Karakter Zax
Kamis, 8 Oktober 2020
Baca: Filipi 4:1-7
4:1 Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!
4:2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. —Filipi 4:5
Dalam salah satu dongeng ganjil khas Dr. Seuss, diceritakan “seorang Zax yang menuju ke Utara dan seorang Zax yang menuju ke Selatan” pergi menyeberangi padang rumput Prax. Ketika akhirnya mereka bertemu berhadap-hadapan, tidak ada dari mereka yang mau memberikan jalan. Zax yang pertama bersumpah tidak akan bergerak sedikit pun—bahkan jika hal itu membuat “seluruh dunia diam tak bergerak.” (Kenyataannya, dunia tidak terpengaruh dan terus bergerak, bahkan dibangun sebuah jalan raya di sekeliling tempat mereka berdiri).
Dongeng ini memberikan gambaran akurat yang menggelikan tentang karakter manusia. Kita memiliki “kebutuhan” untuk membenarkan diri, bahkan cenderung ngotot mempertahankannya meskipun akibatnya merugikan kita!
Syukurlah, Allah dengan penuh kasih memilih untuk melembutkan hati manusia yang keras. Rasul Paulus mengetahui hal ini, oleh karena itu ketika dua anggota jemaat Filipi bertengkar, ia menyebut nama mereka dengan maksud baik (flp. 4:2). Kemudian, setelah memerintahkan jemaat untuk “menaruh pikiran dan perasaan” yang rela berkorban seperti Kristus (2:5-8), Rasul Paulus meminta mereka “membantu kedua wanita” yang telah berjuang bersamanya dalam mengabarkan Injil itu (4:3 bis). Terlihat di sini bahwa perdamaian dan kompromi yang bijak membutuhkan usaha bersama.
Memang adakalanya kita perlu bersikap tegas, tetapi cara kita yang meneladani Kristus akan terlihat jauh berbeda dari sikap ngotot si Zax tadi! Banyak hal dalam hidup ini yang tidak perlu dipertengkarkan. Kita bisa mempermasalahkan hal-hal remeh sampai menghancurkan diri sendiri (Gal. 5:15). Atau sebaliknya, kita bisa menahan diri, mau mendengarkan nasihat yang bijak, dan berusaha hidup rukun dengan saudara-saudari seiman kita. —Tim Gustafson
WAWASAN
Ketika Paulus mengakhiri suratnya kepada jemaat di Filipi, jemaat pertama yang dirintisnya di wilayah Eropa, kasihnya kepada mereka tampak jelas. Dalam Filipi 4:1-3, sang rasul menggunakan istilah yang menggambarkan kasih, perhatian, dan kepeduliannya yang mendalam bagi saudara-saudari seimannya di Filipi. Ia menyebut mereka “saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan”. Ini menunjukkan adanya hubungan yang erat di antara mereka. Hal ini penting karena tali persaudaraan dan kekeluargaan sangat dihargai di dunia kuno. Oleh karena itu, menyebut seseorang sebagai saudara atau keluarga berarti meninggikan nilai dan kedudukan mereka. Ia juga menggunakan istilah-istilah berikut untuk menyebut mereka dalam hal pelayanannya: “sukacitaku dan mahkotaku,” “saudara-saudaraku yang kekasih,” dan “kawan-kawanku sekerja” dalam pekabaran Injil (ay.1,3). Betapa eratnya hubungan mereka! —Bill Crowder
Hal-hal apa saja yang sedang kamu pertengkarkan sekarang ini? Bagaimana sahabat-sahabatmu yang bijaksana dapat membantumu mengatasi perselisihan tersebut?
Lembutkanlah hatiku yang keras ini, ya Allah Mahakasih, agar aku dapat benar-benar hidup rukun dengan orang lain. Tolonglah aku mau terbuka terhadap nasihat bijak yang diberikan orang lain.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 30-31; Filipi 4
amin Tuhan Yesus memberkati
Tuhan kiranya mau membentuk diriku ini yang begitu payah dalam mengontrol perasaan. Amin
amin
amen :’)
Amin ya Tuhan
Amin…
amin
GOD POWER IS UNLIMITED
Gbu:)
amin
halleluya amin ðŸ™
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan sekarang dan sampai slamaNya. Amin
terima kasih atas renungannya hari ini gbu
amin
amin
amin ya Tuhan yesus🙏
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami,
pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami,
terpujilah NamaMu kekal selamanya,
amin
amin
Lembutkanlah hatiku yang keras ini, ya Allah Mahakasih, agar aku dapat benar-benar hidup rukun dengan orang lain. Tolonglah aku mau terbuka terhadap nasihat bijak yang diberikan orang lain.
.AmiN.
Terima kasih untuk Firman Tuhan selalu. Pengingat, penegur, dan pengajar dalam hidupku. Aku tidak sempurna dan penuh celah. Mohon Tuhan menguatkan selalu. Amin.
Amin
Amin. 😇
Lembutkanlah hatiku yang keras ini, ya Allah Mahakasih, agar aku dapat benar-benar hidup rukun dengan orang lain. Tolonglah aku mau terbuka terhadap nasihat bijak yang diberikan orang lain. Amin ❣
amin haleluyah
ajarkan kami bpk untk m
emiliki hati yg bijak hdp taat dan memulyakan bpk hdp seturut dgn kehdkmu ya bpk amin
Terima kasih Tuhan.
Hidup bersama sama memang tidak mudah. Tapi kecerdasan emosi kita menentukan itu bisa terlaksana dengan baik atau tidak.
Tolonglah aku untuk hidup rukun dngn org lain dan menerima nasehat baik dari orang lain.
Tolonglah aku untuk hidup rukun dngn org lain dan menerima nasehat baik dari orang lain.
Tuhan Yesus kami bersyukur,,karena kami memiliki Engkau yang menjadi penasehat dlm hidup kami,,sehingga melalui jamahan firmanMu,hati kami dilembutkan,keangkuhan kami di rendahkan,emosi kami di lembutkan,kekerasan hati kami dilembutkan,perselisihan kami dg saudara seiman di redakan,kekerasan hati kami di lembutkan,ajar kami selalu utk memegang perintahMu dlm hidup kami,terima kasih Tuhan Yesus,amin,,,
Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini..berikan hati aku yg penuh kasih Tuhan kepada aku.. haleluya..
amin
perdamaian dan kompromi yang bijak membutuhkan usaha bersama.
kita bisa menahan diri, mau mendengarkan nasihat yang bijak, dan berusaha hidup rukun dengan saudara-saudari seiman kita.
Amien
Hendaklah hati kita lembut dalam setiap pertengkaran. Amin.