Pengampunan yang Mustahil

Rabu, 6 Mei 2020

Pengampunan yang Mustahil

Baca: Lukas 23:32-43

23:32 Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.

23:33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.

23:34 Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

23:35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.”

23:36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya

23:37 dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”

23:38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”.

23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”

23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”

23:42 Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”

23:43 Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

 

Ya Bapa, ampunilah mereka. —Lukas 23:34

Pengampunan yang Mustahil

Pasukan yang berhasil membebaskan para tawanan di kamp konsentrasi Ravensbruck tempat hampir 50.000 wanita dibinasakan oleh Nazi menemukan secarik kertas lusuh bertuliskan doa ini: Ya Tuhan, janganlah hanya mengingat orang-orang baik, tetapi ingat jugalah mereka yang jahat. Namun, janganlah mengingat penderitaan yang mereka perbuat terhadap kami. Ingatlah buah-buah yang kami hasilkan berkat penderitaan ini—persahabatan, kesetiaan, kerendahan hati, keberanian, kemurahan hati, kebesaran hati kami yang tumbuh dari peristiwa ini. Ketika kelak mereka menghadap-Mu untuk dihakimi, biarlah semua buah yang telah kami hasilkan membawa pengampunan bagi mereka.

Saya tak dapat membayangkan ketakutan dan penderitaan berat yang dialami oleh wanita yang menuliskan doa ini. Betapa luar biasanya anugerah yang ia miliki sehingga dapat menuliskan kata-kata ini. Ia melakukan sesuatu yang tidak masuk akal: meminta pengampunan Allah bagi orang-orang yang menindasnya.

Doa itu menggemakan doa Kristus sendiri. Setelah difitnah, dihina, dipukuli, dan dipermalukan di depan banyak orang, Yesus disalibkan “dan juga kedua orang penjahat itu” (Luk. 23:33). Melihat Yesus tergantung di kayu salib yang kasar, dalam keadaan babak belur dan napas tersengal-sengal, siapa pun bakal mengira Dia pasti mengutuk para penyiksa-Nya, membalas dendam, atau menuntut balasan dari surga. Namun, Yesus justru mengucapkan doa yang berlawanan dengan dorongan hati manusia pada umumnya: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (ay.34).

Pengampunan yang diberikan Yesus terasa mustahil, tetapi itulah yang juga ditawarkan-Nya kepada kita. Oleh kasih karunia-Nya yang ajaib, pengampunan tersebut tersedia cuma-cuma dengan limpah bagi semua orang.—Winn Collier

WAWASAN
Penyaliban digambarkan dalam sebuah nubuat yang diucapkan sekitar 600 tahun sebelum hukuman itu diciptakan: “Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku” (Mzm. 22:18-19). Di abad pertama, pakaian sehari-hari seorang pria Yahudi terdiri atas lima potong pakaian—sepatu, serban, ikat pinggang, cawat, dan jubah luar. Para prajurit menelanjangi Yesus, dan setelah menyalibkan Dia, mereka membagi-bagi pakaian-Nya sebagai rampasan untuk pekerjaan yang sudah mereka lakukan. Lalu mereka membuang undi untuk mendapatkan jubah-Nya (Yoh. 19:2-24). —Bill Crowder

Bagaimana pengampunan Allah yang terasa mustahil itu telah mengubahkan hidupmu? Bagaimana kita dapat menolong orang lain mengalami pengampunan sejati dari-Nya?

Ya Allah, pengampunan-Mu begitu tidak lazim dan terasa mustahil. Sungguh kami tidak dapat membayangkannya di saat kami menderita. Karena itu, tolonglah kami dan ajarilah kami kasih-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 21-22; Lukas 23:26-56

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Wimpy
    Wimpy says:

    terimakasih Yesus atas pengampunan yg telah Tuhan berikan atas segala kesalahan hamba,ajarilah hamba agar berkenan dihadapanMu.Amin

  2. hana
    hana says:

    Karya terbesar dari Allah sendiri ialah rela disalibkan, mati untuk menebus setiap dosa kita, tidak melihat besar kecil sedikit banyaknya kesalahan kita, semuanya Tuhan sudah ampuni. Dia bangkit ke surga dan memberikan surga bagi kita.
    sungguh ajaib perbuatanNya.
    sudah menjadi tugas kita untuk belajar mengampuni orang lain, karena sudah terlebih dahulu kita diampuni Tuhan Yesus Kristus

  3. NataLie
    NataLie says:

    Mengampuni memang adalah satu Hal Yang sangat sulit untuk dilakukan manusia. terkhusus saya sendiri. Tetapi, saat ini Aku sungguh meminta kepada Tuhan untuk menolong saya melepaskan pengampunan bagi mereka Yang sudah meninghalkan bekas Luka Di Hati saya bertahun tahun. Sungguh luar biasa Kasih Tuhanku untuk anak anakNya. Thx God ❤️

  4. Risma Simbolon
    Risma Simbolon says:

    Tks Yesus atas KasihMu yg Luar biasa dlm hidup kami.Ampuni kami Tuhan.

  5. Richard Anderson
    Richard Anderson says:

    ya Tuhan ajari kami menjadi pribadi yang berkualitas dan penuh kasih ya Bapa. Amin🙏
    God bless

  6. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas pertolonganMu kepada kami .. pimpin kami selalu ya Tuhan..
    Terpujilah namaMu, kekal selamanya
    Amin

  7. Johannes Aritonang
    Johannes Aritonang says:

    Amin..Tuhan Yesus Kristus bersama kita semua diberkati.😇😇😇😇.

  8. Bambang Subagyo
    Bambang Subagyo says:

    Amin.
    Seluruh karya Allah melalui pengajaran Yesus kontroversi terhadap sikap umum manusia. Kita diajarkan menjadi berbeda dari manusia pada umumnya, kita diingatkan bahwa kita tidak berasal dari bumi. Salah satu contoh kita diajarkan untuk menjadi berbeda adalah :
    Matius 5:39
    Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
    Ayat ini jelas mengajarkan untuk tidak melawan kejahatan dengan kejahatan, karena pembalasan adalah hak Tuhan, sedangkan hak kita adalah mengasihi manusia.
    Menyodorkan pipi kiri karena pipi kanan ditampar bukan berarti menjadi pasrah terhadap kejahatan, tetapi tidak membalas kejahatan itu dengan kejahatan. Kita diajar untuk menjadi berbeda sikap yang tidak umum sebagai manusia lain. Dengan menerima dan mengekspresikan apa yanh diajarkan itu maka kita disebut sebagai anak-anak Allah.

  9. Renato
    Renato says:

    Terima kasih Yesus kau telah memberi pelajaran kpd hambamu tentang mengampuni kpd org yg bersalah kpd kami. seperti Engkau mengampuni org yg bersalah trhdp engkau. Amien

  10. Linda Sari
    Linda Sari says:

    Kadang mengampuni terasa sulit. Apalagi ketika diperhadapkan pada masalah yg kita tidak tahu mengapa kita dipersalahkan sehingga suasana menjadi kacau. Tapi benar, Tuhan telah berkorban utk kita, maka saya juga harus lapang dan bisa mengampuni. Tolong hamba Ya Tuhan, lepas dari perasaan hati yg marah ini. Hanya Tuhan yg bisa mampukan. Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *