Buah Termanis
Jumat, 6 November 2020
Baca: Yesaya 5:1-7
5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
5:3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.
5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
5:5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
5:6 Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.
5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak. —Yohanes 15:5
Saat kami membeli rumah, kami juga memperoleh kebun anggur yang sudah jadi. Karena belum berpengalaman, kami sekeluarga menghabiskan banyak waktu untuk belajar menyiangi, mengairi, dan merawatnya. Ketika panen pertama tiba, saya kecewa karena ternyata buahnya asam dan tidak enak. Perasaan frustrasi karena menerima buah yang asam setelah bersusah payah merawat kebun anggur juga ditemui dalam Yesaya 5. Di sana kita membaca perumpamaan tentang hubungan Allah dengan bangsa Israel. Allah, yang digambarkan sebagai petani, telah membersihkan lereng bukit, mencangkulnya dan membuang batu-batunya, menanaminya dengan pokok anggur pilihan, mendirikan menara jaga di tengah-tengahnya, dan membuat tempat pemerasan anggur; semuanya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik (Yes. 5:1-2). Namun, sang petani kecewa, karena kebun anggurnya, yang melambangkan bangsa Israel, menghasilkan buah anggur yang asam berupa keegoisan, kelaliman, dan keonaran (ay.7). Akhirnya, Allah dengan berat hati menghancurkan kebun anggur-Nya, sambil menyelamatkan sisa pokok anggur yang suatu hari akan menghasilkan panen yang baik. Dalam Injil Yohanes, Yesus sekali lagi menggunakan ilustrasi tentang pokok anggur dengan berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” (Yoh. 15:5). Di dalam ilustrasi yang serupa itu, Yesus mengumpamakan orang-orang yang percaya kepada-Nya sebagai ranting anggur yang terhubung dengan Dia, Sang Pokok Anggur. Ketika kita terus terhubung dengan Yesus lewat Roh-Nya yang kita andalkan, kita dapat langsung menerima nutrisi rohani yang akan menghasilkan buah termanis dalam diri kita, yaitu kasih.—Lisa M. Samra
WAWASAN
Yesaya (yang namanya berarti “Yahweh adalah keselamatan”) memiliki awal yang menarik dalam pelayanannya sebagai nabi. Dalam Yesaya 1-5, sang nabi menuturkan serangkaian kabar “celaka” kepada Israel. The Bible Knowledge Commentary memberi tahu kita bahwa celaka itu “adalah sebuah seruan kesedihan atau ancaman yang diutarakan di hadapan sebuah bencana yang sedang atau akan terjadi.” Dalam pasal 6, setelah kematian Raja Uzia, sang nabi dibawa ke dalam ruang takhta Allah yang hidup, dan kedahsyatan keadaan itu membuatnya justru menyerukan celaka atas dirinya sendiri. Yesaya mengatakan, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam” (ay.5). Ketika ia melihat Allah, Yesaya menjadi sangat sadar akan kebobrokan dirinya, bukan hanya kerusakan bangsanya. —Bill Crowder
Bagaimana buah kasih dapat dihasilkan lewat keterhubunganmu dengan Yesus? Apa saja berkat lain yang kita dapatkan bila kita terhubung dengan-Nya?
Tuhan Yesus, terima kasih untuk buah-buah baik yang Engkau hasilkan selagi aku terus terhubung dengan-Mu. Kiranya kuasa-Mu yang mengalir dalam diriku menghasilkan lebih banyak buah kasih bagi-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYeremia 37-39; Ibrani 3
Amin
Thanks God.
bless us.
amin
Tuhan Yesus, berikanlah RohMu kepada kami, Roh yang memyelamatkanKu.
Haleluyah, Terpujilah Tuhan, amin
amin
Terimakasih ya Tuhan yesus🙏
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin kami selalu dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amen 😇
amin Tuhan Yesus memberkati
Amin
Tuhan Yesus memberkati.
amin
Bersyykur masih tetap terhubung dengan Pokok Anggur. dimana Yesus sebagai Pokoknya yg memberikan nutrisi kaaih kepada saya dan kamu juga. Terimakasih Tuhan
Amin. 😇
.AmiN.
Amin Trimaksih Yesus🙏😇
tetim
rerima ka
saya mensykr dgn apa yg tuhan sdh beri bagi setiap kehdp yg penuh kasih ajarkan kami untk hdp taat lyk dan berkenan kpdmu ya bpk haleluyah amin
amin haleluyah
Amin
AMIN
Amin
amin terimakasih Tuhan ðŸ™ðŸ™
Amin..Terima kasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini..aku percaya buah anggur selalu berhubungan dengan yesus..bahwa hidup aku penuh kuasa Roh Tuhan.. haleluya..
Amin.haleluya
Amin
semoga bisa membawanya terhubung dengan Yesus. amin
Amin
Damai sejahtera untuk kita semua. Amin.
Tuhan, jangan pernah tinggalkan aku. Amin.
Amen
Amin😇â¤ï¸
Ketika kita terus terhubung dengan Yesus lewat Roh-Nya yang kita andalkan, kita dapat langsung menerima nutrisi rohani yang akan menghasilkan buah termanis dalam diri kita, yaitu kasih. Amien