Lebih Baik Daripada Hidup

Sabtu, 14 Maret 2020

Lebih Baik Daripada Hidup

Baca: Mazmur 63:1-9

63:1 Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda.

63:2 Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.

63:3 Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.

63:4 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.

63:5 Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.

63:6 Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.

63:7 Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, —

63:8 sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.

63:9 Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.

Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.—Mazmur 63:4

Lebih Baik Daripada Hidup

Meskipun Mary mengasihi Tuhan Yesus, tetapi jalan hidupnya sangat sulit. Dua anak lelakinya sudah meninggal dunia, begitu juga dengan kedua cucu lelakinya yang sama-sama menjadi korban penembakan. Mary sendiri menderita stroke yang membuat bagian tubuh sebelah kirinya lumpuh. Namun, begitu bisa berdiri dan berjalan lagi, ia langsung pergi beribadah di gereja dan menyerukan puji-pujian bagi Allah, seperti yang biasa dilakukannya. Meski pelafalannya sudah tidak lancar, dari mulutnya masih keluar kata-kata seperti, “Aku mengasihi Yesus sepenuh jiwaku; terpujilah nama-Nya!”

Jauh sebelum Mary menyatakan pujiannya kepada Allah, Daud merangkai kata-kata dalam Mazmur 63. Di bagian pembukaan mazmurnya Daud menulis “ketika ia ada di padang gurun Yehuda.” Meski berada dalam situasi yang kurang mengenakkan—bahkan dalam keadaan putus asa—Daud tidak berkecil hati karena ia memiliki pengharapan dalam Tuhan. “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu . . . seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair” (ay.2).

Mungkin saat ini kamu sedang berada dalam kesulitan, tanpa arah yang jelas atau kekuatan yang memadai untuk menemukan jalan keluar. Situasi yang tidak nyaman seperti itu dapat membingungkan kita, tetapi kita tidak perlu tergelincir olehnya asalkan kita berpegang teguh kepada Dia yang setia mengasihi kita (ay.4), mengenyangkan kita (ay.6), menolong kita (ay.8), dan menopang kita dengan tangan kanan-Nya (ay.9). Karena kasih setia Allah lebih baik daripada hidup, maka seperti Mary dan Daud, kita dapat mengungkapkan kepuasan kita dengan bibir yang memuji dan memuliakan Allah (ay.4-6).—Arthur Jackson

WAWASAN
Mazmur 63:1 menjelaskan tentang sang penulis dan keadaannya: “Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda.” Dalam ayat 12, Daud menyebut dirinya sebagai “raja”, jadi kita tahu bahwa mazmur ini bukan ditulis ketika Raja Saul sedang mengejarnya. Kemungkinan besar, mazmur ini ditulis selama peristiwa yang dicatat dalam 2 Samuel 15, ketika Absalom, anak Daud, berkonspirasi melawan ayahnya untuk merebut takhta, mengumpulkan pendukung, dan bahkan merekrut Ahitofel, teman dekat dan penasihat Daud (ay.10-12). Peristiwa-peristiwa ini menyebabkan Daud melarikan diri dari Yerusalem menuju padang gurun (ay.14,23). —Alyson Kieda

Bagaimana kamu menggambarkan sikap kamu ketika berada dalam “padang gurun” kehidupan? Bagaimana Mazmur 63 dapat membantu kamu menyiapkan diri untuk masa-masa tersebut?

Tuhan Yesus, aku sangat bersyukur dapat memuji-Mu di saat aku putus asa dan tak berdaya, karena kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup!

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 23-25; Markus 14:1-26

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. lenni
    lenni says:

    saat ini aku berada dalam situasi tidak mengenakkan, Tuhan tau aku bagaimana sekarang,apa yang aku rasa, namun aku tetap percaya, rancanganMU adalah rancangan ytyangerbaiik bagi kami semua, aku yakin dan percaya TUHAN masih pegang kendali.
    Ajari aku utk mengikhlaskan semuanya TUHAN.

  2. Melly Saroinsong
    Melly Saroinsong says:

    Terima Kasih Utk firman yg menguatkan aku menghadapi pergumulan hidup …membangkitkan kembali semangat utk tetap setia melayaniMU …. Amin 🙏

  3. Kristin S Silaban
    Kristin S Silaban says:

    Mengucap syukurlah dalam segala hal. Walau di tengah naik dan turunnya hidup, tetaplah memuji namaNya sebab Dia baik bagi kita. “Padang gurun” itu mungkin membuat kita lemah dan jatuh namun penyertaan Allah lebih dari cukup bagi orang percaya.

  4. Sara Wijaya
    Sara Wijaya says:

    Mengingat akan kebaikan Tuhan membuat hati bersukacita walaupun sedang merasa dalam kelemahan.
    terima kasih untuk FirmanMu hari ini Tuhan.🙏🏿😇

  5. Agustina
    Agustina says:

    Terima Kasih, saya dapat merasakan kasih setia Tuhan yang tiada berkesudahan dalam hidup saya, berkat nya selalu mengalir, baik secara kesehatan, finansial, dan perkuliahan.

  6. Karen
    Karen says:

    Terimakasih Tuhan u/ renungan hari ini
    benar2 menuntun hidup hamba kepada -Mu lagi. terimakasih
    kaulah satu2nya sahabat terbaik

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *