Tersesat

Minggu, 27 September 2020

Tersesat

Baca: Lukas 15:1-7

15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.

15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”

15:3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:

15:4 “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,

15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. —Lukas 15:6

Tersesat

Karena tinggal dekat peternakan sapi, komedian Michael Yaconelli sempat memperhatikan bagaimana sapi cenderung berkelana ketika merumput. Seekor sapi akan terus bergerak untuk mencari “padang rumput yang lebih hijau”. Sapi tersebut bisa saja menemukan rumput segar di bawah keteduhan pohon pada pinggir tanah peternakan itu. Lalu, tepat di balik pagar yang sudah patah terdapat semak hijau yang terlihat enak. Sapi itu bisa berkelana lebih jauh melewati pagar dan sampai ke jalan. Begitu terus sampai akhirnya sapi itu tersesat.

Bukan hanya sapi yang suka berkelana. Domba pun begitu. Meski demikian, sebenarnya manusialah yang punya kecenderungan terbesar untuk tersesat.

Mungkin itulah salah satu alasan Allah mengumpamakan kita sebagai domba dalam Alkitab. Kita dengan mudah berkelana dan mencari jalan kita sendiri lewat berbagai kompromi yang gegabah dan pilihan bodoh yang kita ambil. Tanpa kita sadari, kita sudah jauh menyimpang dari kebenaran.

Kepada orang-orang Farisi, Yesus bercerita tentang seekor domba yang hilang. Domba tersebut begitu berharga bagi sang gembala hingga ia rela meninggalkan domba-domba yang lain untuk mencari satu yang tersesat. Ketika ia menemukan domba yang hilang itu, ia sangat bersukacita! (Luk. 15:1-7).

Begitu jugalah sukacita yang Allah rasakan ketika orang berdosa kembali kepada-Nya. Yesus berkata, “Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan” (ay.6). Allah telah mengirimkan kepada kita seorang Juruselamat untuk menyelamatkan dan membawa kita pulang.—Cindy Hess Kasper

WAWASAN
Sepanjang Alkitab, manusia sering disebut sebagai domba (Mazmur 79:13; 95:7; 100:3; Yesaya 53:6; Yeremia 50:6; Yehezkiel 34:17-22; Mikha 2:12; Matius 9:36; 10:16; Yohanes 21:15-17). Salah satu sifat domba adalah cenderung berkeliaran dan tidak mampu melindungi diri sendiri (seperti kita baca di Lukas 15:1-7). Kawanan domba membutuhkan seorang gembala untuk memandu mereka ke rerumputan hijau dan menjaga mereka dari para pemangsa dan pencuri. Namun, dalam sepanjang Alkitab juga kita dapat melihat bahwa domba sangat bernilai. Domba menjadi sumber makanan dan pakaian bagi manusia dan korban bakaran di Bait Allah. Domba mengenal gembala mereka dan menanggapi suaranya. Yohanes 10:3-4 menggambarkan bagaimana Sang Gembala yang Baik—Yesus—memanggil domba-domba-Nya masing-masing menurut namanya dan menuntun mereka. —Alyson Kieda

Dalam hal apa kamu mungkin telah menyimpang ke jalan yang salah? Apa langkah pertama yang perlu kamu ambil untuk kembali kepada Allah?

Bapa di surga, aku merasa tersesat. Apakah aku sudah terlalu jauh dari-Mu? Arahkanlah kembali hatiku dan tunjukkanlah kepadaku jalan pulang kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 3-4; Galatia 6

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. Herlyen Tambunan
    Herlyen Tambunan says:

    Terpujilah Tuhan Yesus Kristus yang dengan kemurahan-Nya selalu menerima aku yang Berdosa 😇🙏❤

  2. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    tuhan pimpin setiap kehpd anak2 untk kami tetap hidup tdk hdp menurut keingina sdri tapi kami hpd dgn jln yg tuhan mau hdp untk memulyakan namamu ya bpkku haleluyah amin

  3. Renato
    Renato says:

    Allah telah mengirimkan kepada kita seorang Juruselamat untuk menyelamatkan dan membawa kita pulang. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *