Allah yang Melihat

Minggu, 3 Mei 2020

Allah yang Melihat

Baca: Bilangan 32:16-24

32:16 Tetapi mendekatlah mereka kepadanya serta berkata: “Kami hendak mendirikan kandang-kandang kambing domba di sini untuk ternak kami dan kota-kota untuk anak-anak kami,

32:17 tetapi kami sendiri akan mempersenjatai diri dan dengan bersegera kami akan berjalan di depan orang Israel, sampai kami membawa mereka ke tempatnya; sementara itu anak-anak kami akan tinggal dalam kota-kota yang berkubu oleh karena penduduk negeri ini;

32:18 kami tidak akan pulang ke rumah kami, sampai setiap orang Israel memperoleh milik pusakanya;

32:19 sebab kami tidak mau menerima milik pusaka di seberang sungai Yordan sana dan seterusnya, apabila kami mendapat milik pusaka di seberang sungai Yordan sini, di sebelah timur.”

32:20 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: “Jika kamu hendak berbuat demikian, jika kamu hendak mempersenjatai diri untuk berperang di hadapan TUHAN,

32:21 dan setiap orang dari kamu yang telah bersenjata hendak menyeberangi sungai Yordan di hadapan TUHAN, sampai Ia menghalau musuh-musuh-Nya dari hadapan-Nya,

32:22 sehingga negeri itu takluk ke hadapan TUHAN, dan jika kemudian kamu pulang, maka akan bebaslah kamu dari kewajibanmu kepada TUHAN dan kepada Israel, dan negeri inipun akan menjadi milikmu di hadapan TUHAN.

32:23 Tetapi jika kamu tidak berbuat demikian, sesungguhnya kamu berdosa kepada TUHAN, dan kamu akan mengalami, bahwa dosamu itu akan menimpa kamu.

32:24 Dirikanlah kota-kota bagi anak-anakmu dan kandang-kandang bagi kambing dombamu, dan perbuatlah apa yang telah kamu ucapkan.”

 

Kamu akan mengalami, bahwa dosamu itu akan menimpa kamu. —Bilangan 32:23

Allah yang Melihat

“Oh, tidak!” Terdengar teriakan istri saya saat ia memasuki dapur. Di saat yang sama, Max, anjing Labrador kami yang berbobot empat puluh kilogram, melesat keluar ruangan.

Hilang sudah kaki domba yang tadinya diletakkan dekat ujung meja. Max sudah memakan habis kaki domba tersebut sehingga yang tersisa wadah kosongnya saja. Ia berusaha bersembunyi di bawah tempat tidur. Namun, hanya kepala dan bahunya yang bisa masuk. Pantat dan ekornya yang mencuat keluar membuatnya langsung ketahuan waktu saya mencarinya.

“Oh, Max,” gumam saya. “Kamu tidak bisa lari dari kesalahanmu.” Musa juga pernah menyatakan hal serupa ketika ia menasihati dua suku Israel agar patuh kepada Allah dan menepati janji mereka. Ia berkata kepada mereka: “Tetapi jika kamu tidak berbuat demikian, sesungguhnya kamu berdosa kepada Tuhan, dan kamu akan mengalami, bahwa dosamu itu akan menimpa kamu” (Bil. 32:23).

Dosa bisa saja terasa enak untuk sesaat, tetapi pada akhirnya itu akan membawa penderitaan luar biasa, karena dosa memisahkan kita dari Allah. Musa mengingatkan bangsanya bahwa tidak ada satu hal pun yang terlewatkan oleh Allah. Alkitab mencatat, “Segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Ibr. 4:13).

Walau melihat segalanya, Allah kita yang kudus masih menarik kita dengan kasih-Nya agar kita mau mengakui dosa kita, bertobat (berpaling darinya), dan berjalan dalam kebenaran bersama-Nya (1Yoh. 1:9). Kiranya hari ini kita rela mengikut Dia karena kita mengasihi-Nya. —James Banks

WAWASAN
Kedua kata berdosa dan dosa dalam Bilangan 32:23 berasal dari akar kata Ibrani yang sama, yaitu chata’. Arti dari kata tersebut antara lain adalah “salah jalan”, “luput”, atau “meleset”. Meskipun banyak sekali digunakan dalam Perjanjian Lama, kata ini adalah salah satu dari beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan dosa dan kejahatan. Pertama kalinya kata dosa muncul di dalam Alkitab (Kej. 4:7) merupakan terjemahan dari kata Ibrani ini: “Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu.” —Arthur Jackson

Allah melihat segala sesuatu yang kita lakukan tetapi masih mengasihi kita. Bagaimana kebenaran ini dapat mendorongmu untuk berpaling dari dosa? Cara-cara praktis apa yang dapat kamu lakukan untuk merespons kasih-Nya hari ini?

Terima kasih, ya Allah, karena Engkau “telah melihat aku” (Kej. 16:13). Aku memuji-Mu, karena sekalipun Engkau melihat yang baik dan buruk, Engkau mengutus Anak-Mu untuk menyelamatkanku. Mampukan aku berjalan dalam ketaatan dan kasih kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 14-15; Lukas 22:21-46

Bagikan Konten Ini
22 replies
  1. Kristin S Silaban
    Kristin S Silaban says:

    Sate pagi ini jd keingat sama perumpamaan diet. Dosa itu kayak makanan berlemak dan manis, sangat membuat candu dan enak, tapi tanpa sadar sesuatu yang menyenangkan itu tidak baik bagi tubuh terkadang kita bersembunyi dengan kata2 “aku udah olahraga tp gak kurus juga”sementara makan gak sehat masih jalan. ehhh kok jd curhat. Intinya ketika kita melakukan dosa yang terkadang kita tutup2in gak ada gunanya karena Ia adalah Allah yang dekat dan maha tahu, sepantasnya kita diingatkan untuk datang pada Tuhan dan merendahkan diri mengakui setiap keberdosaan kita di hadapan Tuhan. Sebab kita percaya bahwa Allah itu kasih💕

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *