Mengemudi Secara Rohani

Rabu, 26 Agustus 2020

Mengemudi Secara Rohani

Baca: Efesus 5:8-20

5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.

5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

5:12 Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

5:14 Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”

5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.

5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

Perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. —Efesus 5:15-16

Mengemudi Secara Rohani

Tidak banyak yang saya ingat dari kursus mengemudi yang pernah saya ikuti. Namun, entah mengapa, saya masih sangat ingat pada pelajaran yang disebut S-I-P-D-E, singkatan dari Scan (amati), Identify (kenali), Predict (perkirakan), Decide (putuskan), dan Execute (lakukan), suatu proses yang harus dipraktekkan terus-menerus. Kami diminta mengamati jalan, mengenali adanya potensi bahaya, memperkirakan akibat dari bahaya tersebut, memutuskan cara untuk mengatasinya, lalu, bila perlu, melakukan rencana tersebut. Itulah strategi untuk waspada dan menghindarkan diri dari kecelakaan.

Bagaimana jika hal itu diterapkan dalam kehidupan rohani kita? Dalam Efesus 5, Paulus menulis kepada jemaat Efesus, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (ay.15). Paulus tahu ada bahaya-bahaya tertentu yang dapat membuat jemaat Efesus tergelincir, yakni gaya hidup lama yang bertentangan dengan hidup baru mereka di dalam Yesus (ay.8,10-11). Jadi, ia meminta gereja yang sedang bertumbuh itu untuk memperhatikan hal ini.

Ayat 15 secara harfiah berarti “perhatikan jalanmu.” Dengan kata lain, lihat sekelilingmu. Perhatikan potensi bahaya dan hindari hal-hal yang dapat merusak diri seperti kemabukan dan hawa nafsu (ay.18). Sebaliknya, kita dapat berusaha memahami kehendak Allah bagi kehidupan kita (ay.17), sambil bernyanyi dan mengucap syukur di antara saudara-saudara seiman (ay.19-20).

Apa pun bahaya yang dihadapi—bahkan ketika kita tersandung—kita dapat mengalami kehidupan yang baru dalam Kristus dengan makin bergantung kepada kuasa dan anugerah-Nya yang tidak terbatas.—Adam Holz

WAWASAN
Paulus mendorong umat Tuhan di Efesus untuk memahami masa-masa mereka hidup dan bertindak sesuai dengan pemahaman itu. Mereka diminta untuk “[mempergunakan] waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (Efesus 5:16). Pada masa awal kekristenan, kejahatan dipandang sebagai ciri dari hari-hari terakhir—rentang masa dari kenaikan Kristus ke surga sampai kepada kedatangan-Nya (lihat 2 Timotius 3:1; 2 Petrus 3:3).
Buku tafsiran Word Biblical Commentary berkata, “Mungkin saja gagasan tentang hari-hari jahat di sini tetap mempertahankan implikasi penggunaannya di dalam tradisi apokaliptik, ketika hari-hari jahat yang dimaksud adalah hari-hari terakhir yang genting dan yang akan menemui kesudahannya. Pemahaman itu akan menghasilkan perasaan urgensi terhadap masa sekarang yang masih tersisa dan kesempatan-kesempatan di dalamnya.”
Petrus mendorong umat percaya untuk memahami semakin pentingnya kesempatan demi kesempatan untuk berbuat baik ketika kita mengingat bahwa setiap hari kita makin mendekati hari terakhir ketika Tuhan Yesus datang kembali.—J.R. Hudberg

Strategi apa yang kamu gunakan untuk mengenali bahaya yang mengancam kerohanianmu? Apa peran saudara seiman dalam mengenali dan menghindari bahaya itu? Bagaimana pengucapan syukur menjadi bagian penting dari usaha menjauhi bahaya itu?

Bapa di surga, dalam perjalananku menghindari berbagai bahaya yang mengancam kehidupan rohaniku, terima kasih karena Engkau telah mengingatkanku untuk terus mengandalkan pertolongan dari-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 119:89-176; 1 Korintus 8

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Erni
    Erni says:

    Tuhan pimpin kami di setiap kehidupan kami.. tuntunlah kami . Lepaskan kami dari segala percobaan. Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami,
    pimpin kami selalu dimanapun kami berada ya Tuhan dan kuatkanlah kami,
    terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    Amin

  3. Guest Account
    Guest Account says:

    Bapa di surga, dalam perjalananku menghindari berbagai bahaya yang mengancam kehidupan rohaniku, terima kasih karena Engkau telah mengingatkanku untuk terus mengandalkan pertolongan dari-Mu.

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    ajarkan kami bpk di dlm situasi apapun untk kami tetap bersykr kpmu ya bpkku yg baik amin

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    ajarkan kami bpk di dlm situasi apapun untk kami tetap bersykr kpmu ya bpkku yg baik amin

  6. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    ajarkan kami bpk di dlm situasi apapun untk kami tetap bersykr kpmu ya bpkku yg baik amin

  7. Pak Pinok
    Pak Pinok says:

    ajari kami ya Tuhan utk selalu mengandalkan mu,dan menjadikan FirmanMu sebagai cahaya dlm perjalanan hidup kami,agar kami tdk menyimpang kekiri dan kekanan,sehingga perjalanan hidup kami sampai ke tujuan,seperti yg Tuhan harapkan,,

  8. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. Terimakasih Tuhan Yesus Atas Firman mu malam ini.. penuh berkat darimu Tuhan dan pertolongan sungguh luar biasa..Puji Tuhan haleluya.

  9. Renato
    Renato says:

    Apa pun bahaya yang dihadapi-bahkan ketika kita tersandung-kita dapat mengalami kehidupan yang baru dalam Kristus dengan makin bergantung kepada kuasa dan anugerah-Nya yang tidak terbatas. Amien

  10. Mack Mack
    Mack Mack says:

    Terima kasih Tuhan buat anugrah yang Tuhan beri, biarlah dengan hikmat dan bijaksana yang datang dari-Mu aku dapat menjalani hidup dan menyimpan Firman-Mu salam hatiku sehingga aku tidak menyimpan dari jalan-jalan-Mu. Amin

  11. Timotius Kevin
    Timotius Kevin says:

    Sangat terberkati sekaligus tertegur, karena menyadari lingkungan perusahaan yang menjadikan dosa sebagai hal yang wajar.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *