Mata untuk Melihat

Selasa, 29 September 2020

Mata untuk Melihat

Baca: Mazmur 119:97-104

119:97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.

119:98 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.

119:99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.

119:100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.

119:101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.

119:102 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.

119:104 Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu. —Mazmur 119:18

Mata untuk Melihat

Belum lama ini saya menemukan keindahan dari seni anamorphic (teknik karya seni yang membuat obyek terlihat berdimensi). Karya seni yang awalnya terlihat seperti kumpulan benda yang tidak jelas itu baru bisa dipahami bila dilihat dari sudut yang tepat. Salah satunya adalah karya sederet tiang vertikal yang disusun sedemikian rupa untuk menampilkan wajah seorang pemimpin terkenal. Karya seni lain terbuat dari kumpulan kabel kusut yang dibentuk menyerupai seekor gajah. Karya lainnya yang dibentuk dari ratusan titik hitam yang tergantung oleh kawat-kawat menjadi sebuah mata seorang wanita bila dilihat dengan benar. Kunci seni anamorphic ini adalah melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda hingga menemukan arti yang tepat.

Dengan ribuan ayat yang menyusun kisah-kisah sejarah, puisi, dan banyak lagi, terkadang Alkitab juga sulit untuk dimengerti. Namun, Kitab Suci sendiri memberi tahu bagaimana kita dapat menyingkapkan artinya. Perlakukanlah Alkitab seperti sebuah karya patung anamorphic: melihatnya dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan merenungkannya sungguh-sungguh.

Berbagai perumpamaan Kristus dalam Alkitab harus dipahami dengan cara seperti ini. Mereka yang merenungkannya sungguh-sungguh akan memperoleh “mata untuk melihat” artinya (Mat. 13:10-16). Paulus meminta Timotius untuk memperhatikan kata-kata Paulus supaya Allah memberinya pengertian (2Tim. 2:7). Bait-bait yang berulang dalam Mazmur 119 menyatakan bahwa merenungkan Kitab Suci mendatangkan hikmat dan wawasan, serta membuka mata kita untuk bisa melihat artinya (mzm. 119:18,97-99).

Bagaimana jika kamu merenungkan sebuah perumpamaan selama satu minggu atau membaca habis satu kitab Injil dalam satu kali kesempatan? Luangkan waktu untuk melihat sebuah ayat dari berbagai sisi. Dalami. Wawasan alkitabiah datang dari merenungkan Kitab Suci, bukan hanya membacanya saja.

Ya Tuhan, berilah kami mata untuk dapat melihat.—Sheridan Voysey

WAWASAN
Dalam Mazmur 119:97-104, kata renung digunakan dua kali (ay.97,99). Akar katanya dalam bahasa Ibrani dapat diterjemahkan menjadi berbicara, berdoa, berbincang, mengeluh, dan merenungkan. Penerjemahan kata ini menjadi “merenungkan” atau “perenungan” berarti “berbicara kepada diri sendiri,” dengan firman Allah sebagai subyek pembicaraan (lihat Mazmur 119:15,23,48,78,148). Kita melihat ide tentang memikir-mikirkan dan merefleksikan Kitab Suci di dalam hati dan pikiran kita terdapat juga dalam ayat-ayat berikut ini: “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam” (Yosua 1:8). “Berbahagialah orang . . . yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” (Mazmur 1:1-2). —Arthur Jackson

Menurut kamu, apa bedanya membaca dan merenungkan Kitab Suci? Bagaimana kamu akan merenungkan ayat pilihan hari ini?

Ya Allah, bukalah mataku untuk melihat setiap keindahan firman-Mu. Tuntun aku menyusuri jalan yang menghubungkan setiap bagiannya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 7-8; Efesus 2

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami,
    pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami,
    terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    amin

  2. Clay Fernando
    Clay Fernando says:

    Kiranya, kita hidup hari ini dengan mata yang baik, yang dapat memilih yang baik dan dapat melihat kebesaran Tuhan. Amin🙏

  3. Pak Pinok
    Pak Pinok says:

    Tuhan Yesus,,terima kasih buat kasih setiaMu,yang selalu baru setiap waktu dalam hidup kami,,,dan ajarikami utk selalu merenungkan firmanMu,kebaikanMu dlm hidup kami amin,,,

  4. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini..Firman segala didalam hambamu.. Firman Tuhan sudah membuka hati mataku udh menerima berkat kuasa Tuhan..aku percaya Firman sungguh luar biasa penuh keyakinan dan percaya kuasa Tuhan Yesus terjadi didalam kehidupan aku . haleluya..

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    beri kami untk hpd menjadi hdp layak dan berkenan kpdmu bpk dan mengerti setiap ke hdk dan rencanamu ya bpk ku amin

  6. Renato
    Renato says:

    Wawasan alkitabiah datang dari merenungkan Kitab Suci, bukan hanya membacanya saja.

    Ya Tuhan, berilah kami mata untuk dapat melihat. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *