Pisang yang Berbicara

Kamis, 2 Juli 2020

Pisang yang Berbicara

Baca: Kisah Para Rasul 11:19-26

11:19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.

11:20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.

11:21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.

11:22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.

11:23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,

11:24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.

11:25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.

11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

[Barnabas] menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. —Kisah Para Rasul 11:23

Pisang yang Berbicara

Jangan pernah menyerah. Buatlah orang lain tersenyum karena kehadiranmu. Yang penting bukanlah masa lalumu, melainkan masa depan yang akan kamu raih. Beberapa murid sebuah sekolah di Virginia Beach, Virginia, menemukan pesan-pesan tersebut dan banyak lagi pesan lain ditulis pada kulit pisang yang menjadi salah satu menu makan siang mereka. Stacey Truman, sang manajer kantin, sengaja menuliskan pesan-pesan itu pada buah tersebut, yang oleh anak-anak kemudian dijuluki sebagai “pisang yang berbicara.”

Pelayanan yang menunjukkan kepedulian itu mengingatkan saya kepada Barnabas yang memperhatikan para petobat yang masih muda dalam iman di kota kuno Antiokhia (Kis. 11:22-24). Barnabas terkenal karena kemampuannya memberikan semangat kepada orang lain. Barnabas dikenal sebagai orang baik yang penuh dengan Roh Kudus dan iman, dan ia menasihati mereka yang baru percaya untuk “tetap setia kepada Tuhan” (ay.23). Saya membayangkan bagaimana ia menghabiskan waktu bersama-sama mereka yang membutuhkan bantuannya dan mengucapkan kata-kata yang menguatkan seperti: Tetaplah berdoa. Percayalah kepada Tuhan. Tetaplah setia kepada Allah walaupun hidup ini sulit.

Seperti anak-anak, orang-orang yang baru percaya kepada Allah membutuhkan banyak dukungan. Mereka penuh dengan potensi dan masih mencari tahu apa saja kecakapan mereka. Mungkin mereka belum sepenuhnya menyadari apa yang ingin Allah lakukan di dalam dan melalui diri mereka, dan sering kali Iblis berupaya keras untuk menghambat pertumbuhan iman mereka.

Kita yang sudah sekian lama mengikut Tuhan Yesus tentu mengerti betapa tidak mudahnya hidup bagi Dia. Kiranya kita semua mampu memberi dan menerima dorongan yang menguatkan bersama Roh Allah yang menuntun serta mengingatkan kita akan kebenaran iman yang kita yakini. —JENNIFER BENSON SCHULDT

WAWASAN
Barnabas, yang nama sebenarnya Yusuf, seorang Lewi yang kaya dari pulau Siprus (Kisah Para Rasul 4:36-37). Barnabas artinya “anak penghiburan”, dan ia berperilaku sesuai namanya. Melalui Barnabas, Saulus (Paulus) diterima dan dipercaya oleh orang-orang Kristen di Yerusalem (Kisah Para Rasul 9:26-30), sehingga terbuka pintu bagi Saulus untuk melayani dengan lebih luas. Dalam perikop hari ini, Barnabas dikirim ke Antiokhia untuk memberi semangat kepada orang-orang percaya yang bukan Yahudi (11:22). Ia kemudian mendorong Paulus untuk datang mengajar orang-orang yang baru percaya tersebut. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen (ay.26). Barnabas juga menguatkan Yohanes yang disebut Markus, seorang anak muda yang dianggap gagal oleh Paulus (Kisah Para Rasul 13:13; 15:36-39), dan berperan penting dalam memulihkan Markus hingga berguna kembali dalam pelayanan (Kolose 4:10; 2 Timotius 4:11). —K.T. Sim

Bagaimana cara Allah menyemangatimu dahulu? Bagaimana Allah dapat bekerja melalui kamu untuk menguatkan orang lain?

Bapa di surga, berikanlah seseorang yang bisa kukuatkan hari ini. Tunjukkan kepadaku apa yang harus kukatakan dan bagaimana aku bisa menjawab kebutuhannya supaya nama-Mu dipermuliakan.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 22–24; Kisah Para Rasul 11

Bagikan Konten Ini
20 replies
  1. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Kiranya kita semua mampu memberi dan menerima dorongan yang menguatkan bersama Roh Allah 😇🙏

  2. Rahayu Widyastuti
    Rahayu Widyastuti says:

    puji Tuhan, ayu hidup dan ditemani oleh orang-orang yang sangat mendukung pertumbuhan di dalam Tuhan dengan penuh perhatian dan kasih yang hangat

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat dan pertolonganMu kepada kami, pimpin dan kuatkan kami selalu ya Tuhan,
    Terpujilah namaMu kekal selamanya
    Amin

  4. natasya
    natasya says:

    semoga kita selalu dituntun Tuhan dalam apapun yang kita kerjakan untuk kemuliakan nama-Nya.

  5. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin.. terimakasih Tuhan atas Firman mu malam ini..kira nya kasih Tuhan melimpah ditengah keluarga kami..aku percaya dibalik pencobaan yg kita alami.. Tuhan akan berikan kasih yg melimpah dan penuh berkat..haleluya.

  6. Renato
    Renato says:

    Ya Allah berikan semangat kepada kami agar kami dapat bekerja dan menguatkan orang lain , melalui kuasa Roh Kudus Mu atas kami . Amien

  7. Putri Pardede
    Putri Pardede says:

    Jadilah seseorang yang dapat menunjukkan kemuliaan Allah seorang terhadap yang lain.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *