Allah Mendengar Semuanya

Senin, 2 November 2020

Allah Mendengar Semuanya

Baca: 1 Raja-raja 18:25-27,30-38

18:25 Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api.”

18:26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.

18:27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.”

18:30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat kepadaku!” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.

18:31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. –Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: “Engkau akan bernama Israel.” —

18:32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.

18:33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu.

18:34 Sesudah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!” Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,

18:35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air.

18:36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.

18:37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.”

18:38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

Biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah. —1 Raja-raja 18:36

Allah Mendengar Semuanya

Salah satu jangka waktu keterlambatan pengiriman surat yang terlama dalam sejarah adalah delapan puluh sembilan tahun. Pada tahun 2008, seorang pemilik rumah di Inggris menerima undangan pesta yang dikirim pada tahun 1919 dan ditujukan kepada pemilik rumahnya di masa lalu. Undangan itu diletakkan dalam kotak suratnya oleh petugas pos, tetapi alasan mengapa undangan itu baru diterima setelah sekian puluh tahun masih tidak diketahui. Upaya manusia yang terbaik untuk berkomunikasi terkadang berakhir dengan kegagalan, tetapi Kitab Suci menyatakan dengan jelas bahwa Allah tidak pernah gagal mendengar seruan umat-Nya yang setia. Dalam 1 Raja-Raja 18, Nabi Elia menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antara dewa Baal dan Tuhan Allah. Dalam suatu kontes untuk membuktikan siapa Allah yang benar, Elia menyindir nabi-nabi Baal yang telah berdoa berjam-jam tanpa hasil: ”Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga” (ay.27). Kemudian Elia berdoa memohon jawaban Allah agar umat-Nya berpaling kembali kepada-Nya, dan kuasa Allah pun benar-benar dinyatakan. Walaupun doa-doa kita mungkin tidak selalu dijawab secepat doa Elia, kita tetap bisa yakin bahwa Allah mendengar doa-doa kita (MZM. 34:18). Alkitab mengingatkan kita bahwa Dia begitu menghargai doa-doa kita sehingga semua doa itu ditaruh di hadapan-Nya dalam “satu cawan emas,” bagaikan kemenyan yang berharga (Why. 5:8). Allah akan menjawab setiap doa dengan hikmat dan cara-Nya yang sempurna. Doa yang dikirim ke surga tidak akan hilang di tengah jalan. —JAMES BANKS

WAWASAN
Kebudayaan Timur Dekat kuno didominasi oleh kepercayaan politeistis, yang meyakini banyaknya dewa-dewi yang hidup dalam sebuah hierarki, masing-masing dengan kekuatan yang berbeda-beda. Baal dipercaya sebagai dewa kesuburan dan badai, dan digambarkan sebagai seorang petarung yang membawa sebuah kilat petir. Para dewa juga dipandang memiliki karakteristik manusiawi—mereka butuh tidur atau sering bepergian, sehingga manusia sulit mendapatkan perhatian mereka. Karenanya, Elia menyindir para nabi Baal dengan kepercayaan mereka sendiri—dengan mencemooh ketidakmampuan mereka untuk mendapatkan perhatian dewa mereka—sebelum menunjukkan kuasa Yahweh yang tak tertandingi dalam hal-hal yang diklaim sebagai ranah kekuasaan Baal (api, petir, dan badai). —Monica La Rose

Apa artinya bagimu bahwa Allah peduli dan mendengar doa-doamu? Bagaimana caramu berterima kasih kepada-Nya atas kesetiaan-Nya mendengarkan seruan doamu hari ini?

Ya Bapa, sungguh luar biasa bahwa Engkau selalu mendengar doa-doaku! Aku memuji-Mu karena doa-doaku berharga bagi-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunYeremia 27-29; Titus 3

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. Ria Sinaga
    Ria Sinaga says:

    Firman yang ku dengan hari ini sangat berharga dan menyadarkanki bahwa Tuhan begitu setia dan peduli padaku dan keluargaku. Tapi dalam hal ini saya sadar bahwa saya bukan hamba yang layak untuk ditebus oleh darah Kristus karena keberdoaan yang terus-menerus saya lakukan. Hal ini saya lakukan karena saya teringat telah menjadi orang yang jahat bagi diri saya dan orang disekeliling saya, selepas saya mengingat hal tersebut saya melupakan semuanya dan akhirnya melakukan doa itu lagi secara terus-menerus dan berulang. Saya sangat sulit untuk melepas dosa saya dan hidup menjadi hamba yang baru. Saya memutuskan untuk menjauh dari Allah karena saya gak mau menjadi orang munafik yang bicara tentang kabar Firman Tuhan, tapi nyatanya saya melakukan dosa yang Tuhan benci.

    Siapakah saya seungguhnya? Kenapa saya bisa menjadi jahat? Kenapa saya tidak memiliki hati, sampaikan akhirnya saya mengecewakan orangtua saya? Dan kenapa saya hanya tersandar untuk sementara tanpa mau berjuang menjadi hidup baru, menjadi hamba yang taat akan Firman-Nya?

  2. MelawaTi Chibarani
    MelawaTi Chibarani says:

    Terimakasih Tuhan Yesus unk kebaikan Mu, terimkasih unk doa² ku berharga di mataMu Tuhan, ku percaya Engkau mendengar setiap seruan hatiku Tuhan.
    terpujilah Tuhan. amin

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami,
    terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    amin

  4. danielay
    danielay says:

    Tuhan, terima kasih telah mengajarkan kepadaku, bahwa doaku berharga. Terima kasih ya Allah yang besar, Engkau mengatasi langit, tetapi peduli kepada kami yang kecil ini

  5. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini..bapa sunggu besar kasih mu dalam hidup..doa aku selalu Tuhan dengar..biar anak mu selalu setia bersamaan Tuhan Yesus Kristus selama nya..bahwa Tuhan telah mempertolong hidup ku Sari cengkramen.. haleluya..

  6. Renato
    Renato says:

    Allah akan menjawab setiap doa dengan hikmat dan cara-Nya yang sempurna. Doa yang dikirim ke surga tidak akan hilang di tengah jalan.  Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *