akan hidup bersama-sama anak-anak mereka dan mereka akan kembali.
10:10 Aku akan membawa mereka kembali dari tanah Mesir, dan dari Asyur Aku akan mengumpulkan mereka; Aku akan membawa mereka masuk ke tanah Gilead dan ke Libanon, sehingga tidak ada tempat lagi bagi mereka.
10:11 Mereka akan menyeberangi laut Mesir dan Ia akan memukul gelombang di laut, sehingga segala tempat yang dalam di sungai Nil menjadi kering. Kebanggaan Asyur akan diturunkan dan tongkat kerajaan Mesir akan lewat.
10:12 Aku akan menguatkan mereka, dan mereka akan bermegah di dalam nama TUHAN,” demikianlah firman TUHAN.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Di tempat-tempat yang jauh mereka akan ingat kepada-Ku; . . . dan mereka akan kembali. —Zakharia 10:9
Walter Dixon memiliki waktu lima hari untuk berbulan madu sebelum ia ditugaskan ke Perang Korea. Tidak sampai setahun kemudian, para tentara menemukan jaket milik Dixon di medan perang, dengan surat-surat dari istrinya masih tersimpan dalam kantongnya. Petinggi militer pun menghubungi istrinya yang masih muda dan menyampaikan kabar bahwa Dixon tewas di medan perang. Namun, sebenarnya Dixon masih hidup dan menjadi tawanan perang selama 2,5 tahun berikutnya. Setiap saat ia selalu memikirkan cara untuk melarikan diri. Ia berusaha kabur sebanyak lima kali tetapi selalu tertangkap lagi. Dixon pun akhirnya dibebaskan. Bayangkan betapa terkejutnya orang-orang ketika ia pulang! Umat Allah tahu apa rasanya ditawan, diasingkan ke tempat yang jauh, dan merindukan kampung halaman. Karena pemberontakan mereka terhadap Allah, mereka harus diasingkan. Setiap pagi mereka rindu pulang, tetapi tidak ada jalan keluar yang bisa mereka usahakan. Syukurlah, Tuhan berjanji tidak akan melupakan mereka. “Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka” (Zak. 10:6). Dia akan memenuhi keinginan orang-orang yang rindu pulang, bukan karena kegigihan mereka, tetapi karena kemurahan-Nya: “Aku akan bersiul memanggil mereka . . . dan mereka akan kembali.” (ay.8-9). Perasaan terasing yang kita alami mungkin berasal dari keputusan buruk atau kesulitan yang terjadi di luar kendali kita. Bagaimanapun juga, Allah tidak pernah melupakan kita. Dia tahu kerinduan kita dan akan memanggil kita. Jalan untuk kembali kepada-Nya adalah dengan menjawab panggilan itu.—Winn Collier
WAWASAN
Untuk sebuah kitab Perjanjian Lama yang cukup pendek, Zakharia sangat banyak dikutip dalam Perjanjian Baru. Setidaknya ada tujuh puluh satu kutipan, dengan tiga puluh satu ditemukan dalam kitab Wahyu. Dua puluh tujuh ditemukan di dalam kitab-kitab Injil (empat belas dalam Matius, tujuh dalam Markus, masing-masing tiga dalam Lukas dan Yohanes), dan sebagian besar terdapat dalam catatan tentang minggu terakhir pelayanan Yesus. Zakharia 9-14 berbicara tentang seorang raja manusia (9:9-10) dan Tuhan sebagai raja (14:1-17). Bagian ini juga menyebutkan seorang figur yang penderitaannya membawa penebusan (12:10-13). Lewat kedatangan Yesus sebagai manusia, semua gambaran ini menjadi nyata dalam pribadi-Nya. Sebagai anak Daud, Yesus memiliki hak atas takhta kerajaan manusia. Sebagai Allah dalam rupa manusia, Yesus menggenapi nubuatan tentang raja surgawi yang datang ke dunia, termasuk menderita demi dosa-dosa dunia dan membawa pengampunan bagi manusia berdosa. Ketika Yesus Kristus datang kembali, Dia akan menghadirkan Kerajaan-Nya ke dalam dunia. —Con Campbell
Dalam hal apa kamu merasa terasing dalam hidup ini? Apakah kamu mendengar Allah memanggilmu kembali karena Dia hendak menunjukkan jalan untuk pulang?
Ya Allah, aku merasa jauh dari-Mu. Aku tahu Engkau dekat, tetapi aku merasa begitu jauh. Maukah Engkau menolongku mendengar panggilan-Mu? Maukah Engkau membawaku pulang?
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYeremia 50; Ibrani 8
.AmiN.
this is too realðŸ˜
amin
Amenn
Tuhan Yesus, tolonglah aku yg selalu berharap kepadaMu.
amin
Amin ya Tuhan yesusðŸ™
Amen 😇😇
amin Tuhan Yesus memberkati
Amin🙏
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amin. 😇
begitu besar berkat mu tuhan
Amin
haleluya terpujilah nama Tuhan
Amin
amin. Tuhan baik
amin haleluyah
amin
Amin
Amenn Tuhan Yesus sangat baik
Amin…Tuhan memberkati
AMIN..
aminnn
thakyu Lord
amin
Aminn
Tuhan Luar biasa baik nya
Saya sangat merasakan bahwa renungan ini sangat memberkati, karna ini adalah perasaan saya saat ini merasa gagal dan tidak punya pengharapan
Amin
Amen☺ï¸
Tuhan, seberapa berat masalah yang kuhadapi kiranya Engkaulah yang tetap menuntunku agar aku tetap kuat menghadapi segala pergumulan yang kuhadapi
Jalan Tuhan adalah yang terbaik. Amin.
Perasaan terasing yang kita alami mungkin berasal dari keputusan buruk atau kesulitan yang terjadi di luar kendali kita. Bagaimanapun juga, Allah tidak pernah melupakan kita. Dia tahu kerinduan kita dan akan memanggil kita. Jalan untuk kembali kepada-Nya adalah dengan menjawab panggilan itu. Amien
❤️