Berakar dalam Kasih

Rabu, 30 September 2020

Berakar dalam Kasih

Baca: Efesus 3:14-21

3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,

3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.

3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,

3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,

3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Aku berdoa supaya . . . kamu berakar serta berdasar di dalam kasih . . . dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. —Efesus 3:16-18

Berakar dalam Kasih

“Begitu saja, kok!” kata Megan. Ia memotong sebuah batang dari tanaman geraniumnya, mencelupkan ujung batang yang terpotong itu ke dalam madu, lalu menancapkannya di pot yang diberi kompos. Megan sedang mengajari saya bagaimana mengembangbiakkan geranium: dari satu tanaman sehat menjadi banyak, sehingga saya punya banyak bunga untuk dibagikan kepada orang lain. Menurutnya, madu berguna untuk membantu tumbuhan muda menancapkan akar-akarnya.

Mengamati cara kerja teman saya itu, saya pun bertanya-tanya hal apa saja yang dapat menolong kita memiliki akar rohani yang kuat? Apa yang dapat membantu kita menjadi orang yang kuat dan dewasa secara rohani? Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, mengatakan bahwa kita “berakar serta berdasar di dalam kasih” (Ef. 3:17). Kasih ini datang dari Allah, yang menguatkan kita dengan mengaruniakan Roh Kudus kepada kita. Kristus tinggal di dalam hati kita. Ketika kita mulai memahami “betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus” (ay. 18), kita dapat benar-benar merasakan kehadiran Allah dan kita “dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah” (ay. 19).

Untuk bertumbuh secara rohani kita harus berakar di dalam kasih Allah—merenungkan kebenaran bahwa kita dikasihi oleh Allah yang sanggup melakukan “lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan” (ay.20). Sungguh dasar yang sangat kuat bagi iman kita!—Amy Peterson

WAWASAN
Paulus memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orang-orang Kristen di Efesus. Ia mengunjungi Efesus menjelang akhir perjalanan misinya yang kedua, dan sebelum pergi ia pernah berjanji untuk kembali (Kisah Para Rasul 18:19-21). Pada awal perjalanan misinya yang ketiga (18:23-21:17), Paulus kembali ke Efesus dan mengajar jemaat di sana selama tiga tahun sebelum berangkat ke Makedonia (19:1-20; 20:31). Dalam perjalanan kembali ke Yerusalem, Paulus berpisah dengan para pemimpin jemaat Efesus dengan penuh air mata (20:17-38). Sekitar lima atau enam tahun kemudian, dari penjara di Roma (Efesus 3:1), Paulus menulis untuk menasihati jemaat di sana untuk menjalani hidup “sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu” (4:1). Paulus berkomitmen kuat untuk selalu mendoakan pertumbuhan anak-anak rohaninya (1:15-16). Efesus 1:15-23 adalah salah satu dari dua doa Paulus dalam kitab Efesus. Pada doa keduanya (3:14-21), karena jemaat telah “berakar serta berdasar di dalam kasih,” Paulus berdoa supaya mereka “dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus” (ay.17-18). —K.T. Sim

Bagaimana kamu dapat mengembangkan kebiasaan merenungkan kasih Allah? Kepada siapa kamu dapat membagikan kebenaran tentang kasih Allah hari ini?

Ya Allah, terima kasih untuk kasih-Mu kepadaku. Tolonglah aku merenungkan kebenaran kasih itu. Kiranya kasih-Mu terus bertumbuh dalam hatiku, agar aku dapat membawa keindahan-Mu ke dalam hidupku dan kepada dunia yang membutuhkan kasih.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 9-10; Efesus 3

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Risma Simbolon
    Risma Simbolon says:

    Tks Yesus,ajar aku utk mengenal betapa dalamnya Kasihmu dalam hidupku.
    Hanya Engkau tempatku bersandar.

  2. Alice Callysta
    Alice Callysta says:

    Tolonglah aku merenungkan kebenaran kasih itu. Kiranya kasih-Mu terus bertumbuh dalam hatiku, agar aku dapat membawa keindahan-Mu ke dalam hidupku dan kepada dunia yang membutuhkan kasih 🙏🙏🙏🙏🙏

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami,
    pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami,
    terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    amin

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    kami rindu memiliki iman sprti iman rasul paulus membawa jiwa bnyk dan bertumbuh unk kemulyaan namamu beri saya untk dpt melakukan kebnr firman untk dpt pi menjangkau jiwa yg blm mengenal dan perc kpdmu ya bpk amin

  5. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini..aku percaya kasih Tuhan terus bertumbuh dalam hatiku..haleluya..

  6. Renato
    Renato says:

    Untuk bertumbuh secara rohani kita harus berakar di dalam kasih Allah—merenungkan kebenaran bahwa kita dikasihi oleh Allah yang sanggup melakukan lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan. Sungguh dasar yang sangat kuat bagi iman kita . Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *