Berhala untuk Jaga-Jaga

Selasa, 16 Juni 2020

Berhala untuk Jaga-Jaga

Baca: Yeremia 11:9-13

11:9 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Telah terdapat persepakatan jahat di antara orang Yehuda dan penduduk Yerusalem.

11:10 Mereka sudah jatuh kembali kepada kesalahan nenek moyang mereka yang dahulu telah menolak mendengarkan firman-Ku. Mereka mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya. Kaum Israel dan kaum Yehuda telah mengingkari perjanjian-Ku yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka.

11:11 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mendatangkan ke atas mereka malapetaka yang tidak dapat mereka hindari, dan apabila mereka berseru-seru kepada-Ku, maka Aku tidak akan mendengarkan mereka.

11:12 Dan biarpun kota-kota Yehuda dan penduduk Yerusalem pergi berseru-seru kepada para allah yang mereka sembah dengan korban bakaran, tetapi allah itu sama sekali tidak dapat menolong mereka pada waktu mereka ditimpa malapetaka.

11:13 Sebab seperti banyaknya kotamu demikian banyaknya para allahmu, hai Yehuda, dan seperti banyaknya jalan di Yerusalem demikian banyaknya mezbah yang kamu dirikan untuk membakar korban kepada Baal.

Mereka mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.—Yeremia 11:10

Berhala untuk Jaga-Jaga

Sam terbiasa memeriksa rekening tabungan hari tuanya dua kali sehari. Ia sudah menabung selama tiga puluh tahun, dan dengan naiknya harga saham, jumlah saldonya sudah cukup untuk membiayai kehidupannya setelah pensiun. Namun, Sam sering khawatir harga sahamnya anjlok sehingga ia merasa harus terus-menerus memeriksa jumlah uang dalam rekeningnya.

Nabi Yeremia telah memperingatkan hal ini: “Sebab seperti banyaknya kotamu demikian banyaknya para allahmu, hai Yehuda, dan seperti banyaknya jalan di Yerusalem demikian banyaknya mezbah yang kamu dirikan untuk membakar korban kepada Baal” (Yer. 11:13).

Penyembahan berhala begitu marak terjadi di antara bangsa Yehuda. Mereka tahu Allah adalah Tuhan. Namun, mengapa mereka masih menyembah allah lain? Alasannya adalah karena mereka ingin berjaga-jaga. Mereka membutuhkan Tuhan untuk kehidupan setelah kematian nanti, sebab hanya Allah sejati yang dapat membangkitkan orang mati. Namun, bagaimana dengan kehidupan saat ini? Ilah-ilah palsu menjanjikan kesehatan, kekayaan, dan kesuburan, jadi apa salahnya berdoa kepada mereka juga untuk jaga-jaga?

Dapatkah kamu melihat penyembahan berhala yang dilakukan oleh bangsa Yehuda juga merupakan godaan bagi kita? Bakat, pendidikan, dan uang memang baik. Namun, jika tidak berhati-hati, bisa jadi kita lebih mengandalkan itu semua. Kita tahu kita akan membutuhkan Allah ketika meninggalkan dunia ini, dan kita juga meminta Dia memberkati kita selama kita hidup. Akan tetapi, kita juga sering berusaha mengandalkan ilah-ilah lain, untuk jaga-jaga.

Di manakah imanmu? Berhala tetaplah berhala. Bersyukurlah kepada Allah atas anugerah-Nya yang berlimpah, dan katakan kepada-Nya bahwa kamu tidak mengandalkan yang lain, melainkan bergantung penuh kepada-Nya.—Mike Wittmer

WAWASAN
Karena penduduk Yehuda tetap bersikeras tidak mau hidup menurut cara Allah dan menolak perintah-perintah-Nya (Yeremia 11:10), Yeremia memperingatkan bahwa Allah akan mendatangkan sebuah bangsa dari jauh untuk menghukum mereka karena ketidaksetiaan mereka dengan menyembah berhala (1:14-15; 5:15; 6:22; 25:9). Mereka juga akan dibuang ke Babel selama 70 tahun (25:11). Yeremia menyaksikan sendiri dibuangnya orang Israel ke Babel dan dihancurkannya Yerusalem serta Bait Suci (52:1-34). Ketidaksetiaan Yehuda dengan menyembah berhala merupakan kebiasaan yang sudah kronis dan parah. “Pada waktu Aku menuntun mereka keluar dari tanah Mesir; sampai kepada waktu ini,” demikian Allah mengatakan, “mereka tidak mau mendengarkan ataupun memperhatikannya, melainkan mereka masing-masing mengikuti kedegilan hatinya yang jahat” (11:7-8). Yeremia memanggil mereka untuk berbalik dari berhala-berhala mereka dan beribadah kepada TUHAN sebagai satu-satunya Allah Pencipta dan Raja mereka yang esa (10:1-11), serta memperingatkan bahwa mereka akan dihukum karena menyembah allah-allah palsu (11:12-13). —K.T. Sim

Hal baik apa yang berpotensi untuk kamu andalkan selain Allah? Bagaimana kamu dapat tetap menggunakan hal baik tersebut sambil tetap bergantung sepenuhnya kepada Allah?

Ya Bapa, aku berharap hanya kepada-Mu. Tolonglah aku percaya sepenuhnya kepada-Mu dan bukan kepada kemampuan atau hartaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 4–6; Kisah Para Rasul 2:22-47

Kontribusi handlettering oleh Elizabeth Rachel Soetopo.

Bagikan Konten Ini
44 replies
  1. Alice Callysta
    Alice Callysta says:

     aku berharap hanya kepada-Mu. Tolonglah aku percaya sepenuhnya kepada-Mu dan bukan kepada kemampuan atau hartaku.

  2. sherly
    sherly says:

    Ajari kami untuk slalu mengandalkanMu, Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. Amin

  3. Wimpy Pristianto
    Wimpy Pristianto says:

    kita bukanlah apa-apa tanpa Allah,berharap dan berpegang teguh pada Allah yg harus kita lakukan dalam segala hal yg kita kerjakan,Allah hrs semakin bertambah dan kita hrs semakin berkurang

  4. Rico Art
    Rico Art says:

    Terimakasih Tuhan atas berkat yang sangat luar biasa yang Engkau selalu limpahkan kepada kami,
    tolong kami dan pimpin kami selalu dimanapun kami berada ya Tuhan,
    terpujilah namaMu kekal selamanya,
    Amin

  5. Erni
    Erni says:

    Saya percaya Tuhan Yesus Kristus yang hidup. Hanya Engkaulah satu satunya yang ku sembah. Amin.

  6. Johannes Anes
    Johannes Anes says:

    Amin..kira kasih Tuhan penuh berkat didalam renungan Firman mu..sepunuh nya aku percaya didalam firman Tuhan.. Tuhan lah segalanya didalam pergumulan hidup aku..

  7. Ius
    Ius says:

    Menarik bagi saya. Ketika renungan ini dengan tajam sama seperti Yeremia menyampaikan Firman Tuhan kepada Israel.
    Bagaimana kita, manusia seutuhnya hanya dapat berharap kepada Allah yang sejati, bukan allah lain, atau hal baik sebagai cadangan selain Allah sejati.
    Hari ini saya diteguhkan dan diajar kembali untuk menyadari bahwa hidup kita hanya dapat mengandalkan dan berharap kepada Allah sejati yang hidup, sehingga saya tidak bergantung kepada allah lain.
    Terimakasih Tuhan

  8. Renato
    Renato says:

    Ya Tuhan ajarkan kami mempercayakan hidup kami sepenuhnya ditangan Mu dan penyertaan Roh Kudus . Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *