Pelan Tapi Pasti
Jumat, 16 Oktober 2020
Baca: Matius 13:31-35
13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”
13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”
13:34 Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
13:35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon. —Matius 13:32
Tanpa sengaja, saya pernah bertemu dengan seorang teman lama yang menceritakan apa saja kegiatannya selama ini. Harus saya akui bahwa ceritanya terdengar sulit dipercaya. Namun, hanya beberapa bulan setelah pertemuan itu, grup musik teman saya mulai dikenal luas lewat lagu hit yang terdengar di radio dan iklan TV. Ketenarannya melesat bagai meteor.
Kita bisa jadi sangat terobsesi dengan pengakuan dan kesuksesan—sesuatu yang besar dan fenomenal, yang cepat dan melesat bagaikan meteor. Padahal perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi menggambarkan Kerajaan Surga (pemerintahan Allah di bumi) sebagai hal-hal kecil, tersembunyi, dan seakan tidak berarti, tetapi yang bekerja secara bertahap, pelan, dan pasti.
Kerajaan itu sendiri seperti Rajanya. Karya Kristus mencapai titik puncak dalam kehidupan dan kematian-Nya, bagaikan biji yang dipendam dalam tanah; atau ragi yang tersembunyi dalam adonan. Namun, Dia bangkit. Bagai pohon tumbuh menembus tanah dan roti mengembang jika dipanggang, Yesus bangkit.
Kita dipanggil untuk menjalani hidup menurut cara-Nya, dengan terus berkarya meskipun tak terlihat. Kita berjuang melawan godaan untuk menyelesaikan masalah dengan cara kita sendiri, untuk menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan, dan menjadikan hasil sebagai alasan pembenaran diri. Hasil itu—“pohon [tempat] burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya” (ay.32) dan roti yang memberi makan banyak orang—adalah semata-mata karya Kristus, bukan hasil usaha kita.—GLENN PACKIAM
WAWASAN
Cara Matius memakai nubuat Perjanjian Lama sering kali sangat menarik, dan hal itu terlihat jelas di Matius 13:35. Setelah Yesus menceritakan beberapa perumpamaan, Matius menegaskan bahwa jenis pengajaran tersebut menggenapi nubuat. Namun, pernyataan yang dikutipnya tidak berasal dari salah satu nabi di Israel, melainkan dari salah satu pemazmur, Asaf, sang pemimpin ibadah dalam Mazmur 78:2. Hal itu mungkin mengherankan bagi pembaca Yahudi di abad pertama, tetapi tidak harus membuat kita heran. Kita memahami bahwa seluruh Perjanjian Lama sesungguhnya mengacu kepada Yesus. Ketika berjalan dengan dua murid di jalan menuju Emaus pada hari kebangkitan-Nya, Yesus “menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (Lukas 24:27). —Bill Crowder
Hal apa saja yang kelihatannya tidak berarti tetapi dapat kamu lakukan untuk menguatkan atau memberkati orang lain? Di mana kamu perlu berhenti membandingkan diri dengan orang lain atau mengejar keberhasilan dan kesuksesan yang palsu?
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau sering bekerja dalam hal-hal kecil, tersembunyi dan seakan tidak berarti. Tolong aku mempercayai bahwa Engkau selalu bekerja sekalipun aku tidak bisa melihat-Mu. Mampukanlah aku untuk tetap setia sampai akhir.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 47-49; 1 Tesalonika 4
.AmiN.
Amennn😇
Amin
Mampukan kami untuk tetap setia sampai akhir Tuhan, amin
amin
amin
Amin
Amin
Amin amin Tuhan selalu mendengar doa kita.
amin ðŸ™
amin
Tuhan Yesus, aku mau bersyukur atas firmanMu yg menjadi kekuatanku. Amin
Amin
amin ya Tuhan yesus🙏
Tuhan Yesus kuatkan aku. Amin
amin😇
Amin 😇
Terimakasih telah mengingatkan :))
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada, serta tolong kami,
terpujilah NamaMu kekal selamanya,
amin
Tyhan Yesus mohon bimbingan Mu ya Tuhan
Terima kasih ya Tuhan, karena meski kami tidak menyadarinya, tidak dapat melihat, ataupun tidak dapat mengerti suatu situasi yang kita hadapi, tetapi Engkau tetap membantu kami. Tolong ajari kami untuk tetap mempercayakan hidup kami di dalam Mu ya Tuhan agar kami dapat setia sampai waktunya tiba nanti, amin
Amin😇
So blessed😇🙏
saya bersykr kpdmu bpk bahwa ngkau mengetahui hdpku wla ada byk mslh dlm setiap hdp anak2 mu ngkau selalu meopang setiap langkah hdp anak2 mu ya bpk amin
Amin. 😇
Amin. 😇
belajar melakukan sesuatu biar pun itu kecil tp pasti membawa dampak bt org lain. cepat atau lambat
amin
Amin
Amin😇😇
Tuhan selalu ada untuk menopang kita. Amin.
amin
Amin ya Tuhan
Kita dipanggil untuk menjalani hidup menurut cara-Nya, dengan terus berkarya meskipun tak terlihat. Kita berjuang melawan godaan untuk menyelesaikan masalah dengan cara kita sendiri, untuk menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan, dan menjadikan hasil sebagai alasan pembenaran diri. Hasil itu adalah semata-mata karya Kristus, bukan hasil usaha kita. Amien
Amin, tidak ada yang tersembunyi di mata Tuhan
amin
hello guys