Api di tengah Gurun

Jumat, 11 September 2020

Api di tengah Gurun

Baca: Keluaran 3:1-10

3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

3:3 Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?”

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.”

3:5 Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.”

3:6 Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

3:7 Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.

3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.

3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”

Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir. —Keluaran 3:10

Api di tengah Gurun

Ketika sedang menunggang kudanya di Gurun Chihuahua pada akhir dekade 1800-an, Jim White melihat kepulan asap aneh yang berpusar-pusar ke angkasa. Karena mencurigai api itu berasal dari semak yang terbakar, si koboi muda memacu kudanya menuju ke sumbernya. Namun, ternyata yang dilihatnya bukan asap, melainkan sekawanan besar kelelawar yang beterbangan keluar dari sebuah lubang di tanah. White telah menemukan Gua Carlsbad, serangkaian gua yang sangat besar dan spektakuler di negara bagian New Mexico.

Ketika Musa sedang menggembalakan domba di sebuah gurun Timur Tengah, ia juga melihat pemandangan aneh yang menarik perhatiannya—semak duri yang menyala-nyala tetapi tidak dimakan api (Kel. 3:2). Ketika Allah sendiri berbicara dari semak duri itu, Musa menyadari bahwa ia telah menemukan sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang terlihat di permukaan. Allah berkata kepada Musa, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham” (ay.6). Allah ingin memimpin umat Israel keluar dari perbudakan dan menunjukkan identitas sejati mereka sebagai anak-anak-Nya (ay.10).

Lebih dari enam ratus tahun sebelumnya, Allah telah memberikan janji ini kepada Abraham: “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej. 12:3). Keluarnya bangsa Israel dari Mesir hanyalah satu langkah menuju berkat itu, karena rencana besar Allah untuk menyelamatkan ciptaan-Nya adalah melalui Mesias, keturunan Abraham.

Hari ini kita dapat menikmati manfaat dari berkat itu, karena Allah menawarkan penyelamatan tersebut kepada semua orang. Kristus datang untuk mati bagi dosa-dosa seluruh dunia. Hanya dengan beriman kepada-Nya, kita juga menjadi anak-anak Allah yang hidup.—Tim Gustafson

WAWASAN
Panggilan Allah atas Musa di gunung ini menjadi contoh dari cara kerja yang sering ditempuh-Nya. Allah sering memakai masa pelatihan di belantara untuk memperlengkapi seseorang bagi pelayanan. Yusuf melayani dalam belantara perbudakan sebelum menjadi alat yang dipakai Allah untuk menyelamatkan bangsanya. Elia dan Paulus juga menghabiskan sejumlah waktu di tengah belantara. Tuhan Yesus sendiri menghabiskan empat puluh hari di padang belantara sebelum memulai pelayanan-Nya di muka umum. —Bill Crowder

Apa saja hal mengejutkan yang telah menolongmu belajar tentang Allah? Bagaimana cara kamu menjalani hidup setelah mengetahui bahwa kamu telah menjadi salah satu anak-Nya?

Terima kasih, Bapa, karena aku dapat menemui-Mu sekalipun Engkau sangat berkuasa, kudus, dan hadirat-Mu begitu dahsyat.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 10-12; 2 Korintus 4

Bagikan Konten Ini
36 replies
  1. Asmara
    Asmara says:

    Aku memandang diriku jauh dari bisa untuk melakukan hal yang besar. Tetapi ketika Tuhan yg berkehendak, hanya kuasaNYA saja yang buatku “bergerak”. Ini aku Tuhan! Utuslah aku bagi Indonesia! ^_^

  2. Alice Callysta
    Alice Callysta says:

    Terima kasih, Bapa, karena aku dapat menemui-Mu sekalipun Engkau sangat berkuasa, kudus, dan hadirat-Mu begitu dahsyat. 🙏

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami,
    pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami,
    terpujilah Namamu kekal selamanya,
    amin

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    terima kasih bpk kami anakmu mesykr karna saya org berdosa boleh dtg kpdmu dlm hadiratmu yg kudus dan dasyat kami boleh bersama2 untk boleh bersamamu memulyakan namamu bpk amin

  5. Sara Wijaya
    Sara Wijaya says:

    Terima kasih Tuhan Yesus atas iman yang Tuhan berikan kepada kami,Tolong kami Tuhan agar tetap percaya dan berharap hanya kepadaMu saja.

  6. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus atas Firman mu malam ini.. aku percaya atas pertolongan Tuhan telah meyelamatkan hidup ku dari cengkaremen orang jahat atau sibolis..dari situ lah hati mau mencari Tuhan Yesus penuh kepercayaan didalam roh Kudus..disitu iman aku di coba aku tetap percaya Tuhan ada didalam hidup aku..haleluya.

  7. Renato
    Renato says:

    Hari ini kita dapat menikmati manfaat dari berkat itu, karena Allah menawarkan penyelamatan tersebut kepada semua orang. Kristus datang untuk mati bagi dosa-dosa seluruh dunia. Hanya dengan beriman kepada-Nya, kita juga menjadi anak-anak Allah yang hidup. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *