Mencuri Kemuliaan Yesus
Rabu, 13 Mei 2020
Baca: Yohanes 3:26-36
3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.”
3:27 Jawab Yohanes: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.
3:32 Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu.
3:33 Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.
3:34 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
3:35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. —Yohanes 3:30
Ketika pendeta saya mengajukan pertanyaan yang sulit tentang kehidupan Yesus kepada kelas kami, saya langsung mengangkat tangan. Saya baru saja membaca kisah hidup-Nya, jadi saya tahu jawabannya. Selain itu, saya juga ingin rekan-rekan di kelas saya tahu bahwa saya tahu. Lagipula, saya seorang pengajar Alkitab. Betapa memalukannya kalau saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu di hadapan mereka! Akan tetapi, saya merasa malu karena perasaan saya yang takut malu. Seketika juga saya menurunkan tangan saya. Apakah saya begitu tidak percaya diri?
Yohanes Pembaptis mengajarkan sikap yang lebih baik. Ketika murid-muridnya mengeluh bahwa orang-orang mulai meninggalkannya untuk mengikut Yesus, Yohanes berkata bahwa ia justru senang mendengar hal itu. Ia tahu dirinya hanyalah pembawa pesan. “Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. . . . Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (3:28-30). Yohanes sadar bahwa tujuan utama keberadaan dirinya adalah Yesus. Yesus adalah “yang datang dari atas” dan “di atas semuanya” (ay.31)—Anak Allah yang menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Dialah yang patut menerima segala hormat dan kemuliaan.
Perhatian apa pun yang ditujukan kepada diri kita akan mengalihkan perhatian yang seharusnya tertuju kepada Allah kita. Karena Dialah satu-satunya Juruselamat kita dan satu-satunya harapan bagi dunia, kemuliaan yang kita curi dari-Nya justru akan merugikan diri kita sendiri.
Kiranya kita mau menjadi semakin kecil dan tidak mencuri kemuliaan Yesus. Itulah yang layak dan terbaik bagi-Nya, bagi dunia, dan bagi kita. —Mike Wittmer
WAWASAN
Dalam Yohanes 1, Yohanes Pembaptis mengumumkan bahwa bukan dirinya Mesias, melainkan seorang Pribadi yang lain—bahkan menekankannya dengan mengatakan bahwa ia tidak layak untuk membuka tali kasut Yesus! (ay.27). Lalu, sehari setelah membaptis Yesus, Yohanes mengarahkan dua orang muridnya kepada Yesus, Anak domba Allah. Keduanya (Andreas dan, rupanya, Yohanes yang dikasihi Yesus) dengan segera meninggalkan Yohanes dan mengikut Yesus. Contoh-contoh yang sangat jelas mengenai ketundukan Yohanes kepada Yesus memperlihatkan komitmennya bahwa “[Yesus] harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (3:30). —Bill Crowder
Kapan kamu tergoda mencuri kemuliaan yang seharusnya menjadi milik Tuhan Yesus? Bagaimana kamu bisa mengembalikan perhatian seseorang kepada Dia yang layak menerimanya?
Bapa Surgawi, tolonglah kami agar mengerti bahwa sepatutnya kami mengarahkan perhatian orang-orang kepada Anak-Mu, sehingga Dialah yang semakin nyata terlihat oleh mereka. Tolonglah kami memahami bahwa kami harus makin kecil dan Dia harus makin besar.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 17-18; Yohanes 3:19-36
.AmiN.
amen
amin
amin ya Tuhan yesus🙏
Sifat egosentris atau “keakuan” kita sering kali membuai kita untuk meninggikan diri atas setiap ilmu dan rasa tau yang kita miliki. Tetapi sate kali ini melalui kisah Yohanes, mengingatkan kita seberapa besarpun usaha dan pelayanan kita itu semua bukan untuk kita tapi untuk kemuliaan namaNya.
Langsung teringat dengan lagu ini, yuk sama sama dengar.
Ku bawa hatiku dan penyembahanku. Ku smakin berkurang, Yesus smakin bertambah..🎶
amin
amin, 😇
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat dan kasihMu kepada kami
Pimpin kami selalu dimanapun kami berada ya Tuhan..
Amin
Amin
Amin..
amin haleluyah
Amin…Tuhan memberkati
amin
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin
Amin… 😇
Amin Tuhan Yesus, ajari kami menjadi lebih kecil untuk kemuliaanMu
Terpujilah Kristus.
AMIN …. tanpa Kau Tuhan Yesus kami semuanya binasa
Roh Kudus tolonglah kami dengan urapanMU yang menguduskan hati kami , AMIN
Amin
Amin.Terpujilah nama Tuhan untuk selama nya..haleluya..
Amin🙏.
Amin😇
God bless us all😇🙏
Ajari kami selalu memahami pertolonganMu ya Tuhan, supaya kami mengerti kepedulian Mu adalah yg terbaik bagi kami. Amien