Berjalan Lurus

Kamis, 18 Juni 2020

Berjalan Lurus

Baca: 2 Raja-Raja 22:1-2,8-13

22:1 Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yedida binti Adaya, dari Bozkat.

22:2 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.

22:8 Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: “Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!” Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya.

22:9 Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: “Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu.”

22:10 Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: “Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku,” lalu Safan membacakannya di depan raja.

22:11 Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya.

22:12 Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya:

22:13 “Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya.”

Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.—2 Raja-Raja 22:2

Berjalan Lurus

Dahulu, dibutuhkan mata yang tajam dan tangan yang kuat dari seorang petani untuk mengendarai traktor atau menuai ladang dalam lajur yang lurus. Meski demikian, mata yang paling tajam sekalipun dapat melenceng dari jalur, dan pada akhirnya tangan yang paling kuat sekalipun akan merasa kelelahan. Namun, sekarang ada pengendali kemudi otomatis—sebuah teknologi berbasis GPS (Sistem Penentu Posisi Global) yang memungkinkan traktor bergerak lurus dengan ketepatan hingga dua setengah sentimeter saat melakukan proses menanam, mengolah, dan menyemprot tanah. Sistem yang sangat efisien dan tidak lagi membutuhkan kendali tangan! Petani bisa duduk di dalam kabin traktor yang besar sambil bersantai karena ia tidak lagi perlu mencengkeram setir. Alat yang luar biasa itu menjaga kendaraanmu untuk terus bergerak maju dengan lurus.

Kamu mungkin ingat nama Yosia. Yosia baru berusia delapan tahun waktu diangkat menjadi raja (2Raj. 22:1). Bertahun-tahun kemudian, di saat Yosia berusia dua puluhan, Imam Besar Hilkia menemukan “kitab Taurat” di rumah Tuhan (ay.8). Kitab Taurat tersebut lalu dibacakan di hadapan sang raja muda, yang kemudian mengoyakkan pakaiannya dalam penyesalan karena nenek moyangnya sudah tidak taat kepada Allah. Yosia bertekad melakukan “apa yang benar di mata Tuhan” (ay.2). Kitab Taurat menjadi alat untuk menjaga bangsa Yehuda untuk tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Semua perintah Allah di dalamnya berguna untuk membawa umat berjalan lurus.

Ketika kita mengizinkan Kitab Suci memimpin kita hari demi hari, hidup kita akan terjaga dalam keselarasan dengan Allah dan kehendak-Nya. Jika ditaati, Alkitab akan menjaga kita untuk terus melangkah maju dengan lurus.—John Blase

WAWASAN
Yosia sang raja muda bukanlah satu-satunya tokoh dalam Alkitab yang begitu tergerak hatinya sehingga mengoyakkan pakaiannya (lihat 2 Raja-Raja 22:11). Praktik ini, yang asing bagi dunia Barat modern, merupakan pertanda kecemasan dan kesesakan besar. Insiden pertama dalam Alkitab tentang seseorang yang mengoyakkan pakaiannya ditemukan dalam Kejadian 37:29 ketika Ruben, anak sulung Yakub, mengoyakkan pakaiannya ketika ia mendapati bahwa ternyata Yusuf, anak kesayangan ayahnya, sudah tiada. Tidak lama setelah itu, Yakub yang tertimpa kesedihan, “mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu” (ay.34). —Arthur Jackson

Apakah membaca Alkitab menjadi bagian dari rutinitas hidupmu sehari-hari? Ayat mana saja yang Allah gunakan untuk menjaga hidupmu agar selalu berada di jalan yang benar?

Ya Allah, Kitab Suci adalah anugerah terindah yang membawa kebenaran dan kebebasan bagi hidup kami. Tolonglah kami agar selalu lapar dan haus akan firman-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 10–11; Kisah Para Rasul 4:1-22

Kontribusi handlettering oleh Caroline Widananta.

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. Nathan
    Nathan says:

    sejauh ini saya pribadi masih jarang membaca terlebih mengamalkannya. tetapi saya berusaha untuk hari-hari mendatang. terima kasih, admin. sudah mengingatkan saya hari ini. selamat berproses semuanya, Tuhan Yesus memberkati 🙂

  2. Kristin S Silaban
    Kristin S Silaban says:

    😭 Menegur sekali “Ada jalan yang di sangka lurus, ujungnya adalah maut” Serohani apapun kita terkadang jika selalu mengikuti kedagingan akan kehilangan hikmat untuk menentukan jalan yang tepat. Selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik tentunya berjuang untuk memiliki waktu probadi yang intim dengan Dia (PA, doa ,sate) untuk mendengar kehendakNya yang tepat bagi jalan kita.

  3. Linda Sari
    Linda Sari says:

    Jangan kendor ya kawan2 dalam membaca Firman Tuhan, sesulit apapun… PERCAYALAH SELALU PADANYA.

  4. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Terimakasih Atas Santapan Rohani yg telah diberikan hari ini ,,,,Semoga Tuhan menguatkan ku utk tetap ingat akan Firman Tuhan ,,,Sebab disini ada jalan Kebenaran menuju Keselamatan , Amin ,,,! GBU

  5. Dina Esterina
    Dina Esterina says:

    terimakasih ntuk tulisannya. Mengingatkan saya untuk konsisten membaca dan merenungkan Sabda Allah. Tuhan berkati

  6. Sorayani yaya
    Sorayani yaya says:

    Amin, biar kiranya setiap Firman Tuhan menjadi terang, pengoreksi bahkan menjadi pendoman dlm hidup kita. GBU

  7. Deoromeronostra roga
    Deoromeronostra roga says:

    Jalan hidup bak mencipta sebuah mahakarya.
    Dari sepercik bara merah.
    Jadi jalinan tunggal triwarna.
    Putih, kelabu, hitam.

  8. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Terima kasih atas firman mu Tuhan dimalam ini dengan pergumulannya hambamu.. penuh sukacita, anugerah, berkat Tuhan berikan ditengah keluarga kami.. Amin..

  9. Renato
    Renato says:

    Ya Allah Bapa tunjukkan jalan kami melalui Alkitab / pengajaran Mu yang dapat menuntun kami melangkah lurus. Amien

  10. Florentyna Novitasari
    Florentyna Novitasari says:

    ini sangat mengingatkan untuk lebih taat lagi baca Alkitab … kadang saya blm sepenuhnya taat,

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *