Datang Bertubi-tubi
Jumat, 13 Maret 2020
Baca: Filipi 4:10-20
4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
4:14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.
4:15 Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu.
4:16 Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
4:20 Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.—1 Timotius 6:6
kamu mungkin tahu bagaimana rasanya. Tagihan demi tagihan datang setelah kamu menjalani prosedur medis—dari dokter anestesi, dokter bedah, laboratorium, fasilitas medis lain. Jason pernah mengalami hal ini setelah menjalani suatu operasi darurat. Ia mengeluh, “Kami masih berutang ribuan dolar, padahal sebagian sudah ditanggung oleh asuransi. Kalau saja kami bisa melunasi semua tagihan ini, hidup kami pasti lebih baik dan saya akan bahagia! Namun, sekarang rasanya masalah datang begitu bertubi-tubi.”
Adakalanya seperti itulah masalah dalam hidup kita. Hal yang sama juga dialami oleh Rasul Paulus. Ia berkata, “Saya sudah mengalami hidup serba kekurangan” tetapi ia “sudah mengenal rahasianya untuk menghadapi keadaan yang bagaimanapun juga”(Flp. 4:12 BIS). Apa rahasianya? “Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan” (ay.13 bis). Suatu waktu, saat sedang menghadapi keadaan yang mengecewakan, saya membaca tulisan ini pada selembar kartu ucapan: “Kalau tidak di sini, di mana lagi?” Kalimat tersebut mengingatkan saya bahwa jika saya tidak bisa merasa cukup dalam keadaan saat ini, lantas apa yang membuat saya yakin bahwa saya akan bahagia seandainya situasinya berbeda?
Bagaimana kita dapat belajar berserah kepada Yesus? Mungkin dengan mengatur ulang fokus kita. Dengan menikmati dan mengucap syukur untuk semua kebaikan yang kita terima. Dengan belajar lebih lagi tentang Bapa kita yang setia. Dengan bertumbuh dalam sikap percaya dan sabar. Dengan menyadari bahwa hidup adalah bagi Allah dan bukan bagi diri kita sendiri. Dengan meminta Allah mengajarkan rasa cukup yang hanya ditemukan di dalam Dia.—Anne Cetas
WAWASAN
Filipi 4:10-20 adalah salah satu eksposisi agung Paulus mengenai kepuasan, bersama dengan 1 Timotius 6:2-10. Sangat jelas dari kedua bacaan ini bahwa Paulus tidak memikirkan tentang kekayaan. Bahkan, fokusnya tidak berada pada kebutuhan dirinya sendiri namun pada keuntungan yang diberikan kepada pada pemberi, “semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi” (Filipi 1:1). Paulus berkata, “Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu” (4:17). Ia melihat pemberian mereka yang murah hati sebagai persembahan untuk Allah dan mengatakan bahwa Allah sajalah yang akan memenuhi semua kebutuhan mereka (ay.18-19). —Tim Gustafson
Area mana saja dalam hidup kamu yang perlu lebih kamu syukuri? Bagaimana kamu dapat mengubah fokus kamu?
Ya Allah, Engkau baik dan semua yang Engkau lakukan sungguh baik. Ajarkan aku menemukan kepuasan di dalam Engkau. Aku mau belajar.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 20-22; Markus 13:21-37
.AmiN.
amin
amin
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. Amin
Hidup bagi Dia akan mengubah cara pandang kita dalam menjalani hari hari kita. Sebab jika berfokus pada keinginan sendiri tidak akan pernah ada batasnya. Mari bersyukur untuk setiap kondisi dan keadaan yang Tuhan beri. Semangaaaat
haleluyah…terpujilah Tuhan..amin
Aamiin
amin😇
jesus bless us!
Amin.. Thanks God 😇
Halleluyaaaa…
Tuhanku Yesus baik ajari aku .menerima kepuasan amin
Ajari aku untuk berfokus pada-Mu bukan pada kemampuan dan kekuatan ku lagi. Sehingga aku bisa selalu mencukupkan diri dengan apa yang ada di dalam-Mu. Amin
Haleluya..Amin 😇🙏
Terimakasih Tuhan atas banyak berkatMu kepada kami
Amin
amin
Amin.
aminnn
Amin…Tuhan memberkati!
Amin😇
Amin.
amin haleluyah
Amin
Amin
GB 😇
😇 Oh Yesus ,,, caraMu selalu membuatku takjub. Terpujilah Engkau sepanjang masa Yesus ,,,
Hidup dengan rasa cukup 🙏
Amin
Amin.
jgan lupa bersyukur nikmati proses nya itu akan mendewasakan kita
Amin
amin
amin
amin
masalah begitu bertubi tubi….tapi hanya kasihNYA yg menguatkan….ya benar….hanya kasihNYA
selalu percaya Tuhan mampu membalikkan keadaan kita. tetap percaya, jgn lupa berdoa dan selalu mengucap syukur, andalkan Tuhan dlm setiap langkahmu. dan 1 hal yg paling penting “jgn prnh mengandalkan manusia”
amin