Dia Tahu Semuanya

Rabu, 11 Maret 2020

Dia Tahu Semuanya

Baca: Markus 12:41-44

12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Kebijaksanaan-Nya tak terhingga.—Mazmur 147:5

Dia Tahu Semuanya

Kami memelihara Finn, seekor ikan cupang hias, di rumah kami selama dua tahun. Anak perempuan saya kerap membungkukkan badan di atas akuarium dan mengajaknya ngobrol setelah memberinya makan. Ketika ada topik tentang hewan peliharaan di taman kanak-kanaknya, ia dengan bangga bercerita tentang Finn. Pada suatu hari, Finn mati, dan putri saya sedih sekali.

Ibu saya menasihati agar saya sungguh-sungguh mendengarkan perasaan anak saya dan mengatakan kepadanya, “Tuhan sangat tahu perasaanmu.” Saya sependapat bahwa Allah tahu segala-galanya, tetapi juga bertanya-tanya dalam hati, Bagaimana mungkin hal itu dapat menghibur hati anak saya? Lalu, terpikir oleh saya bahwa Tuhan tidak hanya tahu segala peristiwa dalam hidup kita—dengan penuh belas kasihan Dia melihat ke dalam jiwa kita dan tahu bagaimana peristiwa-peristiwa itu mempengaruhi kita. Dia mengerti bahwa “hal-hal kecil” sekalipun dapat terasa besar tergantung dari usia kita, pengalaman luka batin di masa lalu, atau kekurangan jasmani yang kita alami.

Yesus melihat kebesaran sesungguhnya dari persembahan yang diberikan oleh seorang janda—dan juga kebesaran hatinya—ketika ia memasukkan dua keping uang ke dalam kotak persembahan di Bait Allah. Yesus menggambarkan makna persembahan itu bagi si janda dengan berkata, “Janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. . . . [Ia memberi] seluruh nafkahnya” (Mrk. 12:43-44).

Janda itu tidak bercerita tentang keadaan hidupnya tetapi Yesus mengerti bahwa jumlah persembahan yang mungkin kecil dan tak berarti bagi orang lain sebenarnya adalah suatu pengorbanan besar baginya. Tuhan melihat hidup kita dengan cara yang sama. Kiranya kita terhibur oleh pengertian-Nya yang tidak terbatas atas hidup kita—Jennifer Benson Schuldt

WAWASAN
Kata peti persembahan dalam Markus 12:41 dan 43 merupakan terjemahan dari kata gazophulakion; yang berasal dari gaza, “harta” dan phulake, “tempat sesuatu dijaga.” Ketika digabungkan menjadi bermakna “rumah harta.” Kata ini digunakan oleh sejarawan Yahudi dari abad pertama, Yosefus, untuk merujuk pada “sebuah ruangan khusus dalam pelataran para wanita (Women’s Court) di Bait Allah tempat batangan emas dan perak disimpan” (Vine’s Complete Expository Dictionary). Orang-orang non-Yahudi diperbolehkan memasuki Bait Allah, tetapi hanya boleh sampai ruangan yang dinamakan Pelataran Kaum Non-Yahudi (Court of the Gentiles). Para wanita diperbolehkan masuk lebih dalam, tetapi hanya sampai Pelataran Para Wanita. Di dalam Pelataran Para Wanita ada tiga belas peti berbentuk trompet tempat orang-orang memasukkan persembahan mereka. Dicatat bahwa dari ketiga belas peti tersebut, enam adalah untuk persembahan umum dan tujuh adalah untuk persembahan khusus. Sang janda yang dilihat oleh Yesus di Bait Allah memasukkan uangnya ke dalam salah satu peti tersebut. —Arthur Jackson

Bagaimana kamu menunjukkan belas kasihan kepada seseorang yang kecewa karena masalah “kecil”? Bagaimana respons Allah saat kamu mencurahkan pergumulan kamu kepada-Nya?

Ya Allah, terima kasih Engkau mengenalku sepenuhnya dan tetap mengasihiku. Tolong aku merasakan penghiburan-Mu saat aku menyadari pengenalan-Mu yang tidak terbatas akan hidupku.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 14-16; Markus 12:28-44

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Kristin S Silaban
    Kristin S Silaban says:

    Tuhan memperhitungkan segalanya baik besar bahkan kecil sekalipun, semua berharga di mata Tuhan bagi setiap kita yang melakukan sesuai kehendakNya. Kiranya hidup kita semakin berkenan dihadapan Tuhan.

  2. Ramlan Sembiring
    Ramlan Sembiring says:

    Tiuhan engkau mengenalku tiada yang tersembunyi dihadapanmu,berijan selalu kekuatan padaku amin

  3. Ester Nababan
    Ester Nababan says:

    Dia tahu semuanya. Hanya menunggu kita untuk menceritakan semuanya melalui doa-doa kita.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *