Menderita Bersama

Selasa, 1 September 2020

Menderita Bersama

Baca: 1 Korintus 12:14-26

12:14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

12:15 Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

12:16 Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

12:17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?

12:18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

12:19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?

12:20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

12:21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.”

12:22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.

12:23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.

12:24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,

12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

12:26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita. —1 Korintus 12:26

Menderita Bersama

Pada tahun 2013, seorang veteran marinir Kerajaan Inggris berusia tujuh puluh tahun bernama James McConnell meninggal dunia. Ia tidak punya kerabat, sehingga staf panti jompo tempat ia tinggal khawatir tidak ada orang yang menghadiri pemakamannya. Seseorang yang ditugasi memimpin pemakaman McConnell menuliskan sebuah pesan di Facebook: “Di zaman sekarang, sungguh tragis apabila seseorang meninggal dunia tanpa ada yang menangisi kepergiannya . . . tetapi almarhum adalah salah seorang dari kita . . . jika kamu bisa menghadiri pemakamannya . . . demi menghormati rekan seperjuangan, usahakanlah hadir.” Akhirnya, pada hari pemakaman McConnell, ada dua ratus anggota marinir yang datang!

Rekan-rekan seperjuangan almarhum tersebut telah menunjukkan sebuah kebenaran alkitabiah, yaitu bahwa kita terikat satu sama lain. “Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota,” kata Rasul Paulus (1Kor. 12:14). Kita tidak berdiri sendiri. Sebaliknya, kita semua diikat menjadi satu di dalam Yesus Kristus. Kitab Suci menunjukkan adanya keterhubungan yang hidup, dengan berkata: “Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita” (ay.26). Sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan sesama anggota keluarga Allah, kita dipanggil untuk ikut menanggung kepedihan, kedukaan, dan ketakutan saudara seiman kita yang terkadang merasa menghadapi semuanya sendirian. Syukurlah, kita tidak berjalan sendirian.

Mungkin hal paling mengerikan dari penderitaan adalah ketika kita merasa tenggelam dalam kegelapan seorang diri. Akan tetapi, Allah menciptakan satu komunitas baru yang ikut menderita bersama—suatu komunitas yang tidak membiarkan seorang pun ditinggalkan sendirian.—Winn Collier

WAWASAN
Dalam 1 Korintus 12:14-26, Paulus menggunakan gambaran tubuh manusia sebagai lambang kesatuan umat Tuhan, yaitu gereja. Dalam Efesus 1:22-23, sang rasul kembali memakai tubuh manusia untuk menggambarkan gereja, tetapi kali ini dengan satu tambahan penting. Tuhan Yesus sendirilah Kepala dari tubuh itu. Ilustrasi yang sangat baik dan indah dalam 1 Korintus 12 ini semakin diperjelas dengan pengingat bahwa tubuh itu bekerja, bergerak, dan berfungsi di bawah pimpinan dan panduan dari Sang Kepala. —Bill Crowder

Kapan kamu pernah merasa sangat kesepian? Bagaimana anugerah, kebaikan, dan kedekatan Allah menolongmu menghadapi rasa kesendirian itu?

Benarkah, ya Allah? Bahwa Engkau menempatkanku dalam sebuah komunitas baru yang memahami dan mengasihiku dalam penderitaanku? Tolonglah aku untuk meyakininya selalu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 135-136; 1 Korintus 12

Bagikan Konten Ini
42 replies
  1. Rains
    Rains says:

    seperti anggota tubuh, saya adalah bagian dari kesatuan Tubuh Kristus. saya harus memperhatikan anggota tubuh yang lain dan tidak berjalan sendiri, membantu dan menolong dikala saudara seiman membutuhkannya. sya adalah Tubuh Kristus bergerak bersama dibawah pimpinan kepala, yaitu Tuhan Yesus

  2. FENNY JULIYANTI
    FENNY JULIYANTI says:

    Allah mau hari ini itu aku belajar untuk memperhatikan sesamaku dalam iman.
    keluarga, teman, rekan kerja dan turut menanggung bebannya yang ditanggungnya dlam kegelapannya sendiri.
    caranya dengan belajar peduli dengan sekitar
    dan berdoa untuknya

  3. FENNY JULIYANTI
    FENNY JULIYANTI says:

    Kita adalah anggota tubuh dengan Kristus adalah tubuhnya.
    setiap anggota tubuh merasakan apa yg dirasakan anggota tubuh lain.
    Allah membuat adanya perbedaan diantara anggota tubuh dengan tujuan untuk agar saling memperhatikan (Bukan untuk saling meninggikan diri atau pun merendahkan diri)
    Hari ini belajar bahwa Allah sudah mendesain segala sesuatunya agar kita bisa saling memperhatikan kedukaan, kepedihan yg dialami saudara seiman (termasuk KTB WOWO).
    Jadi seharusnya tidak ada lagi Diantara kita yang berada dalam kegelapan diri, karena Tuhan menyediakan kita sebagai komunitas yg tidak akan meninggalkan kita sendirian.
    artinya aku tidak akan meninggalakan saudaraku sendirian, dan juga tidak ditinggalkan saudaraku sendirian.

  4. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami,
    pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan,
    serta tolong kami selalu,
    terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    amin

  5. Jovan Nainggolan
    Jovan Nainggolan says:

    Sudah seharusnya kita sebagai anak anakNya bersatu dan saling menguatkan, dan tidak menganggap satu lebih baik dari yang lain, karna semakin kita bersatu maka kita akan menjadi semakin kuat

  6. Via Octavia L
    Via Octavia L says:

    Dari firman ini aku merasa Tuhan menginginkan kita saling peduli satu sama lain. Karena kita adalah bagian dari Tuhan.

  7. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini..aku percaya atas segala pertolongan Tuhan kita tak pernah sendirian..Tuhan Yesus yang selalu bersama didalam jiwa tubuh seiman..haleluya.

  8. Richard Anderson
    Richard Anderson says:

    Tuhan ajari kami selalu bersyukur atas nafas hidup dan kesehatan yang telah Kau berikan kepada kami.
    semoga di masa pandemi ini Kau selalu menjaga kami dari hal” negatif apapun itu.
    Tuhan memberkati kita semua bagi yang percaya pada Nya. Amin

  9. Renato
    Renato says:

    Sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan sesama anggota keluarga Allah, kita dipanggil untuk ikut menanggung kepedihan, kedukaan, dan ketakutan saudara seiman kita yang terkadang merasa menghadapi semuanya sendirian. Syukurlah, kita tidak berjalan sendirian. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *