Bertumbuh Bersama

Rabu, 14 Oktober 2020

Bertumbuh Bersama

Baca: Kolose 3:5-16

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).

3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. —Kolose 3:15

Bertumbuh Bersama

Dalam suatu pertandingan bisbol, suami saya, Alan, menempati posisi lapangan di bawah lampu sorot. Ketika bola dipukul tinggi oleh lawan menuju sudut lapangan yang gelap, Alan berlari secepat mungkin untuk menangkapnya. Karena matanya tertuju pada bola, ia tidak melihat ada pagar besi di depan dan menabraknya! Malam itu, saya menanyakan keadaannya. Sambil mengusap-usap pundaknya yang sakit, ia berkata, “Seandainya saja tadi teman-temanku memperingatkan kalau aku sedang berlari ke arah pagar.” Suatu tim baru berfungsi baik bila anggota-anggotanya bekerja sama. Cedera Alan bisa saja dihindari apabila rekan setimnya memperingatkannya lebih awal.

Kitab Suci mengingatkan bahwa setiap anggota jemaat dimaksudkan untuk bekerja sama dan memperhatikan satu sama lain, seperti sebuah tim. Rasul Paulus menyatakan bahwa Allah peduli kepada cara kita berinteraksi satu sama lain, karena apa yang dilakukan oleh satu orang dapat memberi dampak kepada seluruh komunitas orang percaya (Kol. 3:13-14). Ketika kita tidak melewatkan kesempatan yang ada untuk melayani satu sama lain, dengan sungguh-sungguh mementingkan kesatuan dan perdamaian, gereja akan berkembang (ay.15).

Paulus memerintahkan umat Tuhan di Kolose: “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani” (ay.16). Dengan cara itulah kita dapat mendorong dan menjaga satu sama lain melalui hubungan yang jujur dan didasari kasih, menaati dan memuji Allah dengan hati yang penuh syukur—supaya kita semua bertumbuh bersama.—XOCHITL DIXON

WAWASAN
Dalam kitab Kolose, Paulus melawan filsafat “yang kosong dan palsu” (2:8) dengan menguraikan kenyataan yang ajaib bahwa orang-orang percaya mati dan dibangkitkan bersama Kristus menjadi satu tubuh dan keluarga baru yang dipersatukan di dalam Dia (ay.20; 3:1) Untuk menjelaskan bagaimana hidup menurut identitas baru di dalam Yesus, Paulus menggunakan metafora tentang melepaskan dan mengenakan pakaian. Mereka harus “[mem]buang” (3:8, “menanggalkan” secara harfiah) identitas dan kebiasaan lama, lalu “mengenakan” (manusia baru) melalui Roh Kudus dengan kualitas yang indah dari identitas baru mereka di dalam Kristus (ay.10,12). —Monica La Rose

Bagaimana kamu dapat membagikan firman Tuhan kepada orang lain untuk membangun kesatuan dan kasih dalam tubuh Kristus? Bagimu, apa arti memiliki “perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu”?

Allah Bapa, terima kasih Engkau memakai Kitab Suci untuk mengajarku, Roh-Mu untuk membimbingku, dan umat-Mu untuk membuatku tetap berfokus serta bertanggung jawab.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 43-44; 1 Tesalonika 2

Bagikan Konten Ini
39 replies
  1. Dalmok
    Dalmok says:

    Tuhan Yesus, nyatakan kuasaMu atas diriku, berikanlah roh kudusMu, agar aku kuat dan sabar dalam hidup ini.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami,
    pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami,
    terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    amin

  3. Linda Sari
    Linda Sari says:

    Terima kasih Tuhan Yesus. FirmanMu mengajar kami, menegur kami, membatasi kami dari segala yang jahat. Amin.

  4. Arisman Hulu
    Arisman Hulu says:

    Allah Bapa, terima kasih Engkau memakai Kitab Suci untuk mengajarku, Roh-Mu untuk membimbingku, dan umat-Mu untuk membuatku tetap berfokus serta bertanggung jawab. Amin ❣

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    beri kami hdp untk memahami kbran firmanmu untk hdp taat layak dan berkenan kpdmu ya bpk amin

  6. Parlindungan Siahaan
    Parlindungan Siahaan says:

    Bapa q yg baik, izinkn lh hamba-Mu ini mnjadi alat-Mu, pki lh hdp hamba-Mu ini ya Bapa q, hny untuk melayani Engkau…hingga Engkau memanggil q untuk kmbali kpda-Mu. Amin

  7. Renato
    Renato says:

    “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani” (ay.16). Dengan cara itulah kita dapat mendorong dan menjaga satu sama lain melalui hubungan yang jujur dan didasari kasih, menaati dan memuji Allah dengan hati yang penuh syukur—supaya kita semua bertumbuh bersama.— amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *